Rasul Yohanes |
"Seorang di antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya." (Yoh. 13:23)
Siapakah Yohanes itu?
Di dalam Injil terdapat dua orang terkenal yang bernama Yohanes. Yang pertama adalah Yohanes Pembaptis (Mat. 3:1) dan yang kedua adalah Yohanes murid Yesus (Mat. 4:21). Memang ada lagi nama Yohanes yang lain, misalnya ayahnya Petrus bernama Yohanes (Yoh. 1:42), Yohanes Markus (Kis 12:12) dan Yohanes keluarga imam besar (Kis, 4:5-6), tetapi mereka tidak begitu terkenal.
Janganlah sampai kita bingung seperti yang dialami seseorang yang berkata, "Bukankah Yohanes itu sudah dipenggal kepalanya atas suruhan Herodes sebelum Yesus naik ke sorga? Bagaimana bisa dia menceritakan tentang kematian Yesus?" Itu adalah kalimat yang salah dan bisa menyesatkan. Sebab Yohanes Pembaptis yang dihukum mati oleh Herodes (Mat. 14:6-11), sedangkan yang mengisahkan tentang Yesus adalah Yohanes murid Yesus, sang Rasul.
Orangtua mereka
Siapakah kedua orangtua mereka? Orangtua dari Yohanes Pembaptis adalah seorang Imam bernama Zakharia dan isterinya Elisabet. Sedangkan orangtua Yohanes murid Yesus adalah Zebedeus dan isterinya, diperkirakan, bernama Salome. Dia adalah saudara dari Yakobus, murid Yesus juga. Jadi jelas sekali perbedaan antara kedua Yohanes ini.
Siapakah yang dikasihi Yesus?
Lantas siapakah murid yang dikasihi oleh Yesus? Yohannes Pembaptis atau Yohanes murid Yesus? Dia adalah Yohanes, murid Yesus, yang bersandar dekat kepada Yesus. Yohanes menyebut dirinya sendiri sebagai yang dikasihi Yesus.
Yohanes dalam bahasa Ibrani disebut Yehohanan, yang artinya Allah itu kasih. Sedangkan dalam bahasa Yunani disebut Ioannes.
Boarneges
Yohanes dan Yakobus ini diberi julukan oleh Yesus sebagai Boarneges atau anak guruh. "Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes saudara Yakobus, yang keduanya diberi-Nya nama Boanerges, yang berarti anak-anak guruh." (Mark. 3:17) Tidak dijelaskan mengapa keduanya diberi gelar tersebut.
Namun mungkin juga sifat mereka yang seperti guruh, itu dapat dilihat ketika Yesus ditolak oleh orang Samaria, dan Yakobus dan Yohanes berreaksi, "Tuhan, apakah Engkau mau, supaya kami menyuruh api turun dari langit untuk membinasakan mereka?" (Luk. 9:54) Hati mereka berdua mudah terbakar amarah. Tapi Yesus menegor mereka.
Juga Yohanes pernah mengusul pada Yesus agar mencegah seorang yang bukan muridNya mengusir setan demi nama Yesus. Tapi kata Yesus, "Janganlah kamu cegah dia! Sebab tidak seorang pun yang telah mengadakan mujizat demi namaKu, dapat seketika itu juga mengumpat Aku." (Mark. 9:39)
Ambisius menjadi kasih
Jadi sebenarnya awalnya Yohanes dan Yakobus amat berambisi menjadi pejabat di sebelah kanan dan kiri Tuhan Yesus. Perhatikan ucapan mereka kepada Yesus. Lalu kata mereka, "Perkenankanlah kami duduk dalam kemuliaanMu kelak, yang seorang lagi di sebelah kananMu dan yang seorang di sebelah kiriMu." (Mark. 10:37)
Tetapi Yesus malah mengajarkan kepada murid-muridNya, barangsiapa ingin menjadi besar, hendaklah ia menjadi pelayanmu, barang siapa ingin menjadi terkemuka, hendaklah ia menjadi hambamu. (Mark. 10:43-44)
Akhirnya setelah perjalanan hidup mereka bersama Yesus dan murid-murid lainnya dalam melalui berbagai pencobaan, mereka tidak lagi berambisi namun mereka rela menjadi orang yang rendah hati dan penuh kasih.
Karya Yohanes
Yohanes dipercaya menulis beberapa kitab yang dikanonisasi ke dalam kitab Perjanjian Baru. Kitab itu adalah Injil Yohanes, Surat 1 Yohanes, surat 2 Yohanes, dan Surat 3 Yohanes, serta kitab Wahyu.
Injil Yohanes tidak termasuk dalam ketiga injil sinoptik yaitu injil Matius, Markus, dan Lukas, karena sedikit berbeda isinya. Isinya cenderung menceritakan kisah Yesus sebagai anak Allah. Di dalam tulisan tersebut ditulisnya "murid yang dikasihiNya", yang dipercaya itu sebagai rasul Yohanes.
Yesus dimuliakan
Pada suatu hari Petrus, Yakobus, dan Yohanes bersama dengan Yesus pergi ke sebuah gunung. Setelah tiba di tempat, wajah Yesus bercahaya dan pakaiannya bersinar terang. Nampaklah Musa dan Elia. (Mat. 17:1-6) Hanya mereka bertigalah yang menjadi saksi peristiwa luar biasa itu.
Tidak ada perumpamaan
Di dalam berita Injil yang ditulis oleh rasul Yohanes tidak terdapat perumpamaan dari Yesus. Mengapa? Sebab Yohanes hanya ingin menuliskan pribadi Yesus sebagai Anak Allah.
Yesus membasuh kaki murid
Hanya di dalam Injil Yohanes, terdapat kisah pembasuhan kaki para muridNya. (Yoh. 13:5-14) Mengapa? Sebab Yohanes sungguh-sungguh teringat dengan segala pengajaran Yesus tentang kerendahan hati. Jadi dialah yang menuliskannya.
Berada di bawah salib Yesus
Saat Yesus berada di salib, Yohanes, dan Maria ibu Yesus, dan beberapa wanita lainnya berada di bawahnya. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!" Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya. (Yoh. 19:26-27) Murid yang dikasihiNya itulah Yohanes.
Rasul yang tidak terbunuh
Hampir semua para rasul tewas karena dibunuh ketika memberitakan Injil Keselamatan, kecuali seorang. Dia adalah rasul Yohanes. Kita tahu bahwa semua para rasul tentu amat dikasihi Tuhan Yesus. Tetapi Yohanes menulis sendiri bahwa dia adalah seorang murid yang dikasihi Kristus.
Tentu dia bukan menyombongkan dirinya, tetapi memberi identitas di dalam Injil yang ditulisnya. Agar orang lain yang membaca Injil tersebut tidak terpaku pada Yohanes, tapi pada Injil itu sendiri.
Yohanes menerima Wahyu |
Penganiayaan pada dirinya
Menurut tradisi yang beredar, Yohanes pernah dimasukkan ke dalam minyak panas oleh lawannya di Roma. Tapi atas pertolongan Tuhan, dirinya tetap hidup. Akhirnya dia dibuang ke pulau Patmos. Disanalah dia mendapat Wahyu dari Yesus mengenai akhir zaman. Kemudian dia dibebaskan dan menjadi uskup di Edessa (sekarang Turki). Dialah rasul yang berusia lanjut dan meninggal dunia karena tua.
Penutup
Demikianlah sekilas tentang Rasul Yohanes, seorang yang dikasihi Yesus. Kita pun akan menjadi murid yang dikasihi Yesus asalkan kita tetap percaya padaNya. Puji Tuhan. Amin.