Minggu, 22 September 2024

Hakim dan Seorang Janda

 Doa


“Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?" (Luk. 18:7-8)

Menghadapi masalah

Mungkin anda pernah mengalami suatu masalah. Atau bahkan mungkin saat ini justru sedang mengalaminya. Masalah itu terasa rumit sekali. Sehingga anda merasa kesulitan untuk mengatasinya. Sudah berupaya sekuat tenaga anda untuk menyelesaikannya dengan segera. Dan segala usaha sudah anda lakukan. 

Bahkan anda pun sudah berdoa. Ya, sudah berdoa untuk memohon pertolongan Tuhan agar dapat membantu anda mengatasinya.  Namun, ternyata masalah itu tidak kunjung selesai juga. Anda rasanya sudah tidak mampu mengatasinya lagi. 

Tuhan seolah-olah membiarkan anda berjalan sendiri tanpa memberikan pertolongan. Persoalan itu tetap menghantui anda. Ya, seolah-olah Tuhan tidak pernah mendengarkan anda. Seakan-akan dia tidak perduli dengan penderitaan anda. Sehingga anda merasa bahwa ucapan doa itu hanyalah bagaikan ucapan yang sia-sia belaka. 

Pernah merasakannya

Jika seperti itulah perasaan anda, ternyata perasaan kita pun pernah sama. Sebab hal itu tidak hanya terjadi pada diri anda saja, tetapi juga terjadi pada saya. Saya pernah juga mengalaminya. Bahkan terjadi juga pada setiap manusia. Banyak yang mengatakan bahwa saya orang yang cukup kuat dan imannya teguh. Tidak mungkin saya akan tergoncang. Tetapi itu tidaklah demikian. Saya pun pernah merasa demikian terpuruk ketika datangnya masalah itu. Saya selalu berdoa agar masalah itu segera selesai, tetapi tetap saja saya merasakannya. 

Saya tidak berani bicara dengan pendeta atau teman-teman seiman. Saya tidak mau mereka mengetahuinya. Mungkin hal itu malahan akan menambah masalah saya menjadi semakin berat. Karena itu masalah itu hanya saya sampaikan langsung ke Tuhan lewat doa saya. Saya berharap, berharap dan berharap padaNya untuk memberi pertolongan pada saya, namun semuanya itu seolah-olah hampa. Tidak ada penyelesaian sama sekali. Seolah-olah Tuhan tidak tersentuh oleh doa kita.

Kita pun kecewa

Akibatnya seperti yang anda juga rasakan, saya pun merasa amat kecewa. Tuhan yang selalu kita harapkan dapat menolong kita, ternyata berdiam diri saja. Sampai-sampai saya pernah berpikir, “Tuhan, benarkah Engkau ada dalam hidup ini? Dimanakah Engkau saat kubutuhkan?” Namun Tuhan tetap berdiam diri saja. Seolah-olah dia tidak mau menyelesaikan masalah saya. 

Kemudian teringatlah saya dengan teriakan raja Daud ketika dia pun berada dalam persoalan hidupnya. Dia pun berseru, “Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku? Aku berseru, tetapi Engkau tetap jauh dan tidak menolong aku. Allahku, aku berseru-seru pada waktu siang, tetapi Engkau tidak menjawab, dan pada waktu malam, tetapi tidak juga aku tenang.” (Maz. 22:2-3) Ternyata raja Daud pun pernah mengalami hal itu. Dia berseru tetapi Tuhan berdiam diri saja. Sehingga dia merasa tidak tenang.

Setelah saya membaca renungan dalam kitab Mazmur itu, saya merasa terhibur. Saya berpikir, Daud saja seorang raja yang demikian hebat dipakai Tuhan, bisa merasakan hal itu. Ternyata Daud pun sama dengan kita. Rupanya tak ada seorang pun yang tidak pernah mengalami kekecewaan seperti itu.

Hakim dan seorang janda

Kemudian saya juga membaca kisah perumpamaan Yesus. Yaitu kisah tentang seorang janda dan hakim. Perumpamaan itu disampaikan Tuhan agar kita selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu.

Kata-Nya: "Dalam sebuah kota ada seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorangpun. Dan di kota itu ada seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata: Belalah hakku terhadap lawanku. Beberapa waktu lamanya hakim itu menolak. Tetapi kemudian ia berkata dalam hatinya: Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorangpun, namun karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia, supaya jangan terus saja ia datang dan akhirnya menyerang aku." (Luk. 18:2-5)

Kita tidak tahu apa masalahnya yang dihadapi janda itu. Disitu dikatakan bahwa hakim ini adalah hakim yang keputusannya tidak bisa adil. Jadi sebetulnya si janda itu tidak bisa berharap dia akan dimenangkan perkaranya. Beberapa kali hakim itu menolaknya. Ingin menyuapnya, janda itu sepertinya tidak punya uang. Lantas bagaimana langkahnya? Maka dia pun datang berulang-ulang, menghadap hakim itu sambil memohon pembelaan darinya. Akhirnya hakim itu pun pusing lalu membenarkan janda itu bukan supaya janda itu menang, tetapi karena hakim itu takut diserang oleh janda itu. 

Perhatikan perkataan Tuhan, “Camkanlah apa yang dikatakan hakim yang lalim itu!” Walau pun hakim itu tidak takut dengan Allah dan tidak menghormati orang, akhirnya dia membenarkan si janda itu. Apalagi Allah yang di sorga, apakah dia tidak akan membenarkan kita sebagai orang percaya? Pasti Dia akan membenarkan kita. Dari situlah saya kembali berharap kepadaNya, meskipun pernah juga hampir goyah. Tak lama setelah itu, ternyata Tuhan pun menjawab semua doa-doa saya. Puji Tuhan.

Jangan berputus asa

Memang kita bisa bosan dalam berdoa dan memohon kepadaNya. Disamping itu kita umumnya ingin agar doa kita segera dijawab Tuhan. Tetapi kita harus selalu bersabar menunggu waktunya Tuhan. Waktu kita dan waktu Tuhan memang terkadang berbeda. Namun pemberianNya tidak pernah terlambat. “Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka.” (Ams. 3:11a) Ya, Tuhan pasti akan membuat masalah kita menjadi kemenangan bagi kita. Karena itu janganlah kita berputus asa. Tetaplah kita terus berdoa memohon belas kasih Tuhan.

Lakukan yang bisa kita lakukan sesuai kemampuan kita, dan biarkan Tuhan mengerjakan selebihnya. Maka akan terasa indah hasilnya. Raja Daud pun akhirnya dapat menyelesaikan masalahnya walau pun semula dia mengeluh pada Allah. Tetapi Allah memberi dia jalan keluar yang terbaik baginya. Demikian juga Allah akan memberikan yang terbaik untuk kita semua yang selalu berharap padaNya. Seperti saya akhirnya mendapat jawaban dari Tuhan, anda pun akan juga mendapatkan jawaban dariNya. Amin.

Yohannes Lie, Selasa 20 Agustus 2019
Heartline, Jumat 30 Agustus 2019 
GPdI Agape, Selasa 24 Sept 2024