"Aku
berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang
berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan
orang benar yang tidak memerlukan pertobatan." (Luk. 15:7)
Yesus sedang berjalan
Pada suatu hari
Yesus sedang berjalan bersama dengan para pemungut cukai dan orang-orang
berdosa. Mereka juga makan bersama denganNya. Biasanya mereka datang kepada
Yesus untuk mendengarkan Dia karena pengajaran Yesus yang amat berkuasa dan
amat menghibur hati mereka. Tetapi melihat semua itu, mulailah bersungut-sungutlah
orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya: "Lihatlah Ia menerima
orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka." (Luk. 15:1-2) Mereka
bukannya bersyukur untuk hal itu, malahan mereka menghujat Dia.
Memang sungguh
aneh orang Farisi dan para ahli Taurat ini. Apakah mereka juga bukan orang
berdosa? Bagaimana bisa mereka mengatakan Yesus menerima orang berdosa? Padahal
mereka juga sama-sama orang berdosa. Kita juga semuanya adalah orang berdosa, ya
kita semua, tidak ada yang terkecuali. Atau mungkin mereka menganggap bahwa
diri mereka semuanya orang suci? Sungguh kasihan mereka itu. Tidak menyadari
bahwa diri mereka juga orang berdosa.
Rupanya maunya
mereka, Yesus itu hanya bergaul dengan mereka yang merasa diri orang suci dan
menolak orang berdosa itu. Mungkin supaya mereka merasa nyaman bersama dengan sesama
orang suci. Tidak usah mempedulikan orang berdosa itu. Wah, kejam sekali mereka
itu. Mereka hanya ingin keselamatan itu untuk mereka sendiri saja. Padahal
justru Yesus datang untuk menyelamatkan orang berdosa. Untuk kita semua yang
merasa diri sebagai orang berdosa.
Pemungut cukai
Nah, kenapa
pula orang pemungut cukai terbawa-bawa? Bukankah orang pemungut cukai itu
petugas pajak. Ya memang, petugas pajak atau pemungut cukai, pada zaman Yesus
itu, adalah penarik pajak bagi Kerajaan Romawi yang sedang menjajah umat Yahudi.
Disamping itu mereka juga sering korupsi untuk memperkaya diri mereka sendiri,
padahal mereka sama-sama orang Yahudi. Itulah para pemungut cukai bangsa Yahudi.
Lain dengan para petugas pajak saat ini.
Karena itu para
pemungut cukai juga dianggap orang berdosa. Ingat ketika Yesus memanggil
Zakheus, orang pemungut cukai. Sebelum bertobat dia mengakui kalau dulunya dirinya
sering korupsi. Tapi ketika dia bertobat segala yang pernah dia ambil, akan dia
kembalikan semua. Puji Tuhan.
Seekor domba tersesat
Mendengar
perkataan mereka seperti itu, Yesus pun menyampaikan suatu perumpamaan. Kira-kira
seperti ini. Misalnya seseorang memiliki seratus ekor domba. Kemudian seekor
domba hilang karena tersesat, bukankah dia akan pergi mencarinya sampai menemukannya?
Sedangkan yang sembilan puluh sembilan ekor domba akan ditinggalkannya di
padang gurun? Kalau sudah ditemukannya, dia akan meletakkannya di atas bahunya
dengan gembira.
Setibanya di
rumah, dia akan memanggil teman-temannya dan tetangganya dan berkata pada mereka,
“Bersukacitalah bersama denganku. Sebab domba yang hilang itu telah kutemukan.”
Dia meninggalkan sembilan puluh sembilan ekor domba di padang gurun, dan dia
pergi mencari seekor domba yang tersesat tadi. Itulah karakter gembala yang
baik.
Satu orang bertobat
Demikian
juga, Yesus berkata, “Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu
orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh
sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan." (Luk. 15:7)
Lalu jawab
Yesus kepada mereka, kata-Nya: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib,
tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang
berdosa, supaya mereka bertobat." (Luk. 5:31-32) Yesus datang bukan untuk
orang yang merasa drinya benar, tetapi untuk mereka yang merasa amat berdosa.
Penutup
Yesus adalah
Tuhan dan Allah yang turun ke dunia untuk menyelamatkan kita semua orang
berdosa yang mencarinya. Dia adalah Tuhan yang amat berkuasa untuk
menyelamatkan kita semua yang berdosa ini. Mintalah ampun pada Yesus, Tuhan
kita. Tetapi janganlah kita lupa, “Jangan berbuat dosa lagi mulai dari
sekarang.” (Yoh. 8:11b) Dia sudah mengampuni kesalahan dan dosa kita, karena
itu berusahalah untuk tidak berbuat dosa lagi.