Senin, 26 Desember 2016

Penginjilan Pada Orang Mati?

 


Menginjil pada orang mati

Dewasa ini muncul pengajaran baru mengenai penginjilan pada orang mati. Pengajaran itu didasarkan pada ayat, "Itulah sebabnya maka Injil telah diberitakan juga kepada orang-orang mati, supaya mereka, sama seperti semua manusia, dihakimi secara badani; tetapi oleh roh dapat hidup menurut kehendak Allah." (1 Pet. 4:6)

Jadi dalam kitab ini tertulis bagaimana Injil juga diberitakan kepada mereka yang telah mati. Mengapa? Yaitu dengan tujuan agar sama seperti kita manusia hidup, mereka yang sudah mati pun dihakimi secara badani, tetapi oleh roh dapat diselamatkan menurut kehendak Allah. Dan keadaan itu kini telah diajarkan bahkan telah diberitakan oleh sebagian pendeta secara terang-terangan. 
   
"dan di dalam Roh itu juga Ia (Yesus) pergi memberitakan Injil kepada roh-roh yang di dalam penjara, yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu." (1 Pet. 3:19-20)
 
Ketika Yesus wafat di kayu salib, RohNya turun ke dunia orang mati untuk memberitakan Injil. Jadi jelas sekali tertulis bahwa Yesus menginjili orang mati itu di dalam Roh ketika Dia sudah wafat. Kepada siapa? Penginjilan itu kepada orang-orang di jaman Nuh yang tidak taat pada Allah. Jadi itu bukan secara jasmani saat Yesus masih hidup.

Bagaimana manusia bisa?

Lantas bagaimana caranya manusia biasa bisa menginjili orang mati? Apakah secara biasa atau seperti Yesus, dimana roh orang itu keluar dari tubuhnya lalu masuk ke dunia orang mati? Sedangkan tertulis di Alkitab bahwa Yesus bertindak seperti itu di dalam RohNya.

Nah, kalau manusia mau ikut Yesus memberitakan Injil kepada orang mati, ia pun harus dalam bentuk roh alias mati lebih dahulu. Mampukah manusia berbuat seperti itu? Jangan-jangan setelah rohnya keluar dari tubuh, tidak bisa kembali lagi, alias wafat.

Berdialog dengan arwah

Ataukah dengan memanggil arwah orang mati? Setelah roh orang itu muncul dalam wadah orang lain, barulah dia berdialog dan menginjili mereka. Bukankah orang percaya telah dilarang bertanya kepada arwah? Ataukah kita ingin melawan perintah Allah?

"Di antaramu janganlah didapati seorang pun ...... yang bertanya kepada arwah ..... Sebab setiap orang yang melakukan hal-hal ini adalah kekejian bagi TUHAN, dan oleh karena kekejian-kekejian inilah TUHAN, Allahmu, menghalau mereka dari hadapanmu. (Ul. 18:10-12)

Dan juga, "Jalan kehidupan orang berakal budi menuju ke atas, supaya ia menjauhi dunia orang mati di bawah." (Ams. 15:24)

Orang yang kerasukan arwah

Atau mungkin berkomunikasi dengan orang yang kerasukan? Ketika ada orang yang kerasukan, pendeta bertanya, "Hai kamu. Siapa namamu?" Lalu orang yang kerasukan menjawab dengan suara parau, "Aku adalah kakekmu yang sudah mati sebelum diinjili."

Lalu si pendeta berkata dengan hormat, "Kakek, apakah kakek mau terima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatmu?" Orang itu menjawab, "Ya, aku percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat."

Si pendeta berseru dengan gembira, "Puji Tuhan. Kakek sudah selamat. Silakan pindah ke sorga, kek. Namun sebelum pindah, kakek harus juga menginjili arwah yang lain ya kek?" Si kakek pun sibuk menginjili teman-temannya di neraka. Banyaklah teman-teman si kakek yang bertobat. Gegerlah roh-roh jahat di neraka sebab banyak orang yang telah bertobat. Arwah penghuninya semua terima Yesus. Puji Tuhan, happy ending story, sayang sekali kisah itu cuma ada di angan-angan saja.

Bikin KKR di kuburan?

Tapi jika kita memang boleh dan wajib menginjili orang mati, marilah kita berramai-ramai membuat KKR di kuburan-kuburan. Malam hari, kita buat acara penginjilan di kubur-kubur. Kita ramai-ramai pergi menginjil ke sana. Pasti banyak orang mati disana, tapi sayang mereka tidak bisa berhubungan dengan kita.

Injililah orang hidup saja

Apakah orang hidup semuanya sudah menerima Injil Yesus? Sehingga orang Kristen sudah kehabisan lahan penginjilan? Harus merambah ke dunia orang mati? Tentu saja tidak. Karena itu beritakanlah Injil pada orang hidup bukan kepada orang mati. Sebab hanya Yesus dalam Rohlah yang mampu menginjili orang mati.

Tugas orang percaya adalah mengabarkan Injil Kristus pada orang hidup. Bersediakah saudara memberitakan Injil kepada manusia hidup yang belum menerima Yesus? Berhikmatlah selalu di dalam Tuhan maka Dia akan menyertai kita semua.

Yohannes Lie, Senin 26 Desember 2016