Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya." (Wah. 5:5)
Singa raja hutan
Singa adalah binatang buas yang amat ditakuti oleh hewan lainnya. Apabila dia mengaum dengan keras, maka semua binatang yang mendengarnya akan ketakutan. Itulah sebabnya dia dijuluki si raja hutan. Jika ingin berburu binatang, dia mampu berlari dengan cepat. Tenaganya pun amat besar. Ditambah lagi cakar dan giginya amat tajam. Biasanya saat berburu dia bersama rombongan singa lainnya. Karena itu hampir selalu mendapat hasil buruan.
Saat berburu, binatang ini ternyata didominasi oleh betina dewasa. Si jantan, yang berbadan lebih besar dan rambutnya lebat kepalanya, hanya melihat-lihat saja. Kecuali jika menghadapi binatang yang lebih besar, barulah si jantan ikut maju.
Saat sang betina mendapat buruannya, selalu diberikan lebih dulu pada singa jantannya. Sehingga singa jantan itu dapat memilih makanan bagian tubuh binatang yang menjadi favoritnya. Sesudah itu barulah singa-singa betina bersama-sama anak-anaknya mulai berebut makanan. Padahal yang lelah berburu itu umumnya betinanya. Itulah bentuk kekuasaan singa jantan ini.
Perebutan kekuasaan
Singa jantan yang berkuasa merupakan satu-satunya pejantan bagi singa betina yang banyak itu. Singa jantan yang masih anak-anak dapat mengambil bagian dalam komunitas ini. tapi setelah singa jantan ini tumbuh dewasa, ia bersama teman jantan lainnya harus pergi. Selama dia belum mendapat betinanya, maka dia harus mencari sendiri makanannya.
Bila singa jantan tadi mulai menua, singa jantan yang lebih muda akan merebut kekuasaannya. Terjadi perkelahian di antara mereka. Selama singa tua itu dapat mengalahkan singa muda, dia masih menguasai kawanan singa betina. Tetapi bila dia kalah, hilanglah kekuasaannya. Diusirlah dia pergi. Kini dia hanya tinggal sendirian dan merana kelaparan karena sulit mencari makanan. Lama kelamaan dia pun mati.
Sebaliknya singa muda tadi menguasai kawanan betina itu. Jika terdapat anak-anak milik si jantan tua itu, dibunuhlah mereka semua satu persatu. Setelah itu semua keturunan si jantan tua itu pun habis. Kini keturunannya menjadi anak-anaknya. Demikianlah kehidupan singa secara umumnya.
Singa dari suku Yehuda
Dalam Kejadian 49:9-10, "Yehuda adalah seperti anak singa: setelah menerkam, engkau naik ke suatu tempat yang tinggi, hai anakku; ia meniarap dan berbaring seperti singa jantan atau seperti singa betina; siapakah yang berani membangunkannya? Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai dia datang yang berhak atasnya, maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa."
Ayat itu adalah bagian dari nubuatan Yakub bagi sebelas anaknya sebelum meninggal dunia. Ternyata terlihat Yehuda mendapatkan berkat luar biasa. Dia diumpamakan sebagai anak singa yang menerkam dan naik ke tempat yang tinggi.
Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda atau lambang pemerintahan dari antara kakinya. Ini nubuatan tentang kerajaan Yehuda yang akan terus berlanjut. Kerajaan Israel di utara, disebut kerajaan Samaria, pada akhirnya hancur oleh kerajaan Asyur. Sesudah itu habislah kisah tentangnya. Tapi kerajaan Yehuda yang dikuasai oleh Nebukadnezar, setelah 70 tahun, akhirnya kembali lagi ke negerinya, membentuk kerajaan lagi. Jadi nubuatan itu pun terjadi.
Siapakah Dia?
"Sampai dia datang yang berhak atasnya, maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa." Siapakah dia yang berhak atasnya? Kepada siapakah bangsa-bangsa akan takluk? Ternyata tidak ada seorang pun, kecuali Yesus Kristus, yang dimaksud dengan ayat itu.
Jadi singa dari Yehuda itu adalah Yesus Kristus. Sebab dia memegang kekuasaan atas dunia ini dari Allah Bapa. Tongkat kerajaan dan lambang pemerintahan ada pada diriNya. Dia juga merupakan tunas raja Daud, yaitu keturunan dari raja Daud.
Janganlah menangis
"Janganlah engkau menangis" dalam wahyu 5:5, adalah suatu penghiburan untuk rasul Yohanes dan juga untuk kita bahwa ada seseorang yang akan membuka gulungan kitab itu. Dialah singa dari suku Yehuda, dari tunas Daud. Dia telah menang atas kematian. Dia menyerupai seekor Anak Domba yang telah tersembelih. Siapakah Dia? Dialah Tuhan Yesus Kristus. Puji Tuhan.
Singa yang mengaum-aum
Namun kita juga harus berhati-hati, sebab iblis pun bisa bertindak sebagai singa yang mencari orang yang dapat ditelannya. "Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya." (1Pet. 5:8)
Jadi tidak seperti singa dari Yehuda yang demikian perkasa, iblis yang seperti singa ini akan menghancurkan dan menelan orang-orang yang tidak berhati-hati. "Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama." (1Pet. 5:9)
Singa muda kelaparan
Juga walau pun gagah dan perkasa, singa-singa muda pun dapat merasa kelaparan. "Singa-singa muda merana kelaparan, tetapi orang-orang yang mencari TUHAN, tidak kekurangan sesuatupun yang baik." (Maz. 34:11) Namun orang yang berharap hanya pada Tuhan akan mendapat pemeliharaanNya.
Marilah kita mengikut Yesus Kristus yang menjadi singa dari suku Yehuda, yang selalu memerintah dalam dunia dan surga di dalam Kerajaan Allah. Jika berhati-hati, kita tidak akan terperangkap dalam mulut singa yang mengaum-aum akan membinasakan kita.
Kita juga tidak akan kelaparan seperti singa-singa muda. Tapi kita selalu dicukupkan oleh Allah yang memenuhi semua keperluan kita. Baik secara jasmani, dan terutama secara rohani.
Demikianlah renungan ini. Tuhan Yesus memberkati. Amin.