Tampilkan postingan dengan label Pelajaran Alkitab. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pelajaran Alkitab. Tampilkan semua postingan

Selasa, 26 Maret 2024

Jesus Seminar

 


Penghujatan terhadap Yesus

Sejak tahun 1960-an bermunculan buku dan film yang mendiskreditkan pribadi Yesus.

Jesus Christ Superstar

Tahun 1960-an terbit buku yang kemudian difilmkan di tahun 1970-an dengan judul “Jesus Christ Superstar” karya Tim Rice dan Andrew Lord Weber. Dalam buku dan film ini Yudas Iskariot digambarkan sebagai pahlawan, sedangkan Yesus sebagai seorang yang frustrasi dan mati dalam kegagalan. 

Film The Last Temptation

Tahun 1980-an terbit karya Nikos Kazantzakis yang difilmkan berjudul “The Last Temptation of Christ” disutradarai Martin Scorsese yang mengisahkan skandal Yesus dengan Maria Magdalena, usaha Yesus melepaskan diri dari godaan seks saat dikayu salib, dan saat Yesus berkata "Aku seorang penipu, aku seorang munafik, aku takut akan segala sesuatu, Lucifer di dalam diriku."


Kelompok Jesus Seminar

Penghujatan ini memuncak pertengahan 1980-an dengan aktipnya kelompok yang disebut Jesus Seminar di Amerika Serikat. Kelompok ini mempopulerkan keraguan terhadap Yesus dan Alkitab melalui media massa secara intensip.

Ketika hasil seminar itu dibukukan tahun 1993. Majalah Midwest Today edisi Maret 1994 mengangkat masalah ini dengan judul “Debate Rages Over the Jesus Seminar” 

Pencetus Jesus Seminar

Jesus Seminar diketuai Robert W Funk, ahli Perjanjian Baru, profesor dari Montana University, dan John Dominic Crossan, profesor dari De Paul University, Chicago Amerika Serikat yang adalah rahib Katolik Irlandia tapi melepas kerahibannya karena pandangan kontroversialnya atas Alkitab. 
 
Jesus Seminar disponsori Westar Institute Amerika Serikat untuk meneliti Sejarah Yesus terkait ucapan Yesus yang otentik.

Jesus Seminar

Jesus Seminar

Laporan dibukukan

Laporan lengkap penyelidikan ini berjudul 'The Search for the Authentic Words of Jesus, The Five Gospels, What Did Jesus Really Say?' (1993). Pada tulisan awal buku itu terlihat arah tujuan diadakannya seminar tersebut, yaitu, "Laporan ini dipersembahkan kepada Galileo Galilei yang mengubah pandangan mengenai surga, Thomas Jefferson yang menggunakan gunting untuk memotong-motong Kitab Injil dan David Friedrich Strauss yang mempelopori penyelidikan Sejarah Yesus“

Terjemahan injil Thomas

Selain hasil seminar, buku itu juga memuat terjemahan injil Thomas sebagai injil kelima disebut The Five Gospels. Karena Injil Markus dianggap Injil tertua, Injil Markus diletakkan di depan disusul Injil Matius, Lukas, Yohanes dan Thomas. 
 
Terjemahan ini disebut The Scholar Version (SV) agar terkesan bersifat akademik, dan agar mudah dimengerti pembaca Amerika modern. Mereka mengatakan versi ini paling dekat dengan yang didengar jemaat abad pertama. 

Kegiatan Seminar

Mengumpulkan ucapan yang dianggap perkataan Yesus dari kurun waktu 300 tahun baik dari Alkitab maupun dari sumber kuno. Sekitar 1500 perkataan itu dibagi 4 kategori, yaitu perumpamaan, aforisme, percakapan, dan cerita yang berisi ucapan Yesus. Aforisme adalah ungkapan mengenai doktrin, prinsip, atau kebenaran yang sudah diterima umum. Aforisme berupa pernyataan ringkas, tajam, dan mudah diingat. Ucapan pendek dinilai lebih asli karena mudah diingat daripada kalimat panjang yang mungkin disusun, berkembang dan dibumbui. 

Melakukan pungutan suara untuk menentukan keaslian ucapan itu. Ada empat pilihan:
  1. Asli diberi warna merah, dianggap ucapan Yesus sendiri; 
  2. Mungkin asli diberi warna merah muda, ucapan Yesus yang diragukan atau dianggap telah diubah selama proses salinan; 
  3. Mungkin tidak asli diberi warna abu-abu, ucapan yang dianggap tidak diucapkan Yesus tapi mengandung gagasan Yesus; 
  4. Tidak asli diberi warna hitam, ucapan yang dianggap bukan dari Yesus tapi ditulis pengikutnya atau musuhnya. 

Menolak Otoritas Alkitab

Ucapan Yesus itu disusun untuk merekonstruksikan sejarah hidup Yesus. Kelompok Jesus Seminar mencoba memisahkan sejarah Yesus dan iman pada Yesus. Mereka berusaha menolak pengilhaman dan ketidaksalahan (Inerrancy) Alkitab dan mereka juga membedakan antara Yesus sebagai manusia dan Kristus sebagai Tuhan. 

Kesimpulan didasari voting

Metodologi penyimpulan seminar ini dilakukan secara voting (pungutan suara) untuk menilai kebenaran ucapan Yesus. Seminar ini hanya dihadiri sekitar 30 peserta. Bagaimana mungkin mereka dapat menentukan mana ucapan Yesus yang asli, mungkin asli, mungkin tidak asli, dan tidak asli dalam kitab Injil hanya berdasarkan pendapat sekitar 30-an orang? 
 
Lagipula kebenaran tidak bisa ditentukan oleh pungutan suara terbanyak. Metodologi mereka tidak memenuhi kriteria yang benar dan tentu saja tidak sah. 

Kesimpulan tidak masuk akal

Dari komposisi puluhan responden dan dengan angket seperti itu, mereka menyimpulkan bahwa sebanyak 82% ucapan dalam kitab Injil bukanlah ucapan Yesus. Berarti hanya 18% yang asli diucapkan Yesus.
  1. Injil Markus hanya satu yang dianggap ucapan asli Yesus (Mark 12:17),
  2. Injil Matius hanya 5 ayat atau kumpulan ayat dianggap ucapan asli Yesus (Mat 5:39-42,44; 6:9;13:33; dan 20:1-15) 
  3. Injil Lukas hanya 7 ayat atau kumpulan ayat dianggap ucapan asli Yesus (Luk 6:20-21,27,29-30; 10:30-35; 11:2;13: 20). 
  4. Kotbah di Bukit (Matius 5-7) hampir seluruhnya dianggap bukan ucapan Yesus (kecuali 5:39-42 dan sebagian dari 5:44) 
  5. Doa Bapa Kami hanya kata “Bapa kami” dalam 6:9 yang dianggap asli. 
  6. Amanat Agung Tuhan Yesus (Mat 28:19-20) dianggap sama sekali tidak asli 
  7. Injil Yohanes tidak ada yang dianggap ucapan asli Yesus dan hanya satu yang disebut sebagai mungkin (Yoh 4:44).
  8. Yang lebih aneh kitab Thomas, dari 114 fasal hanya 6 ayat dalam tiga fasal (20:2-4; 54:1, 100:2-3) dianggap ucapan asli Yesus. Namun mereka menganggap kitab ini lebih berotoritas daripada kitab kanonik

Bukan para teolog handal

Disebutkan dalam prakata, buku itu disusun setelah 6 tahun kerja oleh para ahli yang dididik di universitas terkemuka di Eropa dan Amerika Serikat. Faktanya, kecuali Marcus Borg, Robert W. Funk dan John Dominic Crossan, anggota lainnya hanyalah teolog biasa yang tidak menonjol. 
 
Para ahli Perjanjian Baru dari universitas terkemuka, hanya Claremont University yang hadir, dari Emory University hanya sekali datang. Para ahli Perjanjian Baru dari Yale, Harvard, Princeton, Duke, Union, Emory dan Chicago, tidak ada yang hadir. Demikian juga para ahli Perjanjian Baru dari Eropa dan benua lain tidak ada yang hadir

Sutradara film porno hadir

Justru hadir peserta yang tidak berlatar belakang teologi yaitu Paul Verhoeven, sutradara film Robocop dan film porno Basic Instinct. Makalah Verhoeven berjudul Fully Human (Manusia Seutuhnya) disampaikan pada forum Jesus Seminar tahun 1994 yang isinya menggambarkan Yesus pacaran dengan Maria Magdalena. Apakah orang seperti itu layak mengkaji kebenaran Alkitab?
 
Pada saat yang sama, Jesus Seminar menyimpulkan bahwa Jesus tidak dilahirkan dari anak dara Maria, tapi lahir dalam proses sebagai layaknya manusia biasa.

Menyebarkan kesimpulan 

Kesimpulan yang dibuat tanpa mengikuti kaidah keilmuan itu lalu disebarluaskan di media massa tanpa kajian dari pihak media massa dan Sidang Gereja. 

Motivasi buruk 

Jelas terlihat motivasi dan misi Jesus Seminar adalah menghujat Yesus dan kitab Injil. Yesus dikatakan tidak mengaku sebagai Mesias dan Allah yang menjadi daging, tidak berbicara mengenai kedatanganNya kedua kali, tidak menjanjikan pengampunan dosa, tidak mengkotbahkan kotbah di bukit, dan tidak pernah mengutus para muridNya untuk memberitakan Injil.
 
Tujuan mereka hanya mencari sensasi, popularitas, dan pembenaran diri atas pandangan kontroversial mereka.

Sumber: http://www.sarapanpagi.org/jesus-seminar-vt64.html
Disunting oleh Yohannes Lie, Minggu 18 Maret 2018

Sabtu, 27 Januari 2024

Yesus Tidak Berdosa


“Siapakah di antaramu yang membuktikan bahwa Aku berbuat dosa?” (Yoh. 8:46a)


Pada suatu ketika, seorang pendeta dalam kotbahnya, tiba-tiba berkata, "Bukankah Allah adalah BapaNya Yesus dan Maria adalah ibuNya? Jadi Yesus adalah keturunan Allah yang Maha Suci, tapi dia juga keturunan Maria seorang manusia yang berdosa. Nah, perpaduan keduanya tentu saja setengahnya dari Allah dan setengahnya dari Maria. Karena Maria manusia berdosa, jadi Yesus otomatis separuh berdosa juga.”


Tentu saja kami yang mendengar kotbah itu menjadi terkejut mendengar perkataannya itu. Teringatlah saya dengan perkataan dalam Lukas 1:35. Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah." (Luk. 1:35)


Karena itu, selesai dia berkotbah, pada saat kami makan-makan, saya pun bertanya kepadanya, “Mengapa anda katakan Yesus manusia setengah berdosa?” Saya katakan lagi, “Ketahuilah Yesus itu tidak lahir karena sel telur Maria dibuahi. Yesus lahir karena dia berasal dari Roh Kudus. Utuh  sepenuhnya dari Roh Kudus. Jadi Maria hanya digunakan kandungannya saja sebagai sarana untuk membesarkan janin Yesus yang sudah ada sebelumnya.” Saya lanjutkan, “Kandungan Maria itu sama seperti kandungan yang dipinjam saja. Bukan benar-benar lahir dari dia. Itulah sebabnya tidak ada dosa Maria yang melekat ke tubuh Yesus."


Pendeta itu diam sejenak, lalu dia mengatakan pula, “Tapi bukankah Dia menyerap makanan dari tubuh Maria saat berada dalam kandungannya.” Saya pun menjawabnya, “Makanan yang dimakan itu tidak menajiskan seseorang. Sebab Yesus juga makan makanan lainnya sampai dia dewasa. Jika itu menajiskan, berarti Yesus semakin berdosa?”


Lalu pendeta itu pun terdiam. Sekian. Tuhan Memberkati. Amin. 

Yohannes Lie,  Kamis 11 Jan 2024

Minggu, 21 Januari 2024

Dasar-Dasar Homiletika: Ilmu Berkotbah

 


Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. (2Tim 3:16)

 

Latar Belakang

·     Bagi pengkotbah pemula, biasanya kotbahnya itu adalah tiruan dari kotbah yang pernah didengarnya

·     Mungkin bagi yang sudah sedikit bisa, dia mengambil bahan dari youtube, Instagram, dan lain-lain.

·     Juga bahan ini untuk mengingatkan lagi bagi yang sudah lupa bagaimana seharusnya berkotbah

 

Apa arti Homiletika

Homiletika berasal dari kata Yunani, Homilia yang berarti perundingan, penguraian, dan kotbah. Jadi homiletika artinya berkotbah dimana pokok bahasan yang disampaikan dapat disajikan dengan jelas, nyata dan berkuasa. 

DASAR TEOLOGI BERKOTBAH 

1.  Allah Itu Penuh Kasih Dan Pengampunan

Tetapi karena dosa, manusia tidak dapat mengenal keberadaan Allah secara benar. Karna itu harus diajarkan dan diberitakan melalui suatu kotbah.

2.  Firman Allah Berkuasa

Alkitab adalah Firman Allah. Allah akan berbicara melalui Firman-Nya yang berkuasa untuk mengajar, untuk menyatakan dosa dan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran Allah

3.  Allah Memakai Manusia

Dalam Amanat AgungNya, Yesus menghendaki agar kita menyaksikan pribadi dan karya-Nya. Jadi manusia dapat menjadi alat pemberitaan Firman Allah. Pengkhotbah bisa salah berkotbah, tetapi Firman Allah tidak pernah salah.

4.  Manusia Butuh Firman Tuhan

Adapun kebutuhan manusia itu adalah:

a.  Butuh mendengar Injil yang menyelamatkan.

b.  Butuh pengajaran tentang segala kebenaran Allah

c.  Butuh etika agar dapat menjalankan hidupnya

d.  Butuh melayani agar dapat berterima kasih kepada Tuhan

e.  Butuh memuji dan menyembah Tuhan agar dapat mencurahkan isi hatinya kepada Tuhan 

 

TUJUAN KHOTBAH

1.  Manusia Mengenal Allah Secara Benar        

Manusia perlu mengenal Allah secara benar, mengenal kasih Allah, mengenal keadilan dan hukuman Allah agar manusia bertobat dan berhati-hati hidup dalam dunia ini. Jadi kotbah bertujuan agar manusia mengenal Allah.

2.  Menerangkan Yesus Kristus

Yesus menginginkan agar kita memberitakan Injil, sehingga pribadi dan karya Kristus yang merupakan inti berita Alkitab dapat diterangkan dengan jelas dan dengan demikian manusia lebih mengenal Yesus.

3.  Terjadi Pertobatan

Supaya orang berdosa mengalami peristiwa kelahiran baru di dalam Kristus dan didamaikan dengan Allah (Yoh 16:18).

 

4.  Mengubah Orang Makin Dewasa

Perubahan menuju kepada kedewasaan dalam iman yaitu; pengetahuan yang benar tentang Allah dan firman-Nya, meneguhkan dan menimbulkan iman, serta pertumbuhan karakter dan sifat-sifatnya.

5.  Menghibur Orang Yang Menderita

Jika seseorang dijelaskan secara benar dalam pengajaran Firman Allah maka ia menjadi cukup kuat dalam menghadapi pencobaan

6.  LEBIH MENCINTAI ALKITAB

Alkitab adalah jawaban atas semua pergumulan, ketakutan dan kerinduan manusia. Untuk itu kotbah disampaikan dengan memperhatikan tiga prinsip yaitu:

Pertama, Khotbah harus disampaikan secara menarik. Jika disampaikan tanpa memperhatikan prinsip ini, banyak orang yang tidak dapat mengikutinya dengan seksama.

Kedua, Kotbah harus disampaikan sejelas mungkin sehingga sebagian besar jemaat dapat mengerti. Berbicaralah secara jelas, kalimat yang jelas, alur pikiran yang jelas, dan terutama pesan yang jelas.

Ketiga, Pengkotbah harus memotivasi pendengar sehingga jemaat mau melakukan apa yang diperolehnya. Jadi pengkotbah harus berdoa agar kuasa Roh Allah bekerja melalui kotbah yang ia sampaikan.

 

KHOTBAH YANG EFEKTIF

1.    Sesuai Dengan Alkitab

Berita yang disampaikan harus bersumber dari Alkitab sebab Firman Allah itu berotoritas dan menjawab semua persoalan manusia di dunia.

2.    Beritanya Jelas

Berilah satu topik yang jelas dan judul yang tepat. Jangan buat kotbah yang membingungkan karena terlalu banyak topik sehingga susah diingat.

3.    Menarik

Gunakan gerakan tubuh: mata, tangan, dan badan. Suara: tidak monoton dan membosankan. Juga diberi ilustrasi. Dan Pendahuluan dan penutup yang baik.

4.    Relevan

Harus menyentuh kehidupan pendengar. Karena itu perlu diketahui apa yang dibutuhkan oleh pendengar.

5.    Menjiwai

Ada penjiwaan dalam berkotbah dan memperhatikan kaidah ilmu berkotbah sehingga kotbah menjadi lebih hidup.

 

LANGKAH DALAM PERSIAPAN

NASKAH KOTBAH

1.  Tentukan Jenis Kotbah

Tentukan jenis kotbah: tekstual, topikal, ekspositori, atau biografi. Pilihan ini tergantung pada kebutuhan pendengar.

2.  Tentukan Dan Rumuskan Tujuan

Tujuan menyatakan apa yang diharapkan terjadi saat pendengar mendengarkannya.

3.  Galilah Bagian Alkitab

Perhatikan latar belakang penulisan, konteksnya, tujuan penulisan, pribadi yang muncul, dan arti dari kata penting dalam tiap bagian Alkitab tersebut.

4.  Buatlah Garis Besar Kotbah

Perhatikanlah susunannya, sistematika, logika, kesatuan struktur, serta sesuai dengan kebutuhan dan tujuan. Naskah kotbah yang baik mempunyai struktur yang baik.

 5.  Carilah Ilustrasi Yang Tepat

Jika ilustrasi yang digunakan secara tepat dan dibawakan dengan penghayatan yang dalam maka akan mempertajam isi kotbah.

6.  Pendahuluan Dan Penutup Yang Menarik

Pendahuluan adalah jendela yang baik agar orang dapat melihat isi kotbah. Penutup membuat orang ingat apa yang sudah didengarnya dan bersikap sesuai materi.

 

KOTBAH MENURUT STRUKTUR

1. Kotbah Topikal

Mempunyai topik tertentu. Berkisar pada sebuah pokok bahasan dari dalam atau luar Alkitab. Contoh: Jangan menukar keselamatanmu, Nikmati Masa Mudamu, Pengajaran dan Kesaksian Hidup. Perempuan berdosa yang diampuni, Rajawali Terbang Tinggi, Belajarlah pada Semut

2. Kotbah Tekstual

Berdasarkan pada satu atau beberapa ayat dan menerangkannya. Pokok bahasan diambil dari ayat ini. Contoh: Asal kujamah saja jubahNya, Orang yang disembuhkan di Kolam Betesda, Berilah Aku Minum, Ayub tetap Kuat Imannya, Domba di Tengah Serigala 

3. Kotbah Ekspositori

Didasarkan pada satu atau sebagian perikop Alkitab yang bahasan utama dan bahasan sekundernya diambil dari ayat tersebut. Contoh: Tuhan adalah Gembalaku Mazmur 23, Pergumulan dan Pengharapan Mazmur 73, Kasih 1Korintus 13:1-13, Kewajiban Orang Tua Titus 2:1-5, Manusia dibenarkan karena iman Roma 3:21-25 

4. Kotbah Biografi

Membahas tokoh-tokoh Alkitab. Contoh: Abraham menjadi berkat. Musa hamba yang taat, Yohanes murid yang dikasihi Tuhan, Petrus seorang pemberani, Yakub martir pertama

TUNTUTAN BAGI PENGKHOTBAH

1.    Harus Menjadi Teladan

Pengkotbah harus menjadi teladan agar jemaat dapat menerima berita yang disampaikan. Jika ia tidak bisa menjadi teladan mungkin ia dapat berkotbah dengan baik, namun sikapnya itu akan menghalangi jemaat untuk menerimanya dengan baik.

2.    Renungkan Firman Tuhan

Pengkotbah harus merenungkan Firman Tuhan agar berita itu menyatu dengan kehidupan pengkotbah sehingga penyampaian Firman Tuhan tidak hanya bersandar pada kemampuan fasih lidah saja.

3.    Tuntutlah Kemajuan

Dunia berkembang dengan cepat sehingga menuntut pengkotbah untuk mengantisipasi perubahan tersebut agar dapat menjawab kebutuhan pada zamannya.

4.    Hati-Hati Terhadap Uang

Seorang pengkotbah yang laris dapat terjebak ke dalam cinta akan uang.

5.    Hati-Hati Pengajaran Palsu

Alkitab berkata, “Awasilah ajaranmu” (1Tim 4:16)

Harus berhati-hati jangan sampai diri sendiri ditolak

6.    Jangan Sombong

Jangan sombong apabila seseorang amat fasih lidah. Ingat pengkhotbah hanyalah alat Tuhan.

7.    Jangan Mengulangi Kotbah Yang Sama

Hati-hati, jika karena kemalasan dan tidak memiliki persiapan, sehingga harus mengulang-ulang kotbah yang sama di tempat yang sama. Itu harus dihindari. Sekianlah. Tuhan Memberkati. Amin

Yohannes Lie, Minggu 21 Januari 2024

Rabu, 13 Desember 2023

Perayaan Hanukkah dan Natal


"Tidak lama kemudian tibalah hari raya Pentahbisan Bait Allah (Hannukah-red) di Yerusalem; ketika itu musim dingin. Dan Yesus berjalan-jalan di Bait Allah, di serambi Salomo.” (Yoh. 10:22-23)

 

Arti Hanukkah

Menurut tradisi Yahudi, setiap tanggal 25 bulan Kislew (sekitar bulan Desember) selama 8 hari diadakan Perayaan Hanukkah atau Pentahbisan Bait Allah (Kenisah). Perayaan ini dimaksudkan untuk memperingati saat terjadinya peristiwa penyucian kembali  Bait Allah pada tanggal 25 Kislew tahun 165 SM (Sebelum Masehi). Mengapa Bait Allah harus disucikan kembali? 

Karena pada tiga tahun sebelumnya, tepatnya pada 25 Kislew 168 SM, Bait Allah telah dinajiskan oleh sekelompok orang Yunani dipimpin Antiokhos IV Epiphanes. Mereka bukan orang Yahudi. Mereka memasuki Bait Allah lalu mengadakan upacara penyembahan atas dewa Zeus dengan mempersembahkan babi di dalam Bait Allah. Hal itu tentu amat menajiskan Bait Allah menurut kepercayaan Yahudi. 

Lalu seorang Yahudi bernama Yudas Makabe (1 Makabe 4:47-59) memimpin banyak orang Yahudi memberontak dan menyucikan kembali Bait Suci itu. Kisah ini terdapat dalam kitab Makabe dalam kitab Deuterokanonika. Sedangkan di dalam kitab Perjanjian Lama hal itu tidak tertulis. 


Yesus Terang Dunia

Dalam perayaan ini, umat Yahudi mengadakan arak-arakan sambil membawa tongkat berhiaskan daun palem. Mereka juga mempersembahkan kurban, dan bernyanyi dengan iringan alat musik. Di rumah-rumah maupun di Sinagoge tersedia Menorah, yaitu tempat lilin dengan delapan lengan di kanan dan kirinya dan satu tepat ditengahnya. Menorah itu dinyalakan satu persatu lilinnya. Di seluruh Yerusalem penuh dengan cahaya lilin, lampu, pohon dan pada siang hari oleh cahaya matahari. Karena itu acara ini juga disebut dengan hari raya Cahaya atau Terang. Terangnya ini akan bersinar terus selama delapan hari berturut-turut. 

Dalam Yoh 8:12  tertulis, Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup." Yesus amat jelas mengatakan bahwa Dialah terang dunia. Dunia ini sudah penuh kegelapan tetapi saat Tuhan Yesus datang ke dunia ini, Dia menjadi terang untuk semua orang yang percaya padaNya. Bila terang itu muncul, maka kegelapan itu akan sirna. Dia menjadi terang seperti disimbolkan oleh berbagai menorah di Bait Suci dan rumah-rumah yang penuh lilin bernyala dan semua yang menjadi terang pada hari itu. Puji Tuhan.


Natal Yahudi

Perayaan ini dirayakan pada bulan Kislew 25 atau 25 Desember hampir bersamaan dengan hari raya Natal bagi umat Kristen. Tetapi karena orang Israel menggunakan penanggalan tersendiri, maka tanggalnya pun berganti-ganti. Terkadang acara ini bertepatan dengan tanggal 25 Desember, terkadang tidak tepat. Karena itu sering disebut dengan keliru sebagai “Natal Yahudi”. 

Sebetulnya Hanukkah itu upacara pentahbisan Bait Suci, sedangkan Natal adalah perayaan Kristen atas kelahiran Tuhan Yesus. Jadi sebetulnya tidaklah sama antara keduanya pada awalnya. Tapi karena adanya kesamaan penanggalan terutama bulannya maka kini dapat juga dianggap Hanukkah  sebagai hari peringatan bagi Natal Kristen bagi orang percaya.


Pohon Cemara Natal

Kesamaan lainnya adalah adanya pohon cemara yang dihiasi oleh sinar lampu untuk merayakan Perayaan Hanukkah. Bukankah itu juga merupakan kesamaan bagi acara Natal? Mungkin kisah pohon cemara Natal itu diambil dari acara pesta Hanukkah ini. Sehingga tidak mungkin pohon cemara Natal itu dari upacara penyembahan berhala.


Akhir Kata

Yesus berkata, “Akulah terang dunia”, itu sama dengan simbol hari raya Cahaya atau Lampu pada perayaan Hanukkah. Perayaan Hanukkah juga jatuh pada bulan Kislew atau Desember pada perayaan Natal. Itulah yang membuat kita mengatakan bahwa Natal itu sama dengan upacara Hanukkah Yahudi.

Kami mohon maaf jika ternyata terjadi ketidak-cocokan menurut anggapan oleh para pakar dalam pengajaran hari ini. Tuhan memberkati. Amin.

Yohannes Lie, Rabu 13 Desember 2023

Kamis, 24 Februari 2022

Injil Yudas, Injil Gnostik

 


Ditemukan Injil Yudas

Pada tahun 1978 di Mesir Tengah ditemukan injil Yudas, sebuah injil sesat, berisi tulisan kuno tentang Yudas Iskariot. Kitab ini ditulis oleh sekte Kristen Gnostik. Sekte ini mengaku sebagai Kristen, tetapi justru berlawanan dengan kekristenan itu sendiri. 

Dalam Injil Yudas ini, Yudas Iskariot digambarkan berbeda dengan yang ditulis dalam Alkitab. Perbuatan Yudas menyerahkan Yesus, sehingga Yesus mati di kayu salib, tidak dipandang negatif, melainkan amat positif. Bahkan Yudas dipandang sebagai murid paling utama di antara murid-murid lainnya. 


Isi dari injil Yudas

Kaum Gnostik berpendapat bahwa jalan keselamatan adalah melalui pengetahuan rahasia (Yunani: "Gnosis"/pengetahuan) yang diberikan Yesus kepada orang tertentu. Pengetahuan rahasia itu menjelaskan bagaimana orang dapat terbebas dari tubuh jasmani dan kembali ke alam spiritual tempat asal sesungguhnya. Terlihat adanya pandangan yang menyatakan tubuh ragawi sebagai sesuatu yang buruk, fana, dan tidak berharga. Sedangkan jiwa manusia sebagai sesuatu yang baik, berasal dari Allah, dan bersifat kekal.

Di dalam Injil Yudas, Yudas Iskariot adalah murid yang dipercaya Yesus dan diberi pengetahuan rahasia. Ia diperintah Yesus untuk menyerahkan Yesus untuk disalibkan. Sedangkan murid-murid lainnya dipandang salah dalam memahami siapa Yesus. Hal yang amat  berbeda dengan Yudas yang mendapat pengetahuan rahasia dari Yesus tentang kefanaan raga dan keabadian jiwa. Melalui peristiwa penyalibanNya, Yesus dapat terbebas dari tubuh ragawi yang fana dan jiwanya dapat kembali ke alam spiritual yang kekal bersama Allah. Hal itu dimungkinkan melalui peran Yudas, sang murid istimewa. Itulah pandangan Gnostik.


Menentang Gnostik

Sesungguhnya injil Yudas telah beredar pada pertengahan abad kedua sebagai injil Gnostik. Untuk itu bapak gereja, Irenaeus, telah mengelompokkan injil ini sebagai salah satu tulisan bidah Gnostik melalui bukunya "Melawan Kaum Bidah" tahun 180 M. Gereja ortodoks pun menilai injil Yudas ini amat berbeda dengan keempat Injil yang sah. Jadi tidak mengakuinya sebagai bagian dari kitab injil.


Injil itu menghilang

Setelah beredar pada abad ke-2 M, Injil Yudas kemudian menghilang dan tidak pernah ditemukan bukti historisnya, sampai akhirnya ditemukan pada tahun 1978 di Mesir Tengah dan dipublikasikan pada tahun 2004. Injil Yudas yang ditemukan tersebut ditulis dalam bahasa Koptik (bahasa Mesir kuno), sehingga diperkirakan sebagai salah satu versi dari Injil Yudas yang dikenal oleh Irenaeus. 


Kodeks Tchacos

Injil ini terdapat dalam sebuah gulungan papirus yang telah rusak berat, disebut Kodeks Tchacos. Selain Injil Yudas, di dalam Kodeks Tchacos masih terdapat tiga tulisan Gnostik lain, yaitu Surat Petrus kepada Filipus, Yakobus, dan Kitab Allogenes.

Kodeks ini ditemukan di padang gurun dekat Al-Minya Mesir dan jatuh ke tangan seorang pedagang barang antik. Setelah itu kodeks ini mengalami perjalanan selama 22 tahun dari Mesir, ke Eropa, kemudian ke Amerika Serikat, lalu kembali ke Mesir. Karena cara merawatnya yang kurang tepat, kodeks ini mengalami kerusakan sehingga ada fragmen-fragmen yang hilang. 

Pada tahun 2000, Frieda Tchacos Nussberger (namanya dijadikan nama kodeks tersebut) mendapatkan naskah tersebut dan akhirnya kodeks itu diakuisisi oleh Maecenas Foundation for Ancient Art, yang kemudian merekonstruksi naskah tersebut dan menerjemahkannya dengan bantuan beberapa ahli.


Dalam Keadaan Rusak

Kodeks Tchacos ditemukan dalam keadaan terpecah-pecah, karena beberapa bagiannya hilang, kata-katanya tersebar-sebar, dan beberapa baris tulisannya hilang. Menurut Rodolphe Kasser, kodeks ini aslinya terdiri atas 62 halaman, tetapi ketika tiba di pasar pada tahun 1999, hanya 26 halaman yang tersisa. Sebagian karena beberapa halaman telah diangkat dan dijual. Dari waktu ke waktu, halaman-halaman yang hilang ini muncul dan berhasil diidentifikasikan. 

Setelah dilakukan penelitian dengan teknik radio karbon terhadap naskah Injil Yudas oleh Timothy Jull, ditemukan bahwa tahun penulisannya adalah antara tahun 220 M dan 340 M. Berdasarkan penelitian atas gaya penulisan kuno dan pemakaian bahasa Koptik atas Injil Yudas, Rodolphe Kasser berpendapat bahwa penulisan tersebut dapat lebih tua lagi. Dengan demikian, para ahli sepakat menyatakan keaslian tulisan Injil Yudas sebagai salah satu versi dari Injil Yudas dalam bahasa Yunani yang dikenal oleh Irenaeus tahun 180 M, yang diterjemahkan beberapa puluh tahun kemudian di dalam bahasa Koptik.


Yudas tidak menulis injil

Karena Yudas sudah wafat sebelum Yesus mati di kayu salib, jadi dia tidak mungkin menulis injil Yudas. Karena itu janganlah kita percaya bahwa ini adalah injil dari Yudas. Ketika baru muncul pada 2004, orang-orang yang tidak percaya kepada Yesus mencemooh kita. Mereka berusaha menggoyang iman kita. Namun, Tuhan selalu menjaga kita agar kita tidak goyah sedikit pun. Tidak ada orang Kristen yang akan tergoncang ketika membaca injil sesat ini. 

Lalu kemanakah sekarang orang-orang Gnostik? Mereka telah lenyap bersama berbagai ajaran sesatnya. Kalau pun sekarang tulisan ini dapat diketemukan lagi, itu hanyalah salinannya dan justru sebagai bukti adanya penyesatan dari zaman dahulu. 

Tuhan Yesus memberkati kita semua. Terima kasih atas perhatiannya. Amin.

Yohannes Lie, Kamis 24 Pebruari 2022

Rabu, 18 Agustus 2021

Doktrin Trinitas dan Oneness

 


"Baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus" (Mat. 28:19b) 


Zaman Gereja Awal

Setelah Tuhan Yesus Kristus naik ke sorga dan mengirimkan Roh Kudus pada hari Pencurahan Roh Kudus, maka penuhlah para murid dengan Roh Kudus. Banyak sekali orang yang menyaksikannya terheran-heran. Lalu berdirilah Petrus untuk berkotbah. Sesudah ia berkotbah, banyak dari mereka bertobat sehingga dibaptislah sekitar tiga ribu orang jiwa baru. Mereka itu kemudian membentuk suatu persekutuan yang hidup dalam pengajaran para Rasul. 

Setelah peristiwa itu, pemberitaan Firman dan penginjilan terus berlangsung. Nama Yesus terus diberitakan. Namun para rasul dan murid-murid lainnya mula-mula masih berada di sekitar Yerusalem. Mereka belum menginjil ke kalangan bangsa lain. Pemberitaan penginjilannya juga berkisar tentang kebangkitan Yesus dan pertobatan kepadaNya. 


Mulai penganiayaan

Kemudian para pengikut Tuhan mulai mendapat penganiayaan dari kalangan Yahudi yang tidak percaya kepada Yesus. Banyak dari mereka mulai keluar dari Yerusalem dan Injil pun ikut terbawa oleh mereka. Disamping itu para rasul juga tidak sedikit yang keluar bahkan sampai ke bangsa-bangsa lain. Rasul Petrus dan murid-murid lainnya banyak juga yang menginjil ke bangsa-bangsa asing selain bangsa Yahudi sendiri.

Saulus, yang kemudian berganti nama menjadi Paulus, bertobat dan menjadi rasul di kalangan Yahudi tetapi terutama menjadi rasul untuk bangsa lain. Bahkan dia juga sampai kota Roma dan wafat terbunuh disana. Sebelumnya dia banyak menulis surat-surat kepada orang percaya. Banyak sudah dia menulisnya dan isinya berkisar kepada pengajaran Yesus dan membuka rahasia berbagai pengajaran Yesus.


KeTuhanan Yesus

Kemudian pengikut Yesus sudah mulai banyak, timbullah beberapa masalah. Salah satunya adalah tentang keTuhanan Yesus. Mereka percaya kepada Allah Bapa sebagai pencipta alam semesta ini. Tetapi pertanyaan mereka tentang Yesus adalah bagaimana posisi ketuhanan Yesus. Apakah Yesus itu bagian dari Allah atau Dia hanya ciptaan saja? Apakah Dia sejajar atau berada sedikit di bawah Allah Bapa?

Muncullah berbagai ajaran yang mengarah kepada sekte. Misalnya ajaran yang mengatakan bahwa struktur tertinggi adalah Allah Bapa, sedangkan Yesus dan Roh Kudus berada setingkat di bawahNya, tapi masih berada di atas malaikat. Sekte lain mengatakan Yesus adalah pemimpin bala tentara Tuhan tetapi Dia bukan Allah Bapa. Ada yang mengatakan Yesus adalah malaikat Mikhael. Sebagian lagi mengatakan Yesus adalah manusia biasa, yang diangkat sebagai Anak Allah. Timbul berbagai pendapat yang saling berbeda satu sama lain.

Pada abad ketiga, bersidanglah seluruh pemimpin gereja di Konsili Nicea antara lain untuk membahas hal ini. Muncullah dari sini, gagasan dari Uskup Tertulianus yang mengatakan hubungan antara Bapa, Anak, dan Roh Kudus itu dalam bentuk Trinitas. Yaitu Allah yang terbagi menjadi tiga pribadi tetapi satu hakekat. Tiga menjadi satu. Bentuk Allah Trinitas inilah yang diakui oleh sebagian besar umat Kristen pada saat itu sampai hari ini. (bacalah Cawan Hikmat: Siapakah YHWH dan Yesus,) Tapi pengajaran bentuk lain ternyata masih diakui oleh berbagai sekte saat ini. 


Doktrin Trinitas 

Bagaimana bentuk trinitas itu? Jadi Tertulianus mulai menjelaskan bahwa dalam Alkitab tercantum adanya Trinitas, misalnya “Baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus" (Mat. 28:19b). Ketika Yesus keluar dari pembaptisan disitulah ketiga pribadi ini muncul, yaitu suara Bapa yang mengatakan “Inilah AnakKu yang Kukasihi.” (Mat. 3:17), wujud dari Roh Kudus yang digambarkan dengan burung merpati, dan Yesus sendiri. Ada masih banyak lagi tentang hal itu dalam Alkitab. Sehingga digambarlah bentuk itu dalam segitiga yang setara antara Bapa, Anak dan Roh Kudus. Ketiganya adalah Allah, tetapi ketiganya tidak sama satu dengan yang lain.

Ajaran ini berkembang lama sekali bahkan sampai saat ini. Ada banyak aliran berbagai gereja menggunakan bentuk ini. Mereka mengatakan bahwa Yesus adalah pribadi Allah, tetapi bukan Allah Bapa. Jadi itulah pengajaran tentang Allah Trinitas.


Doktrin Oneness 

Kelemahan dari bentuk Trinitas ini adalah Allah ada dalam bentuk tiga pribadi yang berbeda walaupun satu hakekat. Sehingga muncul pendapat, termasuk dari agama lain, yang mengatakan bahwa agama Kristen penganut Trinitas menyembah tiga Allah berbeda. Sekalipun dikatakan satu hakekat atau menjadi satu pribadi, tetap ada 3 pribadi yang disembah. Hal itu bertentangan dengan ajaran Yesus yang mengatakan bahwa Allah itu Esa. (Baca: Cawan Hikmat: Kebenaran bahwa Yesus adalah Tuhan Allah)

Karena itu muncul suatu ajaran yang disebut Oneness, yaitu nama Allah adalah Yesus. YHWH Elohim atau TUHAN Allah dan Roh Kudus bukanlah nama pribadi melainkan sebutan. Nama yang muncul adalah Yesus. (Luk. 1:31) Sehingga dipercaya bahwa nama Tuhan Allah itu adalah Yesus. Kemudian di dalam aliran pantekosta, baptisan itu harus disertai dengan perkataan “Dengan nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus, yaitu dalam nama Tuhan Yesus Kristus”. 

Ajaran ini berkembang dimulai dari ajaran United Pentecostal Church yang menolak doktrin Trinitas.


Manakah yang benar?

Munculnya dua aliran ini satu sama lain saling menyalahkan dan mengatakan bahwa ajaran lawan mereka sesat. Dan ini berlangsung cukup hebat dan mengerikan, karena sering dalam perdebatan tidak menggunakan kata-kata yang sopan tapi justru menggunakan istilah yang menyeramkan. Tentu saja Tuhan Yesus amat tidak berkenan dengan hal itu. 

Jadi manakah yang benar? Kedua ajaran ini sama-sama benar dan saling melengkapi. Jadi ajaran Trinitas itu benar kalau membaca sebagian Alkitab, dan ajaran Oneness juga benar kalau membaca sebagian Alkitab lainnya. Jadi kalau kita melihat hubungan antara Bapa, Anak dan Roh Kudus dalam konteks dalam dunia ini, maka ajaran Trinitas itu benar. Sedangkan kalau membaca lebih lanjut lagi mengenai siapakah Yesus sesuai Alkitab, tentu kita akan menyetujui istilah Oneness.


Penutup

Di akhir tulisan ini, marilah kita bersatu lagi. Tidak perlu saling menyalahkan dan menyesatkan. Sebab kalau sungguh-sungguh diperhatikan ternyata kedua ajaran ini sama-sama benar dan saling melengkapi. Terima kasih bila kita telah menyadarinya. Puji Tuhan. Amin.

Yohannes Lie, Rabu 18 Agustus 2021

Senin, 26 Juli 2021

Rasul Yakobus Martir Pertama

 

Yakobus dibunuh


"Ia (Raja Herodes-red) menyuruh membunuh Yakobus, saudara Yohanes, dengan pedang." (Kis. 12:2) 


Banyak nama Yakobus

Dalam kitab Injil dan Kisah Para Rasul disebutkan beberapa nama Yakobus. Yang pertama adalah Yakobus, saudara Yohanes, putra dari Zebedeus dan Salome. Dalam bahasa Ibrani disebut Ya'aqov dan bahasa Inggris disebut James. Dia disebut juga sebagai Yakubus Agung, Tua atau Besar untuk membedakan dengan Yakobus lainnya. 

Yang lain adalah Yakobus anak Alfeus. Kedua Yakobus ini merupakan murid-murid yang dipilih oleh Yesus, jadi berhak mendapat gelar rasul. Sedangkan lainnya lagi adalah Yakobus saudara Yesus, putra dari Maria, seringkali disebut Yakobus muda dan terakhir adalah Yakobus, ayahnya Yudas. 

Sedangkan dalam Perjanjian Lama dikenal nama Yakub, yaitu cucunya Abraham dan Sarah serta anaknya Ishak dan Ribka. Nama lainnya adalah Israel dan mempunyai dua belas putra dan seorang putri. Dialah bapak semua suku bangsa Israel. Sebetulnya nama Yakub dan Yakobus itu sama saja artinya.


Membereskan jala

Sedangkan yang dimaksud dalam kisah ini adalah Yakobus, saudara Yohanes. Yesus memanggil keduanya ketika sedang membereskan jala di dalam perahu. Keduanya juga disebut Boarneges, anak guruh, oleh Tuhan Yesus. Mengapa disebut seperti itu? Mungkin karena dia dan Yohanes pernah berkata kepada Yesus, "Apakah kami harus menyuruh api turun dari langit untuk membinasakan mereka?" (Luk. 9:54) Sungguh mereka itu tidak sabar ya? 

Kemungkinan besar Yakobus ini adalah kakak Yohanes. Mengapa? Sebab dia selalu disebut pertama kali oleh Yesus, baru kemudian Yohanes. Tapi mungkin dugaan itu salah, karena saya hanya berasumsi saja. 


Tiga Rasul Khusus

Bersama dengan Petrus dan Yohanes, Yakobus dijadikan tiga Rasul khusus oleh Tuhan Yesus. Ternyata ada tiga peristiwa dimana hanya mereka bertiga yang diajak pergi bersama Yesus, sedangkan murid lainnya tidak. 

Yang pertama, mereka diajak oleh Yesus ke rumah Yairus. (Mrk. 5:37) Ketika itu Yesus diminta untuk menyembuhkan puterinya. Di perjalanan diberi tahu bahwa anaknya sudah meninggal. Saat tiba disana banyak orang menangis dan meratap dengan nyaring. Yesus berkata kepada mereka, "Mengapa kamu ribut dan menangis? Anak ini tidak mati, tetapi tidur!" Mereka pun menertawakan Dia. Diusirnya semua orang itu. Lalu Yesus segera membangkitkan anak itu.

Yang kedua, saat Yesus naik ke gunung untuk dimuliakan, Dia hanya mengajak mereka. (Mat. 17:1) WajahNya berubah dan bercahaya seperti matahari dan pakaianNya putih bersinar. Nampaklah kepada mereka Musa dan Elia sedang berbicara kepadaNya.

Dan yang ketiga, saat Yesus akan berdoa di taman Getsemani, dibawalah ketiganya. (Mrk 14:33) Itulah saat-saat terakhir sebelum Ia disalibkan. Ia sangat takut dan gentar sebab Dia harus minum cawan kesengsaraan itu.


Dapatkah kamu minum cawan?

Suatu hari ibu Yakobus dan Yohanes dan kedua anaknya itu menghadap kepada Yesus dan sujud untuk mendapatkan sesuatu. Kata Yesus, "Apa yang kau kehendaki?" Jawabnya, "Berilah perintah supaya kedua anakku ini boleh duduk kelak di dalam kerajaanMu, yang seorang di sebelah kananMu, dan yang seorang lagi di sebelah kiriMu."

Tapi Yesus menjawab, kataNya, "Kamu tidak tahu apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum?" Kata mereka kepadaNya, "Kami dapat." Yesus berkata kepada mereka, "CawanKu memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kananKu atau di sebelah kiriKu, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa BapaKu telah menyediakannya." (Mat. 20:20-23)

Benarlah setelah hal itu dikatakan, Yakobus adalah rasul pertama yang dihukum mati. Sedangkan Yohanes satu-satunya rasul yang tidak menjadi martir, melainkan mati tua. Tapi menurut tradisi Kristen, Yohanes sempat digoreng, hanya tidak mati. Memang cawan itu adalah penderitaan bersama Yesus.


Rasul Martir Pertama

Di awal tahun 44 (sebelum bulan April), Yakobus dieksekusi mati dengan pedang oleh Raja Herodes Agripa I. (Kis. 12:1-2) Itulah kisah Yakobus rasul Yesus. Ia bukanlah rasul pertama yang mati, sebab Yudas sudah lebih dulu bunuh diri. Dia juga bukan martir pertama yang dibunuh, sebab Stefanuslah martir yang telah dibunuh. Tetapi dialah rasul yang martir pertama kalinya.


Penutup

Demikianlah kisah tentang Yakobus, murid Tuhan Yesus. Bagaimana murid yang tidak sabaran dan yang berambisi ingin duduk di sebelah Tuhan Yesus, kini ternyata rela mati untuk kemuliaan Tuhan. Puji Tuhan. Amin.

Yohannes Lie, Senin 26 Juli 2021

Senin, 28 Juni 2021

Siapakah Nabi dan Rasul Itu?

 

Rasul Yohanes menerima Wahyu


"Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus" (Efe. 4:11-12)


Siapakah nabi itu?

Dalam bahasa Ibrani, nabi adalah Nevi'im (jamak), yang artinya orang yang berhubungan baik dengan Tuhan dan dipakaiNya untuk menyampaikan pesan bagi umat Israel baik lisan maupun tulisan. Dalam bahasa Yunani disebut Profitis dan dalam bahasa Inggris disebut the prophet. 

Pesan Tuhan itu adalah untuk menghibur, menasihati, dan menguatkan ketika bangsa Israel sedang ketakutan dan kuatir terhadap ancaman bangsa lain. Namun Dia juga akan mengingatkan, menegur, bahkan menghukum umat Israel bilamana bangsa Israel ini mulai melupakan Tuhan. 


Tanakh 

Dalam kitab Tanakh (Taurat, Nevi'im dan Ketuvim), yaitu kitab suci bangsa Israel, kelompok Taurat menuliskan tentang Musa dan nabi-nabi lainnya, seperti Ibrahim, Ishak dan Yakub. Kelompok para nabi (nevi'im) dibagi menjadi tiga yaitu nabi awal, yaitu Yosua, Hakim-hakim, Samuel, dan Raja-raja. Kelompok nabi belakangan yaitu Yesaya, Yeremia, dan Yehezkiel. Dan kelompk nabi kecil yaitu Hosea, Yoel, Amos, Obaja, Yunus, Mikha, Nahum, Habakuk, Zefanya, Hagai, Zakharia, dan Maleakhi. Kelompok Ketuvim berisi kitab puisi yaitu Mazmur, Amsal dan Ayub, kitab Gulungan yaitu Kidung Agung, Rut, Ratapan, Pengkhotbah dan Ester, serta Kitab Sejarah yaitu Daniel, Ezra-Nehemia dan Tawarikh.

Itu adalah nabi-nabi, hakim-hakim dan raja-raja yang ditulis sesuai judul bukunya, Jadi bukan seluruh nabi, sebab Elia, Elisa, Natan, Ahia, Yehu, Mikha, Semaya, Azarya, dan lain-lain tidak dimasukkan dalam daftar. Mereka hanya ditulis dalam kisahnya. Para nabiah (nabi perempuan) terdapat Debora (Hak. 4:4), Hulda (2Raja 22:14), dan Noaja (Neh. 6:14) tapi dia menentang Nehemia.  

Ada juga nabi yang tidak disebutkan namanya, antara lain nabi tua (1 Raja 13:11), rombongan nabi (1Sam. 10:10; 2 Raja 2:3,5) Sedangkan dalam Perjanjian Baru terdapat nabiah Hana, nabi Yohanes Pembaptis dan dan beberapa nabi dari Yerusalem (Kis. 11:27), Barnabas, Simeon (Niger), Lukius dan Menahem (Kis. 13:1), Yudas dan Silas (Kis. 15:32), Agabus (Kis. 21:10)


Siapakah rasul itu?

Dalam Perjanjian Baru istilah rasul ditujukan pada para utusan Tuhan untuk menyampaikan berita tentang Kerajaan Allah. Padanannya dalam bahasa Ibrani disebut "Syaliakh" sebab dalam Perjanjian Lama tidak terdapat kata rasul ini. Dalam bahasa Yunani disebut Apostolos, dan bahasa Inggris disebut Apostle.

Rasul yang menjadi murid Yesus terdiri dari dua belas orang yaitu Simon Petrus, Andreas, Yakobus, Yohanes, Filipus, Thomas (Didimus), Matius (Lewi), Bartolomeus (Natanael), Yakobus anak Alefus, Yudas Tadeus, Simon orang Zelot, dan Yudas Iskariot. (Luk. 6:13) Namun dari kedua belas rasul itu, hanya Yudas Iskariot yang tidak mendapatkan Amanat Agung Tuhan Yesus karena dia sudah meninggal bunuh diri. Yudas Iskariot kemudian diganti oleh Matias dalam suatu pemilihan dengan cara diundi. (Kis. 1:26)

Rasul di luar ke dua belas rasul itu adalah Yakubus saudara Tuhan Yesus (Gal. 1:19), Paulus (Gal. 1:1), Barnabas (Kis, 13:43), Silas (Kis. 16:38-39), Andronikus dan Yunias (Rom. 16:7)


Yesus sebagai Nabi dan Rasul

Bagaimana dengan Yesus? Ternyata selain sebagai Tuhan dan Juru Selamat, Yesus juga adalah seorang nabi dan rasul. Dalam Matius 21:11 dikatakan Yesus adalah seorang nabi oleh orang banyak. Dan orang banyak itu menyahut: "Inilah nabi Yesus dari Nazaret di Galilea." 

Dalam kitab Ibrani 3:11 tertulis, "Sebab itu, hai saudara-saudara yang kudus, yang mendapat bagian dalam panggilan sorgawi, pandanglah kepada Rasul dan Imam Besar yang kita akui, yaitu Yesus." 

Mengapa Tuhan Yesus yang mengutus para nabi dan rasul, ternyata Dia sendiri juga adalah nabi dan rasul? Hal itu terjadi karena Dia diutus Allah agar menjadi nabi dan rasul ketika masih di dunia ini. Dia adalah utusan Allah untuk menyampaikan pesan Allah kepada seluruh umat manusia sebelum Dia mengutus murid-muridNya dan kembali ke sorga. 


Apakah sekarang masih ada?

Yesus dan para nabi serta para rasul memang tertulis di Alkitab seluruhnya. Bagaimana dengan keadaan sekarang? Apakah sekarang ini masih ada nabi dan rasul? Jika ada, siapakah mereka? Jika tidak ada lagi, bagaimana dengan pelayanan bagi para muridNya saat ini? Apakah hanya tinggal pemberita Injil, gembala dan pengajar saja?

Dewasa ini ada sedemikian banyak denominasi gereja yang tidak saling berhubungan secara langsung. Kalau dahulu, cuma ada satu gereja, jadi adanya nabi dan rasul dapat diberitakan dan langsung disetujui. Tapi sekarang, sulit untuk menentukan adanya nabi dan rasul. Pasti dibantah oleh yang lain. Bahkan mereka mengatakannya sesat. Padahal banyak juga gereja yang telah menubuatkan munculnya nabi dan rasul pada saat ini. Tapi itu hanya berlaku di kalangan mereka sendiri. 

Sebagian gereja berpandangan bahwa saat ini nabi dan rasul secara fisik sudah tidak ada lagi, tetapi orang yang berperan sebagai penyampai pesan nabi dan rasul itu ada. Sebagian lagi berpendapat bahwa saat ini mungkin belum muncul nabi dan rasul, tetapi pada akhir dari akhir zaman barulah muncul mereka. Mau percaya yang mana? Silakan saja tentukan sendiri. Asal jangan saling menuduh sesat yang lain.


Penutup

Demikianlah sedikit pendapat tentang munculnya para nabi dan rasul pada akhir dari akhir zaman. Janganlah kita saling menghujat satu dengan yang lain. Tapi muliakanlah Tuhan kita Yesus Kristus. Puji Tuhan. Amin.

Yohannes Lie, Senin 28 Juni 2021

Selasa, 15 Juni 2021

Yohanes, Murid yang Dikasihi Yesus

 

Rasul Yohanes


"Seorang di antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya." (Yoh. 13:23)


Siapakah Yohanes itu?

Di dalam Injil terdapat dua orang terkenal yang bernama Yohanes. Yang pertama adalah Yohanes Pembaptis (Mat. 3:1) dan yang kedua adalah Yohanes murid Yesus (Mat. 4:21). Memang ada lagi nama Yohanes yang lain, misalnya ayahnya Petrus bernama Yohanes (Yoh. 1:42), Yohanes Markus (Kis 12:12) dan Yohanes keluarga imam besar (Kis, 4:5-6), tetapi mereka tidak begitu terkenal. 

Janganlah sampai kita bingung seperti yang dialami seseorang yang berkata, "Bukankah Yohanes itu sudah dipenggal kepalanya atas suruhan Herodes sebelum Yesus naik ke sorga? Bagaimana bisa dia menceritakan tentang kematian Yesus?" Itu adalah kalimat yang salah dan bisa menyesatkan. Sebab Yohanes Pembaptis yang dihukum mati oleh Herodes (Mat. 14:6-11), sedangkan yang mengisahkan tentang Yesus adalah Yohanes murid Yesus, sang Rasul.


Orangtua mereka

Siapakah kedua orangtua mereka? Orangtua dari Yohanes Pembaptis adalah seorang Imam bernama Zakharia dan isterinya Elisabet. Sedangkan orangtua Yohanes murid Yesus adalah Zebedeus dan isterinya, diperkirakan, bernama Salome. Dia adalah saudara dari Yakobus, murid Yesus juga. Jadi jelas sekali perbedaan antara kedua Yohanes ini.


Siapakah yang dikasihi Yesus?

Lantas siapakah murid yang dikasihi oleh Yesus? Yohannes Pembaptis atau Yohanes murid Yesus? Dia adalah Yohanes, murid Yesus, yang bersandar dekat kepada Yesus. Yohanes menyebut dirinya sendiri sebagai yang dikasihi Yesus. 

Yohanes dalam bahasa Ibrani disebut Yehohanan, yang artinya Allah itu kasih. Sedangkan dalam bahasa Yunani disebut Ioannes.


Boarneges

Yohanes dan Yakobus ini diberi julukan oleh Yesus sebagai Boarneges atau anak guruh. "Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes saudara Yakobus, yang keduanya diberi-Nya nama Boanerges, yang berarti anak-anak guruh." (Mark. 3:17) Tidak dijelaskan mengapa keduanya diberi gelar tersebut.

Namun mungkin juga sifat mereka yang seperti guruh, itu dapat dilihat ketika Yesus ditolak oleh orang Samaria, dan Yakobus dan Yohanes berreaksi, "Tuhan, apakah Engkau mau, supaya kami menyuruh api turun dari langit untuk membinasakan mereka?" (Luk. 9:54) Hati mereka berdua mudah terbakar amarah. Tapi Yesus menegor mereka.

Juga Yohanes pernah mengusul pada Yesus agar mencegah seorang yang bukan muridNya mengusir setan demi nama Yesus. Tapi kata Yesus, "Janganlah kamu cegah dia! Sebab tidak seorang pun yang telah mengadakan mujizat demi namaKu, dapat seketika itu juga mengumpat Aku." (Mark. 9:39)


Ambisius menjadi kasih

Jadi sebenarnya awalnya Yohanes dan Yakobus amat berambisi menjadi pejabat di sebelah kanan dan kiri Tuhan Yesus. Perhatikan ucapan mereka kepada Yesus. Lalu kata mereka, "Perkenankanlah kami duduk dalam kemuliaanMu kelak, yang seorang lagi di sebelah kananMu dan yang seorang di sebelah kiriMu." (Mark. 10:37) 

Tetapi Yesus malah mengajarkan kepada murid-muridNya, barangsiapa ingin menjadi besar, hendaklah ia menjadi pelayanmu, barang siapa ingin menjadi terkemuka, hendaklah ia menjadi hambamu. (Mark. 10:43-44) 

Akhirnya setelah perjalanan hidup mereka bersama Yesus dan murid-murid lainnya dalam melalui berbagai pencobaan, mereka tidak lagi berambisi namun mereka rela menjadi orang yang rendah hati dan penuh kasih.


Karya Yohanes

Yohanes dipercaya menulis beberapa kitab yang dikanonisasi ke dalam kitab Perjanjian Baru. Kitab itu adalah Injil Yohanes, Surat 1 Yohanes, surat 2 Yohanes, dan Surat 3 Yohanes, serta kitab Wahyu. 

Injil Yohanes tidak termasuk dalam ketiga injil sinoptik yaitu injil Matius, Markus, dan Lukas, karena sedikit berbeda isinya. Isinya cenderung menceritakan kisah Yesus sebagai anak Allah. Di dalam tulisan tersebut ditulisnya "murid yang dikasihiNya", yang dipercaya itu sebagai rasul Yohanes.


Yesus dimuliakan

Pada suatu hari Petrus, Yakobus, dan Yohanes bersama dengan Yesus pergi ke sebuah gunung. Setelah tiba di tempat, wajah Yesus bercahaya dan pakaiannya bersinar terang. Nampaklah Musa dan Elia. (Mat. 17:1-6) Hanya mereka bertigalah yang menjadi saksi peristiwa luar biasa itu.


Tidak ada perumpamaan

Di dalam berita Injil yang ditulis oleh rasul Yohanes tidak terdapat perumpamaan dari Yesus. Mengapa? Sebab Yohanes hanya ingin menuliskan pribadi Yesus sebagai Anak Allah.


Yesus membasuh kaki murid

Hanya di dalam Injil Yohanes, terdapat kisah pembasuhan kaki para muridNya. (Yoh. 13:5-14) Mengapa? Sebab Yohanes sungguh-sungguh teringat dengan segala pengajaran Yesus tentang kerendahan hati. Jadi dialah yang menuliskannya.


Berada di bawah salib Yesus

Saat Yesus berada di salib, Yohanes, dan Maria ibu Yesus, dan beberapa wanita lainnya berada di bawahnya. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!" Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya. (Yoh. 19:26-27) Murid yang dikasihiNya itulah Yohanes.


Rasul yang tidak terbunuh

Hampir semua para rasul tewas karena dibunuh ketika memberitakan Injil Keselamatan, kecuali seorang. Dia adalah rasul Yohanes. Kita tahu bahwa semua para rasul tentu amat dikasihi Tuhan Yesus. Tetapi Yohanes menulis sendiri bahwa dia adalah seorang murid yang dikasihi Kristus. 

Tentu dia bukan menyombongkan dirinya, tetapi memberi identitas di dalam Injil yang ditulisnya. Agar orang lain yang membaca Injil tersebut tidak terpaku pada Yohanes, tapi pada Injil itu sendiri. 

Yohanes menerima Wahyu


Penganiayaan pada dirinya

Menurut tradisi yang beredar, Yohanes pernah dimasukkan ke dalam minyak panas oleh lawannya di Roma. Tapi atas pertolongan Tuhan, dirinya tetap hidup. Akhirnya dia dibuang ke pulau Patmos. Disanalah dia mendapat Wahyu dari Yesus mengenai akhir zaman. Kemudian dia dibebaskan dan menjadi uskup di Edessa (sekarang Turki). Dialah rasul yang berusia lanjut dan meninggal dunia karena tua. 


Penutup

Demikianlah sekilas tentang Rasul Yohanes, seorang yang dikasihi Yesus. Kita pun akan menjadi murid yang dikasihi Yesus asalkan kita tetap percaya padaNya. Puji Tuhan. Amin.

Yohannes Lie, Selasa 15 Juni 2021

Sabtu, 10 April 2021

Sepuluh Hari Raya Yahudi

 

Peniupan Serunai -Sumber Kompasiana


Terdapat sepuluh Hari Raya

Di dalam Perjanjian Lama, yaitu di kitab Imamat terdapat delapan hari raya Israel yang merupakan perintah Allah. Di kitab Ester terdapat satu hari raya bangsa Yahudi. Sedangkan di dalam Perjanjian Baru di kitab Yohanes tercatat satu hari raya bangsa Yahudi. Jadi total ada sepuluh hari raya bangsa Yahudi. Bangsa Yahudi adalah bagian bangsa Israel dari suku Yehuda.

Untuk itu kita perlu tahu apa sajakah ke sepuluh perayaan itu. Disamping untuk menambah pengetahuan kita, juga penting bagi yang belajar ilmu teologia.  


KE SEPULUH HARI RAYA

1. Sabat (Sabbat) 

"Enam hari lamanya boleh dilakukan pekerjaan, tetapi pada hari yang ketujuh haruslah ada sabat, hari perhentian penuh, yakni hari pertemuan kudus; janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan; itulah sabat bagi TUHAN di segala tempat kediamanmu." (Imamat 23:3)

Itulah perayaan Sabat bagi bangsa Yahudi yang diterapkan pada hari ketujuh atau disebut hari Sabat. Perayaan ini seminggu sekali. Hari sabat itu berawal dari hari Jumat menjelang matahari terbenam sampai dengan hari Sabtu menjelang matahari terbenam pula. Bangsa ini harus melaksanakan ibadah dan tidak boleh bekerja. 


2. Paskah (Pesakh) 

"Dalam bulan yang pertama, pada tanggal empat belas bulan itu, pada waktu senja, ada Paskah bagi TUHAN." (Imamat 23:5)

Pada bulan pertama, yaitu bulan Nisan atau Aviv tanggal empat belas dilakukan perayaan Paskah bagi Tuhan untuk bangsa ini. Ini adalah perayaan saat keluarnya bangsa Israel dari tanah Mesir. Dari bangsa yang terjajah oleh rakyat Mesir, mereka menjadi bangsa merdeka untuk pergi ke Tanah Perjanjian.


3. Roti Tidak Beragi (Khag Hamatsot) 

"Dan pada hari yang kelima belas bulan itu ada hari raya Roti Tidak Beragi bagi TUHAN; tujuh hari lamanya kamu harus makan roti yang tidak beragi." (Ima. 23:6-8)

Pada bulan pertama, yaitu bulan Nisan atau Aviv tanggal lima belas sampai dua puluh satu, bangsa ini harus makan roti tidak beragi. Bangsa ini merayakan hari Paskah bersamaan dengan perayaan Roti Tidak Beragi selama tujuh hari. Itu terkait dengan keterbatasan waktu mereka saat bersiap-siap berangkat sehingga harus makan roti tidak beragi. 


4. Buah Sulung (Sefirat Haomer) 

"Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Apabila kamu sampai ke negeri yang akan Kuberikan kepadamu, dan kamu menuai hasilnya, maka kamu harus membawa seberkas hasil pertama dari penuaianmu kepada imam" (Ima. 23:10)

Perayaan ini dirayakan pada tanggal enam belas bulan Nisan sampai dengan tanggal lima bulan Sivan, yaitu penyerahan buah sulung atau buah yang muncul pertama kali dari tanaman mereka saat tinggal di tanah Perjanjian kepada para Imam. Jadi perayaan ini dilaksanakan setelah bangsa ini menempati tanahnya.


5. Pentakosta (Shavuot) 

"Sampai pada hari sesudah sabat yang ketujuh kamu harus hitung lima puluh hari; lalu kamu harus mempersembahkan korban sajian yang baru kepada TUHAN." (Ima. 23:16)

Pada hari Sabat ketujuh, harus dihitung lima puluh hari, harus dirayakan hari Pentakosta atau hari kelimapuluh. Perayaan itu dilaksanakan pada bulan Sivan tanggal enam.


6. Peniupan Serunai (Rosh Hashanah) 

"Katakanlah kepada orang Israel, begini: Dalam bulan yang ketujuh, pada tanggal satu bulan itu, kamu harus mengadakan hari perhentian penuh yang diperingati dengan meniup serunai, yakni hari pertemuan kudus. (Ima. 23:24)

Ini disebut juga hari Raya Awal Tahun yang jatuh pada  tanggal satu bulan Tishri atau Tishrey. Inilah tahun baru bagi bangsa Yahudi. Harus mereka rayakan dengan meniup serunai atau nafiri.


7. Pendamaian (Yom Kippur)

"Akan tetapi pada tanggal sepuluh bulan yang ketujuh itu ada hari Pendamaian; kamu harus mengadakan pertemuan kudus dan harus merendahkan diri dengan berpuasa dan mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN. (Ima. 23:27)

Ini adalah hari perayaan Pendamaian (Yom Kippur) yang diadakan pada tanggal sepuluh bulan Tishrey.


8. Pondok Daun (Sukkot) 

"Katakanlah kepada orang Israel, begini: Pada hari yang kelima belas bulan yang ketujuh itu ada hari raya Pondok Daun bagi TUHAN tujuh hari lamanya. (Ima. 23:34)

Pada tanggal 15 bulan ketujuh atau bulan Tishrey harus diadakan hari raya Pondok Daun atau Sukkot. Jadi mereka harus membuat pondok dari daun.


9. Purim 

"Lalu, Mordekhai mengumpulkan semua orang Yahudi, di 127 daerah di Kerajaan Ahasyweros, dengan kata-kata damai sejahtera dan kebenaran, untuk menetapkan hari raya Purim pada waktu yang mereka tentukan, seperti yang diwajibkan oleh Mordekhai, orang Yahudi itu, dan Ratu Ester. Seperti yang telah mereka tetapkan bagi diri mereka sendiri dan keturunan mereka mengenai puasa dan tangisan mereka. Demikianlah perintah Ester menetapkan hal Purim, dan hal itu ditulis di dalam kitab." (Est. 9:30-32)

Hari perayaan Purim dirayakan pada tanggal empat belas dan lima belas bulan Adar. Hari raya ini ditetapkan oleh Mordekhai ayah angkat ratu Ester permaisuri raja Ahasyweros untuk semua orang Yahudi agar mereka berpuasa sebab kedukaan telah berubah menjadi kesukaan. Mereka terbebas dari tindakan keji Haman bin Hamedata dan kawan-kawannya.


10. Pentahbisan Bait Allah (Hanukkah) 

Pada waktu itu, hari raya Penahbisan berlangsung di Yerusalem. Saat itu musim dingin, (Yoh.10:22) 

Perayaan Hanukkah ini dirayakan pada tanggal 25 bulan Kishlev atau Kislew selama delapan hari. Hal itu untuk menyatakan berakhirnya penajisan Bait Suci oleh Antiokus Epifanes. Tidak terdapat dalam kitab Perjanjian Lama, namun tercatat dalam Deuterokanonika pada 2Makabe 10:5-7. Pada Yohanes 10:22 perayaan ini disinggung.


Penutup

Itulah kesepuluh hari perayaan umat Yahudi yang penting. Perayaan yang lain masih ada, tapi saya hanya menampilkan sepuluh saja. Mohon dapat dimengerti. Amin.

Yohannes Lie, Sabtu 10 April 2021