"Tidak lama kemudian tibalah hari raya Pentahbisan Bait Allah (Hannukah-red) di Yerusalem; ketika itu musim dingin. Dan Yesus berjalan-jalan di Bait Allah, di serambi Salomo.” (Yoh. 10:22-23)
Arti Hanukkah
Menurut tradisi Yahudi, setiap tanggal 25 bulan Kislew (sekitar bulan Desember) selama 8 hari diadakan Perayaan Hanukkah atau Pentahbisan Bait Allah (Kenisah). Perayaan ini dimaksudkan untuk memperingati saat terjadinya peristiwa penyucian kembali Bait Allah pada tanggal 25 Kislew tahun 165 SM (Sebelum Masehi). Mengapa Bait Allah harus disucikan kembali?
Karena pada tiga tahun sebelumnya, tepatnya pada 25 Kislew 168 SM, Bait Allah telah dinajiskan oleh sekelompok orang Yunani dipimpin Antiokhos IV Epiphanes. Mereka bukan orang Yahudi. Mereka memasuki Bait Allah lalu mengadakan upacara penyembahan atas dewa Zeus dengan mempersembahkan babi di dalam Bait Allah. Hal itu tentu amat menajiskan Bait Allah menurut kepercayaan Yahudi.
Lalu seorang Yahudi bernama Yudas Makabe (1 Makabe 4:47-59) memimpin banyak orang Yahudi memberontak dan menyucikan kembali Bait Suci itu. Kisah ini terdapat dalam kitab Makabe dalam kitab Deuterokanonika. Sedangkan di dalam kitab Perjanjian Lama hal itu tidak tertulis.
Yesus Terang Dunia
Dalam perayaan ini, umat Yahudi mengadakan arak-arakan sambil membawa tongkat berhiaskan daun palem. Mereka juga mempersembahkan kurban, dan bernyanyi dengan iringan alat musik. Di rumah-rumah maupun di Sinagoge tersedia Menorah, yaitu tempat lilin dengan delapan lengan di kanan dan kirinya dan satu tepat ditengahnya. Menorah itu dinyalakan satu persatu lilinnya. Di seluruh Yerusalem penuh dengan cahaya lilin, lampu, pohon dan pada siang hari oleh cahaya matahari. Karena itu acara ini juga disebut dengan hari raya Cahaya atau Terang. Terangnya ini akan bersinar terus selama delapan hari berturut-turut.
Dalam Yoh 8:12 tertulis, Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup." Yesus amat jelas mengatakan bahwa Dialah terang dunia. Dunia ini sudah penuh kegelapan tetapi saat Tuhan Yesus datang ke dunia ini, Dia menjadi terang untuk semua orang yang percaya padaNya. Bila terang itu muncul, maka kegelapan itu akan sirna. Dia menjadi terang seperti disimbolkan oleh berbagai menorah di Bait Suci dan rumah-rumah yang penuh lilin bernyala dan semua yang menjadi terang pada hari itu. Puji Tuhan.
Natal Yahudi
Perayaan ini dirayakan pada bulan Kislew 25 atau 25 Desember hampir bersamaan dengan hari raya Natal bagi umat Kristen. Tetapi karena orang Israel menggunakan penanggalan tersendiri, maka tanggalnya pun berganti-ganti. Terkadang acara ini bertepatan dengan tanggal 25 Desember, terkadang tidak tepat. Karena itu sering disebut dengan keliru sebagai “Natal Yahudi”.
Sebetulnya Hanukkah itu upacara pentahbisan Bait Suci, sedangkan Natal adalah perayaan Kristen atas kelahiran Tuhan Yesus. Jadi sebetulnya tidaklah sama antara keduanya pada awalnya. Tapi karena adanya kesamaan penanggalan terutama bulannya maka kini dapat juga dianggap Hanukkah sebagai hari peringatan bagi Natal Kristen bagi orang percaya.
Pohon Cemara Natal
Kesamaan lainnya adalah adanya pohon cemara yang dihiasi oleh sinar lampu untuk merayakan Perayaan Hanukkah. Bukankah itu juga merupakan kesamaan bagi acara Natal? Mungkin kisah pohon cemara Natal itu diambil dari acara pesta Hanukkah ini. Sehingga tidak mungkin pohon cemara Natal itu dari upacara penyembahan berhala.
Akhir Kata
Yesus berkata, “Akulah terang dunia”, itu sama dengan simbol hari raya Cahaya atau Lampu pada perayaan Hanukkah. Perayaan Hanukkah juga jatuh pada bulan Kislew atau Desember pada perayaan Natal. Itulah yang membuat kita mengatakan bahwa Natal itu sama dengan upacara Hanukkah Yahudi.
Kami mohon maaf jika ternyata terjadi ketidak-cocokan menurut anggapan oleh para pakar dalam pengajaran hari ini. Tuhan memberkati. Amin.