Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat
untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan
untuk mendidik orang dalam kebenaran. (2Tim 3:16)
Latar Belakang
· Bagi
pengkotbah pemula, biasanya kotbahnya itu adalah tiruan dari kotbah yang pernah
didengarnya
· Mungkin
bagi yang sudah sedikit bisa, dia mengambil bahan dari youtube, Instagram, dan
lain-lain.
· Juga
bahan ini untuk mengingatkan lagi bagi yang sudah lupa bagaimana seharusnya
berkotbah
Apa arti Homiletika
Homiletika berasal dari kata Yunani, Homilia yang berarti perundingan, penguraian, dan kotbah. Jadi homiletika artinya berkotbah dimana pokok bahasan yang disampaikan dapat disajikan dengan jelas, nyata dan berkuasa.
DASAR TEOLOGI BERKOTBAH
1. Allah
Itu Penuh Kasih Dan Pengampunan
Tetapi karena dosa, manusia tidak dapat mengenal
keberadaan Allah secara benar. Karna itu harus diajarkan dan diberitakan
melalui suatu kotbah.
2. Firman Allah Berkuasa
Alkitab adalah Firman Allah. Allah akan berbicara
melalui Firman-Nya yang berkuasa untuk mengajar, untuk menyatakan dosa dan
kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran
Allah
3. Allah Memakai Manusia
Dalam Amanat AgungNya, Yesus menghendaki agar kita
menyaksikan pribadi dan karya-Nya. Jadi manusia dapat menjadi alat pemberitaan
Firman Allah. Pengkhotbah bisa salah berkotbah, tetapi Firman Allah tidak
pernah salah.
4. Manusia Butuh Firman Tuhan
Adapun kebutuhan manusia itu adalah:
a. Butuh
mendengar Injil yang menyelamatkan.
b. Butuh
pengajaran tentang segala kebenaran Allah
c. Butuh etika agar dapat menjalankan hidupnya
d.
Butuh melayani agar dapat berterima
kasih kepada Tuhan
e.
Butuh memuji dan menyembah Tuhan agar dapat mencurahkan isi hatinya kepada Tuhan
TUJUAN KHOTBAH
1. Manusia
Mengenal Allah Secara Benar
Manusia
perlu mengenal Allah secara benar, mengenal kasih Allah, mengenal keadilan dan
hukuman Allah agar manusia bertobat dan berhati-hati hidup dalam dunia ini.
Jadi kotbah bertujuan agar manusia mengenal Allah.
2. Menerangkan Yesus Kristus
Yesus menginginkan agar kita memberitakan Injil,
sehingga pribadi dan karya Kristus yang merupakan inti berita Alkitab dapat
diterangkan dengan jelas dan dengan demikian manusia lebih mengenal Yesus.
3. Terjadi Pertobatan
Supaya orang berdosa mengalami peristiwa kelahiran
baru di dalam Kristus dan didamaikan dengan Allah (Yoh 16:18).
4. Mengubah Orang Makin Dewasa
Perubahan menuju kepada kedewasaan dalam iman yaitu;
pengetahuan yang benar tentang Allah dan firman-Nya, meneguhkan dan menimbulkan
iman, serta pertumbuhan karakter dan sifat-sifatnya.
5. Menghibur Orang Yang Menderita
Jika seseorang dijelaskan secara benar dalam
pengajaran Firman Allah maka ia menjadi cukup kuat dalam menghadapi pencobaan
6. LEBIH MENCINTAI ALKITAB
Alkitab adalah jawaban atas semua pergumulan,
ketakutan dan kerinduan manusia. Untuk itu kotbah disampaikan dengan
memperhatikan tiga prinsip yaitu:
Pertama, Khotbah
harus disampaikan secara menarik. Jika disampaikan tanpa memperhatikan prinsip
ini, banyak orang yang tidak dapat mengikutinya dengan seksama.
Kedua, Kotbah harus
disampaikan sejelas mungkin sehingga sebagian besar jemaat dapat mengerti.
Berbicaralah secara jelas, kalimat yang jelas, alur pikiran yang jelas, dan
terutama pesan yang jelas.
Ketiga, Pengkotbah
harus memotivasi pendengar sehingga jemaat mau melakukan apa yang diperolehnya.
Jadi pengkotbah harus berdoa agar kuasa Roh Allah bekerja melalui kotbah yang
ia sampaikan.
KHOTBAH YANG EFEKTIF
1. Sesuai Dengan Alkitab
Berita yang disampaikan harus bersumber dari Alkitab
sebab Firman Allah itu berotoritas dan menjawab semua persoalan manusia di
dunia.
2. Beritanya Jelas
Berilah satu topik yang jelas dan judul yang tepat.
Jangan buat kotbah yang membingungkan karena terlalu banyak topik sehingga
susah diingat.
3. Menarik
Gunakan gerakan tubuh: mata, tangan, dan badan. Suara:
tidak monoton dan membosankan. Juga diberi ilustrasi. Dan Pendahuluan dan
penutup yang baik.
4. Relevan
Harus menyentuh kehidupan pendengar. Karena itu perlu
diketahui apa yang dibutuhkan oleh pendengar.
5. Menjiwai
Ada penjiwaan dalam berkotbah dan memperhatikan kaidah
ilmu berkotbah sehingga kotbah menjadi lebih hidup.
LANGKAH DALAM PERSIAPAN
NASKAH KOTBAH
1. Tentukan Jenis
Kotbah
Tentukan jenis kotbah:
tekstual, topikal, ekspositori, atau biografi. Pilihan ini tergantung pada
kebutuhan pendengar.
2. Tentukan Dan
Rumuskan Tujuan
Tujuan menyatakan apa
yang diharapkan terjadi saat pendengar mendengarkannya.
3. Galilah Bagian
Alkitab
Perhatikan latar
belakang penulisan, konteksnya, tujuan penulisan, pribadi yang muncul, dan arti
dari kata penting dalam tiap bagian Alkitab tersebut.
4. Buatlah Garis
Besar Kotbah
Perhatikanlah
susunannya, sistematika, logika, kesatuan struktur, serta sesuai dengan
kebutuhan dan tujuan. Naskah kotbah yang baik mempunyai struktur yang baik.
Jika ilustrasi yang
digunakan secara tepat dan dibawakan dengan penghayatan yang dalam maka akan
mempertajam isi kotbah.
6. Pendahuluan
Dan Penutup Yang Menarik
Pendahuluan adalah
jendela yang baik agar orang dapat melihat isi kotbah. Penutup membuat orang
ingat apa yang sudah didengarnya dan bersikap sesuai materi.
KOTBAH MENURUT STRUKTUR
1. Kotbah Topikal
Mempunyai topik
tertentu. Berkisar pada sebuah pokok bahasan dari dalam atau luar Alkitab. Contoh:
Jangan menukar keselamatanmu, Nikmati Masa Mudamu, Pengajaran dan Kesaksian
Hidup. Perempuan berdosa yang diampuni, Rajawali Terbang Tinggi, Belajarlah
pada Semut
2. Kotbah Tekstual
Berdasarkan pada satu
atau beberapa ayat dan menerangkannya. Pokok bahasan diambil dari ayat ini.
Contoh: Asal kujamah saja jubahNya, Orang yang disembuhkan di Kolam Betesda,
Berilah Aku Minum, Ayub tetap Kuat Imannya, Domba di Tengah Serigala
3. Kotbah Ekspositori
Didasarkan pada satu
atau sebagian perikop Alkitab yang bahasan utama dan bahasan sekundernya
diambil dari ayat tersebut. Contoh: Tuhan adalah Gembalaku Mazmur 23,
Pergumulan dan Pengharapan Mazmur 73, Kasih 1Korintus 13:1-13, Kewajiban Orang
Tua Titus 2:1-5, Manusia dibenarkan karena iman Roma 3:21-25
4. Kotbah Biografi
Membahas tokoh-tokoh Alkitab. Contoh: Abraham menjadi
berkat. Musa hamba yang taat, Yohanes murid yang dikasihi Tuhan, Petrus seorang
pemberani, Yakub martir pertama
TUNTUTAN BAGI
PENGKHOTBAH
1. Harus
Menjadi Teladan
Pengkotbah harus
menjadi teladan agar jemaat dapat menerima berita yang disampaikan. Jika ia
tidak bisa menjadi teladan mungkin ia dapat berkotbah dengan baik, namun
sikapnya itu akan menghalangi jemaat untuk menerimanya dengan baik.
2. Renungkan
Firman Tuhan
Pengkotbah harus
merenungkan Firman Tuhan agar berita itu menyatu dengan kehidupan pengkotbah
sehingga penyampaian Firman Tuhan tidak hanya bersandar pada kemampuan fasih
lidah saja.
3. Tuntutlah
Kemajuan
Dunia berkembang dengan
cepat sehingga menuntut pengkotbah untuk mengantisipasi perubahan tersebut agar
dapat menjawab kebutuhan pada zamannya.
4. Hati-Hati
Terhadap Uang
Seorang pengkotbah yang
laris dapat terjebak ke dalam cinta akan uang.
5. Hati-Hati
Pengajaran Palsu
Alkitab berkata,
“Awasilah ajaranmu” (1Tim 4:16)
Harus berhati-hati
jangan sampai diri sendiri ditolak
6. Jangan
Sombong
Jangan sombong apabila
seseorang amat fasih lidah. Ingat pengkhotbah hanyalah alat Tuhan.
7. Jangan
Mengulangi Kotbah Yang Sama
Hati-hati, jika karena kemalasan dan tidak memiliki persiapan, sehingga harus mengulang-ulang kotbah yang sama di tempat yang sama. Itu harus dihindari. Sekianlah. Tuhan Memberkati. Amin
Yohannes Lie, Minggu 21 Januari 2024