Selasa, 06 Agustus 2024

Di Rumah BapaKu Banyak Tempat Tinggal

 


"Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.” (Yoh. 14:2)


Muncul rasa kuatir 

Banyak orang merasa kuatir terhadap kematian. Mereka seakan bertanya-tanya, "Kemana nanti aku pergi setelah meninggal?" Mereka tidak tahu secara pasti kemana dan bagaimana kehidupan di balik kematian itu. Apakah mereka akan masuk ke neraka ataukah ke sorga? Atau bahkan mereka akan lenyap begitu saja. 

Mungkin mereka berpikir kalau lebih banyak melakukan kebaikan dibandingkan kejahatan, mungkin mereka akan selamat. Sebaliknya jika lebih banyak kejahatan, masuk neraka. Tapi bukankah hal itu tidak pasti? Lagi pula kalau jujur, mereka merasa dirinya lebih banyak berbuat kejahatan daripada kebaikan. Mungkin sehari saja mereka sudah melakukan banyak sekali kesalahan. Berapa banyak kalau se bulan? Bagaimana kalau dia sudah berusia lanjut? Wah, tak terhitung banyaknya.


Berusaha melupakan

Karena itu sebagian besar dari mereka berusaha melupakannya dan menganggap hal itu berada di luar pemikiran mereka. "Ah, nanti saja pikirnya. Masih lebih banyak yang harus aku kerjakan. Kalau sudah tua barulah aku pikirkan." Tapi mungkin belum sempat tua, Tuhan sudah memanggil dia pulang.

Bahkan kepercayaan orang Tionghoa adalah jangan menyebut-nyebut waktu kematian seseorang karena itu membawa kesialan. Maka orang Tionghoa, terutama yang bukan Kristen, hampir tidak pernah memikirkannya. Namun demikian walaupun berusaha melupakannya, kematian itu suatu saat pasti terjadi. Tidak bisa dihindari.


Orang Kristen merasa kuatir

Bagaimana dengan orang Kristen? Ternyata ada juga orang Kristen kuatir dengan kematian. Apakah mereka tidak percaya Tuhan? Mereka percaya pada Tuhan, tetapi hanya percaya dalam perkataan saja. Jarang sekali mereka melakukan perintahNya. Karena itu mereka terkadang merasa kuatir juga. 

Mereka ternyata masih suka berbuat dosa. Walau pun Tuhan mengajarkan agar jangan berbuat dosa lagi, tetapi mereka merasa tidak berdaya. Mungkin pertama kali berbuat dosa, mereka mohon ampunan dari Tuhan. Lalu mereka merasa diampuni, dan berjanji pada Tuhan tidak akan berbuat lagi. Ternyata mereka berbuat lagi, lalu memohon ampunan lagi pada Tuhan. Tapi sudah berkurang kadar permohonannya. Akhirnya perbuatan dosa itu menjadi permainan saja. Mereka belum benar-benar bertobat.


Melihat kematian 

Jika seseorang menghadapi kematian, ada banyak penderitaan terjadi. Biasanya orang yang sedang menghadapi kematian itu, akan merasakan sakit luar biasa. Nah, itulah juga yang mereka takutkan. 

Juga banyak sekali orang pada saat meninggal, didatangi oleh kerabatnya. Tetapi beberapa saat kemudian mereka mulai dilupakan. Lalu lenyaplah dia. Apa yang sudah dibuatnya, seakan-akan hilang tiada arti lagi. Ingatan terhadap dirinya pun memudar. Itu juga yang menjadi rasa kuatir mereka.


Salomo mengingatkan

Pengkhotbah 12:7, raja Salomo mengingatkan, "Dan debu kembali menjadi tanah seperti semula dan roh kembali kepada Allah yang mengaruniakannya." Ya, sehebat apapun seseorang saat berada di dunia ini, ketika meninggal dunia, dia hanya kembali menjadi debu, dan rohnya kembali kepada Allah. Jadi sudah sewajarnya jika ingatan terhadap orang meninggal akan memudar. 

Karena itu, Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu, sebelum tiba hari-hari yang malang dan mendekat tahun-tahun yang kaukatakan: "Tak ada kesenangan bagiku di dalamnya!" (Peng. 12:1) Yang penting ingatlah selalu akan Tuhan. Mohon pertolonganNya saat kita menghadapi apa pun.


Jangan gelisah hatimu

Ingatlah selalu bahwa Yesus berfirman, "Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku." (Yoh. 14:1) Dia mengatakan agar kita jangan merasa gelisah, cemas dan takut menghadapi apa pun, termasuk penyakit, ketuaan, bahkan kematian. Percayalah kepada Allah dan kepadaNya juga. Dia mengetahui semua kelemahan kita. Percaya saja padaNya.

Yesus juga berkata, "Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.” (Yoh. 14:2) Di rumah Bapa telah tersedia tempat bagi kita dan Yesus pergi kesana bagi kita, orang yang percaya padaNya. Jangan kuatir nantinya kita tidak mendapat tempat di sorga. Tuhan sudah menjanjikannya bagi kita. Asalkan kita selalu mengingat Dia selalu.


Ingat janji Tuhan

Mengingat janji Tuhan yang sedemikian indahnya, kini kita tidak perlu merasa kuatir lagi. Memang kita selalu berbuat kesalahan pada Tuhan, bahkan hampir setiap hari, tetapi hal itu tidak akan mengganggu kita karena kita selalu mohon pengampunanNya. 

Berapa kali kita mohon ampun? Sampai tujuh puluh kali tujuh kali. Amat banyak bukan? Tetapi kita jangan melakukan dosa itu dengan disengaja. Kita harus melawan keinginan untuk berbuat dosa itu. Lakukan semua yang Tuhan kehendaki semampu kita. Tidak harus semuanya. Nanti Tuhan akan melakukan selebihnya.


Akhir Kata

Pada akhir renungan ini saya berharap agar kita selalu percaya pada Tuhan atas janjiNya, jangan merasa gelisah, takut dan cemas. Dia adalah penolong kita yang sungguh-sungguh.

Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin.

Yohannes Lie, Selasa 01 Maret 2022
GPdI Agape, Selasa 6 Agustus 2024