"Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit." (Luk. 24:6a)
Beberapa perempuan ke kubur
Pagi-pagi sekali pada hari ketiga setelah peristiwa penyaliban Yesus, beberapa perempuan pergi ke kubur Yesus. Mereka membawa rempah-rempah untuk ditaburkan pada tubuh Yesus. Ketika mereka tiba, terjadilah gempa dahsyat sebab seorang malaikat telah mengguling batu penutup kubur Yesus. Melihat itu para penjaga ketakutan sehingga seperti orang mati.
Tetapi malaikat itu berkata kepada perempuan-perempuan itu, "Janganlah takut, sebab aku tahu kamu mencari Yesus yang disalibkan itu. Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakanNya. Lihatlah tempat Ia berbaring. Pergilah dan katakanlah kepada para muridNya bahwa Ia telah bangkit dari antara orang mati." (Mat. 28:5-7)
Mereka segera pergi dari kubur itu, dengan takut dan dengan sukacita yang luar biasa dan berlari cepat untuk memberitahukannya kepada murid-murid Yesus. Tapi murid-muridNya tidak mempercayainya. (Luk. 24:11) Sungguh pun demikian, Petrus dan Yohanes pergi ke kubur. Ternyata mereka mendapati kubur itu telah kosong. Yesus telah bangkit dari antara orang mati. Terpujilah Tuhan.
Banyak yang tidak percaya
Namun sesungguhnya banyak sekali orang yang tidak percaya pada kebangkitan Yesus. Bagaimana mungkin Dia yang sudah jelas-jelas wafat, bisa bangkit? Jelaslah itu tidak mungkin terjadi, pikir mereka. Ya, secara logika tidak mungkin orang mati akan bangkit lagi. Sampai saat ini pun masih banyak orang yang tidak percaya.
Siapakah mereka yang tidak percaya? Pertama kali adalah para murid itu sendiri. "Lalu perempuan itu pergi memberitahukannya kepada mereka yang selalu mengiringi Yesus, dan yang pada waktu itu sedang berkabung dan menangis. Tetapi ketika mereka mendengar, bahwa Yesus hidup dan telah dilihat olehnya, mereka tidak percaya." (Mark 16:10-11)
Tomas Didimus
Ketika Yesus menampakkan diriNya pada murid-murid, mereka pun segera percaya kepadaNya. Hanya Tomas Didimus yang tidak hadir pada waktu itu. Lantas dia menyatakan dirinya tidak percaya kalau belum melihat tanda bekas paku dan mencucukkan jarinya di luka Yesus. Ya, Tomaslah yang kemudian tidak percaya karena belum menyaksikannya.
Ketika suatu kali, Yesus muncul lagi, dan kebetulan Tomas hadir, berkatalah Yesus kepadanya, "Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tanganKu, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah." Apa jawab Tomas setelah itu? Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku!" (Yoh. 20:28) Tomas yang sebelumnya jelas menyatakan dirinya tidak percaya, kemudian menyebut Yesus sebagai Tuhan dan Allahnya karena melihat semua luka-luka Yesus. Puji Tuhan.
Tidak melihat tapi percaya
Berkatalah Yesus kepada Tomas, "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya." (Yoh. 20:29) Berbahagialah kita yang saat ini tidak melihat peristiwa itu, namun sudah percaya. Kita hanya mendengar peristiwa itu dari kotbah para pendeta. Kita tidak melihatnya, namun kita percaya dengan sepenuh hati.
Membuat kisah palsu
Para penjaga kubur yang ketakutan itu kemudian melapor pada para imam kepala. Setelah berunding dengan tua-tua kemudian para imam itu menyuap para penjaga kubur Yesus. Mereka menyuruh penjaga kubur itu berkata, "Murid-murid-Nya datang malam-malam dan mencuri-Nya ketika kamu sedang tidur." (Mat. 28:13)
Tentu saja kisah ini amat menggelikan, bukan? Bagaimana mungkin para serdadu yang bersenjata lengkap untuk menjaga kubur Yesus bisa tertidur. Kalau pun ada yang tertidur tentu hanya sebagian saja, sebagian lagi akan menjaganya. Mereka pasti bergilir, tidak mungkin tertidur semua. Terlebih lagi mereka juga harus mengatakan bahwa murid Yesus telah mencuri tubuh Yesus. Terasa aneh. Sebab kalau mereka mengetahui murid Yesus yang mencuriNya tentu mereka akan menangkap murid-murid itu.
Namun mereka berdiam diri saja karena telah menerima uang suap dari para imam. "Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini." (Mat. 28:15)
Kita tetap percaya
Sampai saat ini masih banyak orang yang tidak percaya Yesus mati disalib dan bangkit. Tapi kita yang percaya harus terus memberitakan kabar kesukaan ini untuk memberi harapan kepada mereka. bahwa Yesus telah mati di kayu salib untuk menebus dosa kita. Dan pada hari ketiga telah bangkit dari kematian. Dia telah menang dari sengat maut.
Yesus telah bangkit dari kematianNya. "Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut di manakah sengatmu?" (1Kor. 15:55) Dan itu telah disaksikan oleh banyak sekali para murid Yesus dengan mata kepala mereka sendiri. Setelah kebangkitanNya, Yesus masih berada di dunia ini selama empat puluh hari. Dia telah mengajarkan banyak ajaran pada para muridNya.
“Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya!” (Roma 5:10) Kita telah diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Yesus. Amat terlebih kita sekarang pasti diselamatkan oleh kehidupanNya. Amin.
Pemberitaan Injil mula-mula
Petrus dan para murid lainnya telah ditinggal pergi oleh Yesus naik ke sorga. Setelah itu mereka dipenuhi oleh Roh Kudus. Sungguh luar biasa sikap hidup mereka. Jika sebelumnya mereka memberitakan Injil dengan rasa takut, kini mereka menjadi berani sekali bahkan juga memberitakan kematian dan kebangkitan Yesus kepada bangsa Yahudi dan bangsa-bangsa lain. Mereka mati dibunuh pun tidak merasa takut. Justru mereka merasa bangga bisa sama seperti Yesus yang telah menderita.
Penutup
Tuhan sekarang sudah berkumpul dengan Bapa di Sorga. Kini kita harus memberitakan berita Injil. Jangan takut dan gentar. Beritakan saja Injil itu. Tuhan berjanji Dia akan menyertai kita sampai akhir zaman. (Mat. 28:20b) Tuhan memberkati. Amin.
Yohannes Lie, Sabtu 16 April 2022
Jojog, Pdt Marbowo, Minggu 17 April 2022