"dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat." (1Pet. 3:9)
Pertanyaan sering muncul
Pertanyaan yang sering muncul dalam setiap acara radio kami adalah "Mengapa sejak ikut Yesus, terasa banyak percobaan yang saya alami? Padahal dulu tidak pernah seperti itu?" Atau "Saya sudah sering kali berdoa pada Tuhan, mengapa Dia selalu tidak menjawabNya?"
Sebagai orang percaya tentu mereka ingin mendapat jawaban Tuhan atas doa mereka. Bukankah jika dahulu mereka tidak mendapat jawaban karena belum percaya Tuhan, kini setelah percaya tentu mendapat jawaban, bukan? Tapi mengapa tidak mendapat jawaban malahan mendapat percobaan?
Mereka terkadang merasa kecewa dengan Tuhan. Bahkan kadang-kadang meragukan apakah Tuhan itu ada. Atau apakah Tuhan peduli dengan mereka? Bukankah setelah ikut Yesus, mereka akan hidup dalam kedamaian, kenyamanan, dan dipelihara Tuhan dengan amat baik. Tapi mengapa setelah itu, hidup mereka malahan terasa makin sulit?
Asaf pun mengeluh
Asaf, salah seorang penulis kitab Mazmur, pernah mengeluh saat menyaksikan kemakmuran orang fasik. "Sebab aku cemburu kepada pembual-pembual, kalau aku melihat kemujuran orang-orang fasik. Sebab kesakitan tidak ada pada mereka, sehat dan gemuk tubuh mereka; mereka tidak mengalami kesusahan manusia, dan mereka tidak kena tulah seperti orang lain." (Maz. 73:3-5)
Sebagai manusia biasa, tentu kita pun akan merasa seperti Asaf. Kita cemburu melihat bagaimana orang yang sering membual atau berdusta dan orang fasik malahan mendapat kemujuran. Kita melihat tubuh mereka sehat-sehat saja bahkan menjadi gemuk karena hidupnya makmur. Bahkan mereka tidak mengalami kepahitan hidup ini dan tidak kena tulah atau hukuman karena perbuatannya itu. Mengapa seperti itu, ya Tuhan?
Sebaliknya dia mengeluh tentang keadaan dirinya sendiri, "Namun sepanjang hari aku kena tulah, dan kena hukum setiap pagi." (Maz. 73:14) Dia yang setiap hari berada di rumah Tuhan, berdoa padaNya, beribadah, menjaga agar hidupnya selalu kudus, kok malahan tidak mendapat berkat dari Tuhan, tapi justru kena tulah dan harus dihukum. Dimanakah Engkau, oh Tuhanku?
Asaf pun sadar
Tapi kemudian dia pun sadar ketika melihat saat terakhir orang fasik itu. "Sampai aku masuk ke dalam tempat kudus Allah, dan memperhatikan kesudahan mereka. Sesungguhnya di tempat-tempat licin Kautaruh mereka, Kaujatuhkan mereka sehingga hancur. Betapa binasa mereka dalam sekejap mata, lenyap, habis oleh karena kedahsyatan!" (Maz. 73:17-19) Sungguh mengerikan akhir hidup mereka.
Akhirnya dia pun menyimpulkan hal-hal berikut. "Sebab sesungguhnya, siapa yang jauh dari pada-Mu akan binasa; Kaubinasakan semua orang, yang berzinah dengan meninggalkan Engkau. Tetapi aku, aku suka dekat pada Allah; aku menaruh tempat perlindunganku pada Tuhan ALLAH, supaya dapat menceritakan segala pekerjaan-Nya." (Maz. 73:27-28)
Pindah keyakinan
Lihatlah orang-orang yang baru saja percaya kepada Yesus dan pindah dari keyakinan sebelumnya ke keyakinan sekarang. Apakah mereka berbahagia dan bisa hidup bersenang-senang setelah bertobat dan percaya kepadaNya? Tidak. Mereka justru amat menderita. Mereka dipukuli, dihina, dicaci maki, bahkan ada yang dibunuh oleh keluarganya. Ada dari mereka yang tidak diakui lagi oleh pihak keluarganya, lalu diusir tidak diberi apa-apa. Sehingga mereka yang tidak tahan hidup menderita, akan kembali lagi ke keyakinan lama mereka.
Tapi walau pun demikian ternyata ada juga yang tetap percaya kepada Yesus dan berani berjuang untuk hidupnya. Puji Tuhan. Perhatikanlah, setelah ikut Yesus bukannya mereka hidup senang, justru hidup menderita. Namun mereka tetap menjalani hidup itu dengan gembira, tidak bersungut-sungut. Setelah lama, barulah mereka bisa mulai hidup membaik. Tidak selamanya orang yang sudah percaya kepada Yesus akan hidup senang secara jasmani. Tetapi jika mereka sungguh-sungguh percaya padaNya, mereka mendapatkan sukacita besar karena tahu bahwa jiwa mereka telah diselamatkan.
Pandanglah orang lain
Janganlah kita hanya fokus terhadap diri kita saja. Lihatlah orang lain juga. Mereka belum mendapat jawaban dari Tuhan. Bahkan mendapatkan banyak sekali percobaan. Namun mereka tetap bersyukur. Mereka yakin bahwa mungkin jawaban Tuhan belum diberikan saat sekarang karena belum tiba saatnya. Jadi mereka tetap bersabar. Mereka selalu bersukacita di dalam Tuhan.
Marilah mulai saat ini kita menghitung berkat Tuhan satu persatu. Bukankah Tuhan selalu menurunkan berkat bagi kita? Kita masih diberi makanan dan minuman oleh Tuhan setiap hari. Masih diberi tempat tinggal. Mendapat pendidikan yang cukup. Pemeliharaan Tuhan dalam hidup kita amat baik. Janganlah karena satu persoalan yang belum dijawab Tuhan, kita melupakan seluruh kebaikanNya.
Berdoa dan berusaha
Bersukacitalah senantiasa sambil berdoa dan berusahalah untuk segala masalah kita. Serahkan semuanya kepadaNya. Tunggulah dengan sabar jawaban Tuhan, dan berkatalah, "Biarlah kehendakMu yang terjadi, ya Tuhan. Karena Engkau lebih mengetahui apa yang akan terjadi kelak." Sebab Tuhan juga mengajarkan dalam Doa Bapa Kami, "Jadilah kehendakMu di bumi seperti di sorga" (Mat. 6:10) Biarlah kehendak Tuhan yang terjadi dalam hidup kita.
Yesus pun ketika sedang menghadapi cobaan berat di bukit Getsemane berdoa, "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!" (Mat. 26:42) Yesus pun ketika berdoa kepada Bapa, tidak mendapat jawaban, sehingga Dia berkata seperti itu. Ya, benar sekali, Yesus pun berkata, "Jadilah kehendakMu."
Jika hal itu dapat kita lakukan seperti Yesus, maka semua masalah kita yang semula terasa amat berat, akan terasa menjadi ringan. Dengan demikian kita pun tidak saja akan menjadi berkat untuk diri kita sendiri tetapi tentu juga bagi orang lain yang selalu kita doakan. Sebab jika kita sudah terlepas dari segala beban kita, maka kita pun akan menjadi berkat bagi orang lain. Itulah kehendak Tuhan.
Akhir kata
Saudara sekalian yang Tuhan Yesus kasihi, maukah kita berdoa seperti Tuhan Yesus? Mungkin Tuhan hanya minta kita menunggu sebentar lagi jawabanNya. Dia hanya ingin kita tidak bersungut-sungut, tapi selalu bersyukurlah atas kebaikanNya. Sebab Tuhan itu sungguh luar biasa kebaikanNya.
Kalau kita hidup benar di dalam Tuhan, kita akan merasakan hidup dalam kedamaian, kenyamanan, dan dipelihara Tuhan dengan amat baik. Sebab Tuhan itu selalu menyertai kita dan Dia pun amat baik dalam kehidupan kita. Hidup ini tidak akan terasa menjadi sulit. Tuhan memberkati. Amin.