Selasa, 15 Mei 2018

Apa Arti Mesias?

 Yesus Sang Mesias


Gelar Yesus Sang Mesias

Salah satu gelar Yesus adalah Mesias. Namun mungkin kita belum paham arti Mesias. Untuk itu terlebih dahulu perlu dipahami arti kata Mesias.

Kita sering berpikir semua orang Kristen tahu arti Mesias. tapi ternyata tidak demikian. Sebagian orang Kristen sama sekali tidak tahu tentang hal itu. Ketika dijelaskan bahwa Mesias artinya "Yang Diurapi", mereka tercengang, "Apa maksudnya “yang diurapi” itu, pak?"
    

Asal kata Mesias

Mesias berasal dari bahasa Ibrani "Mashiah atau Masyiakh” artinya "Yang Diurapi". Kata kerjanya “masyakh” artinya mengurapi, mengolesi atau menggosok. Secara umum masyakh adalah mengolesi minyak pada seseorang, biasanya pada orang sakit.
   
Dalam bahasa Yunani, yaitu bahasa yang digunakan orang Yahudi pada zaman Yesus,  kata "masyakh" adalah "khrio". Kata ini memiliki arti sama, yaitu mengolesi atau menggosok. Dari kata khrio inilah muncul istilah Khristos. Sehingga dalam bahasa Yunani kata Mashiah diterjemahkan Khristos

Yesus Sang Mesias

Jadi Yesus Sang Mesias dalam bahasa Ibrani disebut Yesyua Hamasyiakh, bahasa Yunani Iesous Khristos, bahasa Inggris Jesus Christ, bahasa Arab Isa Almasih dan bahasa Indonesia Yesus Kristus atau Isa Almasih.
   
Tapi istilah Sang Mesias jangan diartikan sekedar Yang Diolesi atau Yang Digosok seperti istilah umum. Mesias mempunyai pengertian khusus sehubungan dengan munculnya tata cara bangsa Israel saat pelantikan imam, raja dan nabi dengan penuangan minyak urapan atas mereka.
   
Jadi Sang Mesias bagi bangsa Israel adalah seorang imam yang merangkap sebagai raja dan nabi yang akan memimpin bangsa Israel menjadi pemimpin dunia. Sang Mesias ini yang dinubuatkan oleh para nabi. Bangsa Israel menantikan datangnya Sang Mesias sampai saat ini

Minyak Urapan

Minyak urapan adalah minyak khusus yang digunakan untuk menyucikan benda di dalam Bait Allah, menahbiskan imam, nabi atau raja.
   
Bahan pembuat minyak urapan tertulis dalam Kel. 30:22-33, yaitu rempah-rempah pilihan, mur tetesan, kayu manis harum, tebu yang baik, kayu teja, dan minyak zaitun. Semua bahan itu diramu dengan takaran yang sesuai oleh orang yang ditugaskan khusus untuk membuat minyak urapan.

Tidak boleh dipakai untuk orang biasa

Minyak urapan tidak boleh dibuat sembarangan dan digunakan bagi orang awam. Dalam Perjanjian Lama, sanksi bagi mereka yang melanggar larangan itu adalah dilenyapkan atau dihukum mati.
 
“Kepada badan orang biasa janganlah minyak itu dicurahkan, dan janganlah kaubuat minyak yang semacam itu dengan memakai campuran itu juga: itulah minyak yang kudus, dan haruslah itu kudus bagimu. Orang yang mencampur rempah-rempah menjadi minyak yang semacam itu atau yang membubuhnya pada badan orang awam, haruslah dilenyapkan dari antara bangsanya." (Kel. 30:32-33)

Siapa orang-orang yang diurapi?

Ada banyak orang dari kalangan bangsa Israel yang diurapi. Pengurapan dilakukan dengan menuangkan minyak urapan ke kepala orang yang diurapi. Beberapa orang yang diurapi antara lain,
  • Harun diurapi Musa sebagai imam "Maka semuanya itu haruslah kaukenakan kepada abangmu Harun bersama-sama dengan anak-anaknya, kemudian engkau harus mengurapi, mentahbiskan dan menguduskan mereka, sehingga mereka dapat memegang jabatan imam bagi-Ku." (Kel. 28:41) 
  • Saul sebagai raja pertama, Lalu Samuel mengambil buli-buli berisi minyak, dituangnyalah ke atas kepala Saul, diciumnyalah dia sambil berkata: "Bukankah TUHAN telah mengurapi engkau menjadi raja atas umat-Nya Israel? Engkau akan memegang tampuk pemerintahan atas umat TUHAN “(1 Sam 10:1a) 
  • Daud sebagai raja kedua, Samuel mengambil tabung tanduk yang berisi minyak itu dan mengurapi Daud di tengah-tengah saudara-saudaranya. (1 Sam 16:13a)
  • Elisa diurapi Elia menjadi nabi, “Elisa bin Safat dari Abel-Mehola, harus kauurapi menjadi nabi menggantikan engkau.” (1 Raja 19:16b)
Masih banyak lagi yang diurapi dengan minyak urapan sesuai perintah Tuhan. Namun walaupun mereka telah diurapi, bangsa Israel tidak pernah menyebut mereka sebagai Mesias. Mereka bukanlah Sang Mesias.

Minyak urapan bukan untuk orang sakit

Minyak untuk mendoakan orang sakit seperti yang tertulis dalam Yakobus 5:14 bukanlah minyak urapan yang dimaksudkan dalam Perjanjian Lama.
  
Minyak untuk mengolesi orang sakit adalah minyak oles biasa. Jadi berbeda antara minyak urapan dan minyak oles untuk mengolesi orang sakit.

Wanita yang mengurapi Yesus

Bagaimana dengan minyak narwastu yang dituangkan di kaki Yesus oleh seorang wanita? (Yoh 12:3) Sering disebut, Yesus diurapi oleh wanita berdosa. Benarkah itu minyak urapan?
 
Tentu saja itu bukan minyak urapan. Sebab minyak itu adalah minyak wangi narwastu. Bukan dari bahan pembuat minyak urapan. Lagipula tidak hanya dituang di kepala Yesus tapi sampai di kakiNya.
   
Yesus mengatakan, “Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku” (Yoh. 12:7) Jadi minyak narwastu ini hanya minyak wangi biasa untuk mengingat kematian Yesus.

Roh Kudus Urapilah kami

Kita sering berdoa, “Tuhan, urapi kami dengan Roh Kudus.” Apakah Allah mengurapi dengan Roh Kudus? Ya, sebab "Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus" (Kis 10:38b)  Yesus pun berfirman, "kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu" (Kis 1:8a) Jadi Allah mengurapi umatNya dengan kuasa Roh Kudus.
 
Apa makna dari pengurapan itu? Perhatikan ayat ini, “Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib” (1 Pet. 2:9)
 
Sebagaimana minyak urapan pada Perjanjian Lama digunakan untuk mengurapi benda kudus, imam, dan raja, maka pada Perjanjian Baru, urapan kuasa Roh Kudus mengurapi umat Tuhan agar menjadi umat pilihan yang kudus, dan menjadi imam yang rajani dengan tujuan memberitakan perbuatan Allah yang besar dan hidup dalam terang Kristus.

Pengertian kata Mesias

Dalam pembahasan ini kita telah belajar mengenai pengertian mesias, mengurapi dan minyak urapan. Semoga menambah pemahaman kita. Tuhan memberkati.


Yohannes, Selasa 15 Mei 2018