Minggu, 21 Januari 2024

Dasar-Dasar Homiletika: Ilmu Berkotbah

 


Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. (2Tim 3:16)

 

Latar Belakang

·     Bagi pengkotbah pemula, biasanya kotbahnya itu adalah tiruan dari kotbah yang pernah didengarnya

·     Mungkin bagi yang sudah sedikit bisa, dia mengambil bahan dari youtube, Instagram, dan lain-lain.

·     Juga bahan ini untuk mengingatkan lagi bagi yang sudah lupa bagaimana seharusnya berkotbah

 

Apa arti Homiletika

Homiletika berasal dari kata Yunani, Homilia yang berarti perundingan, penguraian, dan kotbah. Jadi homiletika artinya berkotbah dimana pokok bahasan yang disampaikan dapat disajikan dengan jelas, nyata dan berkuasa. 

DASAR TEOLOGI BERKOTBAH 

1.  Allah Itu Penuh Kasih Dan Pengampunan

Tetapi karena dosa, manusia tidak dapat mengenal keberadaan Allah secara benar. Karna itu harus diajarkan dan diberitakan melalui suatu kotbah.

2.  Firman Allah Berkuasa

Alkitab adalah Firman Allah. Allah akan berbicara melalui Firman-Nya yang berkuasa untuk mengajar, untuk menyatakan dosa dan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran Allah

3.  Allah Memakai Manusia

Dalam Amanat AgungNya, Yesus menghendaki agar kita menyaksikan pribadi dan karya-Nya. Jadi manusia dapat menjadi alat pemberitaan Firman Allah. Pengkhotbah bisa salah berkotbah, tetapi Firman Allah tidak pernah salah.

4.  Manusia Butuh Firman Tuhan

Adapun kebutuhan manusia itu adalah:

a.  Butuh mendengar Injil yang menyelamatkan.

b.  Butuh pengajaran tentang segala kebenaran Allah

c.  Butuh etika agar dapat menjalankan hidupnya

d.  Butuh melayani agar dapat berterima kasih kepada Tuhan

e.  Butuh memuji dan menyembah Tuhan agar dapat mencurahkan isi hatinya kepada Tuhan 

 

TUJUAN KHOTBAH

1.  Manusia Mengenal Allah Secara Benar        

Manusia perlu mengenal Allah secara benar, mengenal kasih Allah, mengenal keadilan dan hukuman Allah agar manusia bertobat dan berhati-hati hidup dalam dunia ini. Jadi kotbah bertujuan agar manusia mengenal Allah.

2.  Menerangkan Yesus Kristus

Yesus menginginkan agar kita memberitakan Injil, sehingga pribadi dan karya Kristus yang merupakan inti berita Alkitab dapat diterangkan dengan jelas dan dengan demikian manusia lebih mengenal Yesus.

3.  Terjadi Pertobatan

Supaya orang berdosa mengalami peristiwa kelahiran baru di dalam Kristus dan didamaikan dengan Allah (Yoh 16:18).

 

4.  Mengubah Orang Makin Dewasa

Perubahan menuju kepada kedewasaan dalam iman yaitu; pengetahuan yang benar tentang Allah dan firman-Nya, meneguhkan dan menimbulkan iman, serta pertumbuhan karakter dan sifat-sifatnya.

5.  Menghibur Orang Yang Menderita

Jika seseorang dijelaskan secara benar dalam pengajaran Firman Allah maka ia menjadi cukup kuat dalam menghadapi pencobaan

6.  LEBIH MENCINTAI ALKITAB

Alkitab adalah jawaban atas semua pergumulan, ketakutan dan kerinduan manusia. Untuk itu kotbah disampaikan dengan memperhatikan tiga prinsip yaitu:

Pertama, Khotbah harus disampaikan secara menarik. Jika disampaikan tanpa memperhatikan prinsip ini, banyak orang yang tidak dapat mengikutinya dengan seksama.

Kedua, Kotbah harus disampaikan sejelas mungkin sehingga sebagian besar jemaat dapat mengerti. Berbicaralah secara jelas, kalimat yang jelas, alur pikiran yang jelas, dan terutama pesan yang jelas.

Ketiga, Pengkotbah harus memotivasi pendengar sehingga jemaat mau melakukan apa yang diperolehnya. Jadi pengkotbah harus berdoa agar kuasa Roh Allah bekerja melalui kotbah yang ia sampaikan.

 

KHOTBAH YANG EFEKTIF

1.    Sesuai Dengan Alkitab

Berita yang disampaikan harus bersumber dari Alkitab sebab Firman Allah itu berotoritas dan menjawab semua persoalan manusia di dunia.

2.    Beritanya Jelas

Berilah satu topik yang jelas dan judul yang tepat. Jangan buat kotbah yang membingungkan karena terlalu banyak topik sehingga susah diingat.

3.    Menarik

Gunakan gerakan tubuh: mata, tangan, dan badan. Suara: tidak monoton dan membosankan. Juga diberi ilustrasi. Dan Pendahuluan dan penutup yang baik.

4.    Relevan

Harus menyentuh kehidupan pendengar. Karena itu perlu diketahui apa yang dibutuhkan oleh pendengar.

5.    Menjiwai

Ada penjiwaan dalam berkotbah dan memperhatikan kaidah ilmu berkotbah sehingga kotbah menjadi lebih hidup.

 

LANGKAH DALAM PERSIAPAN

NASKAH KOTBAH

1.  Tentukan Jenis Kotbah

Tentukan jenis kotbah: tekstual, topikal, ekspositori, atau biografi. Pilihan ini tergantung pada kebutuhan pendengar.

2.  Tentukan Dan Rumuskan Tujuan

Tujuan menyatakan apa yang diharapkan terjadi saat pendengar mendengarkannya.

3.  Galilah Bagian Alkitab

Perhatikan latar belakang penulisan, konteksnya, tujuan penulisan, pribadi yang muncul, dan arti dari kata penting dalam tiap bagian Alkitab tersebut.

4.  Buatlah Garis Besar Kotbah

Perhatikanlah susunannya, sistematika, logika, kesatuan struktur, serta sesuai dengan kebutuhan dan tujuan. Naskah kotbah yang baik mempunyai struktur yang baik.

 5.  Carilah Ilustrasi Yang Tepat

Jika ilustrasi yang digunakan secara tepat dan dibawakan dengan penghayatan yang dalam maka akan mempertajam isi kotbah.

6.  Pendahuluan Dan Penutup Yang Menarik

Pendahuluan adalah jendela yang baik agar orang dapat melihat isi kotbah. Penutup membuat orang ingat apa yang sudah didengarnya dan bersikap sesuai materi.

 

KOTBAH MENURUT STRUKTUR

1. Kotbah Topikal

Mempunyai topik tertentu. Berkisar pada sebuah pokok bahasan dari dalam atau luar Alkitab. Contoh: Jangan menukar keselamatanmu, Nikmati Masa Mudamu, Pengajaran dan Kesaksian Hidup. Perempuan berdosa yang diampuni, Rajawali Terbang Tinggi, Belajarlah pada Semut

2. Kotbah Tekstual

Berdasarkan pada satu atau beberapa ayat dan menerangkannya. Pokok bahasan diambil dari ayat ini. Contoh: Asal kujamah saja jubahNya, Orang yang disembuhkan di Kolam Betesda, Berilah Aku Minum, Ayub tetap Kuat Imannya, Domba di Tengah Serigala 

3. Kotbah Ekspositori

Didasarkan pada satu atau sebagian perikop Alkitab yang bahasan utama dan bahasan sekundernya diambil dari ayat tersebut. Contoh: Tuhan adalah Gembalaku Mazmur 23, Pergumulan dan Pengharapan Mazmur 73, Kasih 1Korintus 13:1-13, Kewajiban Orang Tua Titus 2:1-5, Manusia dibenarkan karena iman Roma 3:21-25 

4. Kotbah Biografi

Membahas tokoh-tokoh Alkitab. Contoh: Abraham menjadi berkat. Musa hamba yang taat, Yohanes murid yang dikasihi Tuhan, Petrus seorang pemberani, Yakub martir pertama

TUNTUTAN BAGI PENGKHOTBAH

1.    Harus Menjadi Teladan

Pengkotbah harus menjadi teladan agar jemaat dapat menerima berita yang disampaikan. Jika ia tidak bisa menjadi teladan mungkin ia dapat berkotbah dengan baik, namun sikapnya itu akan menghalangi jemaat untuk menerimanya dengan baik.

2.    Renungkan Firman Tuhan

Pengkotbah harus merenungkan Firman Tuhan agar berita itu menyatu dengan kehidupan pengkotbah sehingga penyampaian Firman Tuhan tidak hanya bersandar pada kemampuan fasih lidah saja.

3.    Tuntutlah Kemajuan

Dunia berkembang dengan cepat sehingga menuntut pengkotbah untuk mengantisipasi perubahan tersebut agar dapat menjawab kebutuhan pada zamannya.

4.    Hati-Hati Terhadap Uang

Seorang pengkotbah yang laris dapat terjebak ke dalam cinta akan uang.

5.    Hati-Hati Pengajaran Palsu

Alkitab berkata, “Awasilah ajaranmu” (1Tim 4:16)

Harus berhati-hati jangan sampai diri sendiri ditolak

6.    Jangan Sombong

Jangan sombong apabila seseorang amat fasih lidah. Ingat pengkhotbah hanyalah alat Tuhan.

7.    Jangan Mengulangi Kotbah Yang Sama

Hati-hati, jika karena kemalasan dan tidak memiliki persiapan, sehingga harus mengulang-ulang kotbah yang sama di tempat yang sama. Itu harus dihindari. Sekianlah. Tuhan Memberkati. Amin

Yohannes Lie, Minggu 21 Januari 2024