“Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu." (Mat. 6:6)
Pernah berdoa
Semua Kristen dewasa pasti pernah berdoa. Nah sesuai ayat di atas, kalau kita akan berdoa, Tuhan mengajarkan agar masuk dalam kamar, menutup pintu, barulah mulai berdoa. Mengapa? Sebab Bapa yang melihat seseorang berdoa di tempat tersembunyi, akan membalasnya. Bagaimana kalau doa itu tanpa disengaja telah didengar orang lain, lalu dipujinya orang itu? Hal itu tergantung tujuan orang itu berdoa, apakah supaya didengar orang atau tidak. Kalau dia tidak bermaksud demikian, tentu tidak apa-apa sebab dia bukan secara sengaja memperdengarkan doanya.
Pernah suatu hari saya pergi ke suatu gereja untuk membawa titipan kepada gembalanya, tapi ternyata dia saat itu sedang berdoa. Terdengar perlahan ada doa penyembahan, doa safaat, dan doa untuk keperluan pribadinya disertai berbahasa Roh. Dia memuji dan menyembah Tuhan dengan sungguh-sungguh. Doanya berjam-jam sebab berhubungan dengan Tuhan. Kata isterinya, hampir setiap hari dia melakukannya. Karena itu, akhirnya saya titip saja sama isterinya.
Tapi ada doa singkat sekali. Saat itu seorang wanita sedang berkendaraan motor. Tiba-tiba dia terkejut sebab hampir mengalami kecelakaan maut. Sebuah kendaraan dengan cepat menuju dirinya yang sedang berkendaraan motor. Tapi sebelum terjadi hal itu, dia berdoa dalam hati, "Oh, Tuhan!" dan matanya pun terpejam. Tiba-tiba kendaraan lawannya itu berhenti tepat di depannya. Puji Tuhan. Kendaraan lawannya tiba-tiba berhenti. Tidak terjadi kecelakaan itu. Mujizat Tuhan terjadi. Padahal doanya pendek sekali. Tapi ternyata Tuhan juga mendengar doanya.
Jadi ada saatnya seseorang berdoa cukup panjang pada Tuhan karena dia memiliki hati yang hancur pada Tuhan dan juga waktu yang longgar, tetapi terkadang dia juga bisa berdoa dengan waktu yang amat singkat karena terdesak waktunya. Tapi Tuhan akan mendengar doanya.
Apakah doa itu?
Doa adalah bentuk komunikasi orang percaya dengan Sang Penciptanya. Bisa melalui ucapan, nyanyian dan penyembahan, bisikan, tangisan, teriakan dan bahkan bisa hanya melalui perasaan yang terdalam saja tanpa terdengar. Melalui doa, kita bisa bersyukur, menyembah, mencurahkan isi hati, atau memohon sesuatu. Doa permohonan itu bisa bersifat rohani, misalnya mohon bimbingan Roh Kudus, ampunan atas dosa dan kesalahan kita, mohon hikmat agar memahami Firman Tuhan, dan lainnya.
Tentu saja kita juga boleh memohon hal-hal bersifat jasmani, misal memohon berkat ekonomi, kesehatan, umur panjang, sukses dalam pekerjaan atau studi, perlindungan dari bahaya, mendapatkan pekerjaan, pasangan hidup, atau keturunan, dan lainnya. Apa saja bisa kita mohon pada Tuhan sepanjang itu semua tidak bertentangan dengan keinginanNya.
Nah, setelah berdoa, tentu menantikan jawabanNya dengan harap-harap cemas, sambil bertanya-tanya dalam hati, “Apakah doa saya dikabulkan Tuhan atau tidak ya?” Kalau sudah lama, ternyata belum terkabul, mulai dicari-cari penyebabnya, “Apakah mungkin ada dosa yang tersembunyi dalam diri saya, apakah saya kurang beriman, apakah ada kata-kata salah dalam doa saya, atau mungkin doa saya kurang bagus dan tertata rapi?” Dan banyak lagi pertanyaan lainnya. Hingga mungkin malahan bikin pusing yang berdoa itu sendiri? Kenapa? Karena terus saja bertanya.
Doa Yabes
Pernah ingat tentang doa Yabes? Dalam Perjanjian Lama, ada doa yang terkenal, yaitu doa Yabes, 1 Taw. 4:10, Yabes berseru kepada Allah Israel, katanya: "Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah dan memperluas daerahku, dan kiranya tanganMu menyertai aku, dan melindungi aku dari pada malapetaka, sehingga kesakitan tidak menimpa aku!" Dan Allah mengabulkan permintaannya itu. Dia mohon agar Tuhan memberkati dan memperluas daerahnya dan Tangan Allah melindungi dari mala petaka dan penyakit. Doanya langsung dikabulkan Allah.
Nah, doa ini pernah amat populer di kalangan Kristen, sehingga ada yang membaca doa itu berulang-ulang seperti mantera. Saya pernah melihat tulisan doa Yabes ini terpampang besar di sebuah gereja besar. Saya heran ketika tiba di gereja itu, “Apakah doa Yabes lebih besar daripada doa Bapa Kami sehingga doa ini dipampang di depan gereja sedangkan doa Bapa Kami tidak?” Saya tidak tahu apakah sekarang gereja itu sudah menyadarinya. Janganlah kita terkecoh, sebab tidak benar jika kita membaca doa Yabes berulang-ulang, Tuhan pasti menjawab doa itu. Kalau doa itu terjadi pada seseorang, belum tentu itu akan terjadi pada kita.
Jawaban Tuhan
Mari kita pelajari berbagai jawaban Tuhan atas doa umatnya, yaitu:
Tuhan tahu keperluan kita
“Karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepadaNya.” (Mat. 6:8b) Orangtua yang baik tentu akan menyediakan hampir semua kebutuhan dasar seperti makan, pakai, tempat tinggal, sekolah bagi anaknya sebelum mereka minta. Demikian juga Tuhan pun selalu menyediakan berkat, rejeki, kesehatan dan kebahagiaan bagi kita setiap hari. Namun kadang kita tak menyadarinya. Akibatnya kita tidak menghargai dan mensyukurinya.
Tuhan mengabulkan doa
“Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihanNya yang siang malam berseru kepadaNya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? (Luk. 18:7) Jawaban doa inilah yang paling didambakan. Tuhan langsung menolong ketika kita berseru padaNya. Saat menghadapi ajalnya, raja Hizkia berdoa dan menangis di hadapan Tuhan. Tuhan langsung mengabulkan doanya. Usianya ditambah 15 tahun lagi (2 Raja 20:1-6). Bahkan sebelum Daniel selesai berdoa, Allah telah mengutus Gabriel memberi jawaban padanya. (Dan. 9: 20-23).
Sabar menunggu
“Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya.” (Pengk. 3:1) Orangtua yang bijak tentu tidak segera mengabulkan anaknya yang masih SD minta motor. Mereka akan berkata, “Tunggu sampai engkau besar, nak.” Tuhan pun ada saatnya minta kita sabar menunggu waktu yang tepat, karena, “Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya,” (Pengk. 3:11a)
Kita menolaknya
Bangsa Israel lama menantikan Mesias dengan penuh harap, namun ketika Mesias itu datang, mereka menolakNya. Mengapa? Karena Mesias yang datang tidak sesuai keinginan mereka. Sampai saat ini mereka masih menantikan Mesias itu. Demikian juga ada orang percaya minta sesuatu, misalnya pasangan hidup, tapi ketika Tuhan memberikannya, mereka menolaknya. Mengapa? Karena pemberian Tuhan itu tidak sesuai keinginan mereka. Dan mereka masih terus menunggu jawaban Tuhan.
Tidak mengabulkan doa kita
Ada beberapa penyebab mengapa doa kita tidak dikabulkan Tuhan, antara lain karena:
• Untuk memuaskan nafsu. “Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.” (Yak. 4:3) Tapi, mengapa ada yang berdoa seperti itu, dikabulkan? Berhati-hatilah, sebab ada oknum lain yang bisa mengabulkan keinginan nafsu kita.
• Tidak menghargai istri. “Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang” (1 Pet. 3:7)
• Supaya jangan menyombongkan diri. Paulus berdoa agar Tuhan menyingkirkan iblis yang menggocoh dirinya tapi Tuhan menolak. Mengapa? Agar Paulus tidak meninggikan diri (2 Kor 12:7-9)
• Bertentangan dengan kehendak Allah. Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kataNya: "Ya BapaKu, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari padaKu, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki." (Mat. 26:39) Cawan itu tidak dilalukan Bapa. sebab Yesus tetap harus mengalami proses penyaliban karena itu adalah rencana dan kehendak Allah. Padahal Yesus adalah Anak Allah.
Refleksi diri
Tidak ada orang percaya yang doanya selalu dikabulkan atau tidak pernah dikabulkan. Terkadang dikabulkan, terkadang tidak dikabulkan. Mengalami itu semua, ada beberapa hal penting yang harus kita renungkan, yaitu:
a. Apapun jawaban Tuhan, kita harus percaya bahwa Tuhan selalu mengasihi dan memelihara kita. Janganlah kita marah pada Tuhan ketika Dia belum mengabulkan doa kita. Tapi selalu bersabar atas kehendaknya yang terjadi.
b. Dalam berdoa kita harus meneladani Yesus yang mengatakan, “Janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki”
c. Hitunglah berkat yang Tuhan berikan pada kita, maka kita akan sadar bahwa Tuhan sudah banyak mengabulkan doa kita. Karena itu bersyukurlah.
Demikianlah renungan Firman Tuhan. Kiranya Tuhan memberkati. Amin.