Minggu, 15 Mei 2022

Janganlah Tergoncang Imanmu

 Yesus Kristus



"Sebab itu kamu harus bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak bergoncang, dan jangan mau digeser dari pengharapan Injil, yang telah kamu dengar dan yang telah dikabarkan di seluruh alam di bawah langit, dan yang aku ini, Paulus, telah menjadi pelayannya." (Kol 1:23)

Serangan terhadap Yesus

Saat ini banyak sekali serangan gencar terhadap pribadi Yesus dan ajaranNya, baik dari non Kristen, mantan Kristen yang murtad, sekte Kristen yang menyimpang, dan murid Tuhan yang saling berdebat. Mereka ingin menggoncang iman para pengikut Yesus, terutama mereka yang belum terlalu memahami pengajaran Yesus dan juga mereka yang kecewa dengan gereja. 
 
Serangan itu ditujukan kepada pribadi keAllahan Yesus dan pribadi kemanusiaan Yesus, menuduh tanpa bukti bahwa Alkitab telah dipalsukan, tapi tidak bisa menunjukkan Alkitab yang asli, dan berbagai tuduhan lainnya. Hal itu memang sudah terjadi pada masa Yesus berada di dunia. Mereka menuduh dengan berbagai kebohongan dan memutar-balikkan kebenaran.

Bantahan atas Hikmat Yesus

Ada sekelompok orang menyebut diri sebagai kelompok “Jesus Seminar”, ketuanya adalah Robert W. Funk. Awalnya mereka adalah para teolog yang pernah belajar teologi namun kemudian menjadi murtad karena lebih mempercayai teori mereka sendiri daripada kebenaran Alkitab. Mereka berkumpul untuk mengolok-olok Yesus. Dalam seminar mereka, hadir hanya 30 orang saja dari tokoh tidak terkenal, lalu mereka menyimpulkan bahwa Yesus bukanlah Tuhan dan Juru Selamat. Sedangkan dari universitas ternama di Amerika Serikat dan Eropa tidak ada yang hadir. 
 
Mereka menyatakan bahwa Yesus itu sebenarnya bodoh dan buta huruf. Sehingga tidak mungkin Yesus bisa mengajarkan kata-kata bijak seperti yang banyak ditulis di Alkitab. Mereka menganggap perkataan hikmat Yesus adalah hasil rekayasa karangan para tokoh gereja awal. Jadi mereka menganggap Kitab Perjanjian Baru itu hasil karangan palsu dari para tokoh gereja. 
 
Mereka juga menyatakan Yesus tidak pernah mengakui diriNya sebagai Tuhan dan Mesias. Sebaliknya mereka menuduh Yesus adalah kaum Farisi. Padahal Yesus amat mengkritik para kaum Farisi. Mereka terus menghujat Yesus dan menyerang pengajaranNya. 

Mempercayai injil palsu

Namun anehnya, mereka justru percaya pada injil Thomas yang ditulis oleh kaum Gnostik, kelompok Kristen sesat yang menganggap bahwa Allah itu ada yang baik dan yang jahat. Berarti para teolog murtad ini tidak bisa membedakan antara injil asli dan injil palsu. Mereka bahkan  mengusulkan agar injil palsu itu diakui setara dengan injil kanonisasi. Sehingga akan muncul injil kelima. Injil Thomas akan membuat injil yang resmi itu menjadi seolah-olah palsu karena bertentangan dengan injil Tomas.
   
Mereka juga mengatakan Yesus menikah dengan Maria Magdalena dan menyatakan telah menemukan kuburan Yesus dan Maria Magdalena yang dikubur bersama Maria ibuNya dan para murid lainnya dalam suatu pemakaman umum. Namun sampai saat ini tidak terbukti ada kuburan Yesus seperti itu. 

Ajaran sekte menyimpang

Saat ini sekte Saksi Yehova berusaha memasuki kekristenan. Mereka percaya bahwa Yesus adalah malaikat Mikhael, bukan Tuhan. Dan "gereja tuhan yang mahakuasa" juga sedang berusaha mendapatkan jiwa baru di kalangan Kristen. Sekte ini bertuhankan seorang wanita Tiongkok bernama Yang Xiangbin. Sekte ini juga mengabarkan bahwa Alkitab itu sudah usang dan diganti dengan kitab mereka. Mereka secara berkelompok berusaha mencari orang Kristen yang mudah terpengaruh.

Saya berpikir tentu kedua organisasi ini akan kesulitan mendapatkan jiwa baru di Indonesia. Tapi ternyata sudah banyak orang Kristen yang beralih mengikuti mereka. Awal mulanya mereka akan memakai Firman Tuhan, tetapi lama kelamaan akan berubah menurut ajaran mereka. Berhati-hatilah. Karena iblis dan pengikutnya selalu mengintai kita. tetaplah berdoa dan setialah di dalam pengajaran Tuhan yang sudah kita terima.

Perdebatan antar sesama Kristen

Saat ini, sementara kita masih harus berjaga-jaga terhadap bahaya timbulnya penyesatan, ternyata para tokoh Kristen sibuk berdebat di dalam medsos. Mereka sibuk mempertahankan ajarannya masing-masing disertai dengan ucapan yang tidak layak sebagai orang Kristen. Mereka saling menyesatkan, bahkan dengan perkataan kasar. 

Mereka itu berdebat masalah Trinitas dan Jesus Only. Ada lagi yang berdebat tentang Yesus setara atau tidak dengan Allah Bapa. Antara pendeta A saling menyerang dengan pendeta B. Berbulan-bulan tidak ada habis-habisnya. Apakah Tuhan senang melihatnya? Hanya iblis yang bersorak-sorai melihat hal itu. 

Serangan dari dalam

Saat ini sebagian umat Kristen, bahkan para pemimpin Kristen, juga menunjukkan perilaku yang buruk. Rakus akan uang, berebut jabatan, saling sikut, perzinahan, saling membenci, membangun kemegahan diri, itu semua melanda mereka. Dan hal itu terpampang jelas. Tapi mereka masih tidak bertobat, bahkan makin meraja-lela. Hal itu tentu menggoncang iman umat Kristen. Sehingga tidak sedikit yang kecewa, kehilangan kepercayaan, bahkan ada yang meninggalkan imannya. Mereka bertanya-tanya, "Mengapa Tuhan membiarkan itu terjadi? Mengapa Tuhan tidak menghukum mereka?" 
   
"Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" (Mat 7:21-23). Mereka akan dicampakkan dan diusir Tuhan.

Yesus Amat Cerdas 

Ketika berusia 12 tahun, Yesus bersama orangtuaNya pergi ke Yerusalem pada hari Paskah. Di usia remaja itu Yesus sudah mampu bersoal-jawab dengan para tokoh agama Yahudi. Jadi tidak mungkin Dia orang bodoh. “Sesudah tiga hari mereka menemukan Dia dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka. Dan semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan-Nya dan segala jawab yang diberikan-Nya.” (Luk 2:46-47) 
 
Bagaimana mungkin orang bodoh bisa bersoal jawab dengan para tokoh agama Yahudi itu? Para tokoh agama Yahudi pun amat mengagumi kecerdasanNya. Ini jelas sekali membuktikan di masa muda pun Yesus amat cerdas.

Dalam Lukas 4:16 tertulis, “Ia berdiri hendak membaca dari Alkitab.” Setelah itu Yesus membaca kitab Yesaya dan menjelaskan artinya kepada jemaat Yahudi. Dari catatan Alkitab ini, jelas menyatakan Yesus bisa membaca. Di samping itu, banyak perkataan Yesus, “Tidakkah kamu baca?” (Lihat Mat 12:3,5, 19:4, 22:31; Mrk 12:26; Luk 6:3) Bagaimana mungkin orang buta huruf berani berkata seperti itu? Ini menunjukkan Yesus sudah membaca ayat-ayat itu.

Disebut Rabi atau Guru

Mereka yang mendengar pengajaranNya, menyebut Yesus Rabi atau Guru. Nikodemus orang Farisi, pemimpin agama Yahudi pun menyebut Yesus, Rabi. "Adalah seorang Farisi yang bernama Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi. Ia datang pada waktu malam kepada Yesus dan berkata, "Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah." (Yoh 3:1-2a) 

Hal ini membuktikan bahwa Yesus diakui sebagai tokoh pengajar yang luar biasa dan mahir dalam kitab Taurat dan kitab para Nabi. Seorang rabi pasti bukanlah orang bodoh dan buta huruf, melainkan orang yang mampu membaca dan amat cerdas. 
   
Pengajaran Yesus saat berkotbah membuat pendengar takjub, “Dan setelah Yesus mengakhiri perkataan ini, takjublah orang banyak itu mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat mereka.” (Mat 7:28-29) Bukankah pengakuan dari kaum Yahudi ini menunjukkan bahwa pengajaran Yesus amat berhikmat? 

Tidak lebih berhikmat  

Jika para tokoh agama Yahudi saja kagum dan tidak mampu mengungguli pengajaran Yesus, pasti tidak mungkin para tokoh gereja awal lebih berhikmat daripada Yesus dan mampu merekayasa pengajaran seperti itu, sebagaimana yang dituduhkan kelompok “Jesus Seminar”. 
 
Bahkan para teolog dan ahli filsafat terkenal dunia saat ini pun tidak ada yang mampu merekayasa pengajaran penuh hikmat seperti Yesus. Banyak tokoh dunia, misalnya Mahatma Gandhi, yang mengakui hikmat dan kebenaran luar biasa dari pengajaran Yesus.

Dituduh pendusta, penyesat, pengkhayal

Para penghujat menyatakan Yesus adalah pendusta, penyesat, dan pengkhayal. Benarkah pernyataan ini? Seorang pendusta tidak mungkin ajarannya diakui dunia. Kita tahu ajaran Yesus diakui dunia, bahkan diakui oleh para tokoh agama lain. Ajaran Yesus pun menjadi dasar munculnya pengakuan Hak Asasi Manusia dari Perserikatan Bangsa-bangsa. Ajaran Yesus mempengaruhi dan mengubah pola pikir dan tatanan umat manusia, dan mampu mengubah karakter buruk seseorang menjadi baik. 

Seorang penyesat mengajarkan ajarannya demi kepentingan pribadi untuk meraih keuntungan. Tidak mungkin seorang penyesat bersedia mati demi ajaran sesatnya. Namun Yesus rela menyerahkan nyawaNya demi menebus dosa manusia. Melihat pengorbananNya yang dilakukan dengan penuh kasih demi menyelamatkan umat manusia, jelaslah mustahil jika Yesus adalah penyesat.

Seorang pengkhayal punya ide di pikirannya tapi tidak bisa mewujudkannya. Jadi tidak mungkin bisa melakukan mujizat. Namun Yesus berkuasa menyembuhkan orang sakit, menghentikan badai, memberi makan ribuan orang hanya dari 5 roti dan 2 ikan, bahkan Dia sanggup menghidupkan kembali orang mati. Jika Yesus adalah pengkhayal, tidak mungkin Dia dapat melakukan semua itu. 

Yesus Sang Kebenaran Sejati

Jika Yesus bukan pendusta, bukan penyesat, dan bukan pengkhayal, berarti Dia adalah Orang Benar. Yesus adalah Sang Kebenaran sejati (Yoh. 14:6) sebab Dia adalah Firman Allah dan Allah itu sendiri (Yoh 1:1), Firman itu telah menjadi manusia dalam wujud Yesus (Yoh 1:14) dan Firman itulah kebenaran sejati (Yoh 17:17). Jika Yesus adalah Sang Kebenaran berarti seluruh perkataan, pengajaran, janji, dan nubuatanNya adalah kebenaran. 

Yesus juga diserang pribadi keAllahanNya. Ada yang menyatakan Yesus diangkat menjadi Allah dalam pertemuan para uskup. Pendapat ini keliru besar sebab Yesus bukan manusia yang dijadikan Allah, tapi Allah yang menjadi manusia. (Yoh 1:1-4, 14) Mereka juga mengatakan Yesus bukan Allah tapi hanya utusan Allah dan Yesus tidak minta disembah. Karena itu orang Kristen yang menyembah Yesus berarti menyembah manusia. Tapi terdapat banyak ayat menjelaskan Yesus adalah Tuhan Allah. 

Bahkan Yesus adalah Pencipta bagi semua yang ada di sorga dan di bumi (Kol 1:16) Yesus bukan malaikat, seperti yang diyakini oleh salah satu sekte, melainkan Allah Sang Pencipta. Dia adalah Yang Terdahulu dan Terkemudian, Alfa Omega, Yang Maha Kuasa (Yes 44:6, Wah 1:8 bandingkan dengan Wah 1:17-18, Wah 22:13, 16). 

Banyak orang menuduh Yesus adalah manusia yang dijadikan Allah oleh para pengikutNya. Tuduhan itu sama sekali tidak benar, sebab Yesus adalah Allah yang menjadi manusia (Yoh. 1:14), bukan manusia yang menjadi Allah atau dijadikan Allah. Allah yang amat mengasihi manusia ingin menyelamatkan mereka. Karena itu, Dia sendiri yang turun ke dunia dalam wujud manusia untuk menebus dosa (Mat 9:13b) dan mendamaikan diriNya dan manusia (2 Kor 5:19a) 

Tidak ada mahluk apa pun, termasuk malaikat, yang sanggup menebus dosa manusia dan mampu mendamaikan permusuhan antara Allah dan manusia kecuali Allah sendiri. Yesus yang adalah Allah itu sendiri memiliki otoritas dan bertindak atas dasar kasih untuk mendamaikan diriNya dengan manusia dan menebus dosa manusia. 

Injil tetap diberitakan

Banyak yang ingin menghancurkan umat Kristus lewat ajaran sesat atau  penindasan, namun Yesus berkata bahwa jemaat yang didirikanNya akan tetap hidup sebab “Alam maut tidak akan menguasainya” (Mat 16:18) Injil keselamatan tetap diberitakan dan nama Yesus tetap disembah, “supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!” (Filipi 2: 10-11) 

Kokoh dalam Iman

Walau pun banyak serangan dari luar, tapi tetaplah kokoh dalam iman kepada Yesus, sebab Yesus adalah Allah Yang Maha Kuasa, Pencipta langit dan bumi dan segala isinya. Dia adalah Allah yang patut disembah dan ditinggikan. Dialah satu-satunya jalan menuju keselamatan kekal.
 
Janganlah terpengaruh berbagai ajaran sesat dan jangan lemah saat melihat perbuatan buruk orang lain. Biarlah kita tetap teguh dalam pengajaran kebenaran dan memfokuskan diri pada Tuhan Yesus. Tidak usah pedulikan perbuatan buruk mereka. Itu tanggung-jawab mereka terhadap Tuhan.
 
Jagalah diri kita sendiri agar iman kita tidak goyah. Hiduplah dalam kekudusan. Daripada melihat keburukan mereka, lebih baik melihat kebaikan Tuhan. Masih banyak orang Kristen yang hidup benar di hadapan Tuhan. Pastikan bahwa kita adalah orang Kristen yang menjadi berkat. Amin.

Yohannes Lie, Minggu GPdI Permata Asri 25 Pebruari 2018
Alfrits Salangka, Perumnas Suradita Ciasuk Tgr, Minggu 15 Mei 2022