"Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya." (Mat. 24:14)
Banyak Cara Memberitakan Injil
"Bagaimana caranya saya bisa memberitakan Injil ke orang lain? Bukankah saya amat sibuk, jadi tidak sempat melakukannya. Lagi pula itu pekerjaan hamba Tuhan, sedangkan saya bukan". Itulah berbagai bantahan pada saat seseorang ditawarkan untuk memberitakan Injil. Bermacam-macam sanggahan dari mereka. Padahal lihatlah Tuhan Yesus mengharuskan kita semua untuk memberitakannya. (Mat. 28:19-20)
Sebenarnya ada banyak cara memberitakan Injil Kerajaan Allah. Jadi bagi setiap orang yang ingin memberitakannya, silakan memilihnya. Tidak ada alasan untuk menolak karena merasa sulit. Asalkan sungguh-sungguh berserah pada Tuhan, pasti dia dapat melakukannya. Tetapi tentu saja bagi yang baru mulai harus belajar terlebih dulu dari orang yang sudah lebih berpengalaman. Mengapa? Supaya jangan sampai keliru menyampaikan kabar Injil itu.
Metode penginjilan paling populer adalah memberitakan Firman Tuhan di gereja secara rutin. Metode ini sangat kuat mempengaruhi pendengarnya di dalam pengiringannya kepada Tuhan. Namun tidak sembarang orang bisa melakukannya. Orang itu harus yang sudah pilihan atau terpercaya. Dia juga sudah tamat Sekolah Alkitab lebih dahulu. Kalau baru muncul, kemungkinan kecil untuk dapat melakukannya.
Metode lainnya adalah menyaksikan kasih Tuhan lewat tindakan sosial, misalnya berbagi kasih terhadap orang lain. Ada yang berbagi sembako atau makanan. Tindakan itu untuk menyatakan adanya Kristus dalam kehidupan kita. Atau bersaksi secara perorangan dengan orang lain sambil ngobrol tapi serius. Metode ini dapat dilakukan oleh orang yang masih pemula. Tapi kita juga harus bersiap memulainya dengan cara-cara tertentu. Metode penginjilan ini pun amat efektif.
Kita juga bisa menyampaikan kebaikan Tuhan lewat tindakan kita sehari-hari yang dapat disaksikan oleh orang lain. Jadi tindakan kita merupakan bukti yang terbaik bagi orang lain. Sehingga akhirnya orang lain pun bisa percaya pada Tuhan. Atau dapat juga lewat puji-pujian yang dinyanyikan sungguh-sungguh. Itu juga bisa mempengaruhi orang lain.
Penginjilan Tanpa Tatap Muka
Namun ada cara penginjilan tanpa harus bertatap muka. Jadi kita tidak harus bertemu dengan orang yang diberitahu tentang Injil. Bagaimana caranya? Yang pertama adalah dengan membuka kursus tertulis Alkitab. Harus ada sekelompok orang mempersiapkan bahan ajarnya, lalu membuka kursus penginjilan pada orang yang mau menerimanya. Diberi buku pelajaran, juga pertanyaan agar peserta bisa menjawab, lalu diberi Surat Tanda Tamat kursus. Siswanya jika selesai akan menjadi orang yang terpercaya memberitakan injil. Jadi kita mendapat dua orang sekaligus, yaitu si siswa itu sendiri dan orang lain yang kemudian diberitakannya tentang injil.
Ada yang lewat radio, seperti sekarang ini. Kita memberitakan Injil berupa Firman Tuhan, dan para pendengar radio sebagai audiennya. Tujuannya untuk menguatkan kerohanian pendengar. Kalau ada yang belum mengenal Firman Tuhan bisa belajar sambil mendengarkannya. Kita tidak bertatap langsung tapi bisa saling mendengar suara yang memberitakan. Kita percaya pasti suatu saat ada yang mengikut Yesus Kristus lewat radio ini. Demikian juga lewat TV. Cuma biasanya lewat TV lebih formil sebab itu harus dipersiapkan lebih matang.
Jika kita tidak sempat melalui radio, apalagi TV, bisa melalui channel Facebook, Youtube, Blogger, Twitter, Tiktok, ada banyak lagi yang bisa digunakan untuk pemberitaan penginjilan via internet. Contoh saat ini di gereja Agape Teluk Betung, sudah ada Youtube GPdI Agape TV. Marilah kita mencobanya.
Janganlah kita seperti orang lain yang hanya menyampaikan isi hati yang sedang kesal. Atau jangan pula menampilkan kita sedang makan enak sehingga membuat orang lain menjadi iri hati. Atau kita juga jangan hanya bermain games atau nonton berita hoaks. Pakailah internet untuk menyampaikan isi hati Tuhan. Tapi janganlah berdebat tentang Firman Tuhan dengan orang lain, baik seiman atau dengan lain iman apalagi ditambah makian. Tuhan tidak suka kita berdebat bahkan sampai memaki-maki.
Lewat radio setempat
Teman-teman seiman mengajak saya mengikuti jalur radio untuk memberitakan Firman Tuhan. Saya pun mengikut dan memulainya sejak tahun 2011 di Radio Heartline. Ada renungan dan tanya jawab. Siaran kami didengar sampai ke daerah seluruh Lampung, juga dari luar Lampung, bahkan sampai keluar negeri via streaming. Luar biasa, ternyata banyak orang yang ingin mendengarkannya.
Ada orang yang mula-mula tidak percaya pada Tuhan Yesus, lalu berubah menjadi percaya. Puji Tuhan. Ada supir taksi yang membukanya saat berada di mobilnya. Menyampaikan salam mereka. Ada orang yang minta didoakan, ada yang bertanya, belum lagi yang ada di rumah-rumah, orang yang tidak bertanya, hanya mendengarkan saja, pasti banyak sekali.
Dari hampir semua tempat di Lampung banyak yang mengirimkan pertanyaan dan minta didoakan. Dari Jakarta, Tangerang, Pegunungan Dieng, Yogyakarta, Maluku, Sulawesi dan lain-lain. Ada juga yang dari Australia, dari Hongkong, dari Amerika, mereka menyampaikan pertanyaan atau pendapat. Luar biasa. Tuhan itu amat baik.
Menyampaikan lewat media on-line
Sampai saat ini, saya pribadi sudah menyampaikan renungan lewat media on-line. Mula-mula dengan media Facebook. Saya tuliskan isi renungan saya di persekutuan doa, di rayon, di gereja dimana saya dipercaya untuk menyampaikannya, dan saya juga menyampaikan Firman Tuhan di radio di Facebook itu.
Lalu saya membuat suatu blog yang diberi nama Cawan Hikmat, berisi renungan Firman Tuhan, Pelajaran Alkitab, puisi rohani, atau artikel penting untuk para pembacanya. Sekarang ini pembacanya sudah mencapai 855.300 orang. Per harinya antara 500-1200 orang yang membacanya. Ternyata kini sudah banyak yang merenungkannya. Tapi pada awalnya hanya sedikit yang membukanya, sekitar 50 orang per hari. Tapi lama kelamaan makin bertambah.
Baru-baru ini saya membuat juga Youtube rohani. Baru sekitar 15 video yang saya sampaikan. Masih merayap dulu. Paling banyak sekitar 10-30 yang membukanya. Belum populer memang, tapi saya yakin bersama Tuhan kita pasti sukses.
Penutup
Pada akhirnya, renungan ini saya sampaikan agar jika dari pendengar ada yang terpacu untuk memberitakan injil lewat media apa saja. Tuhan pasti memberkati kita. Demikianlah renungan ini. Tuhan Yesus memberkati. Amin.