Sebab Aku ini, TUHAN, Allahmu, memegang tangan kananmu dan berkata kepadamu: "Janganlah takut, Akulah yang menolong engkau." (Yes. 41:13)
Virus Delta dari India
Salah satu varian baru virus covid 19 adalah varian delta yang muncul di India. Virus ini telah bermutasi dan daya tularnya menjadi jauh lebih cepat dari virus covid biasa. Lihatlah, bagaimana dia begitu hebat menyerang India. Ratusan ribu orang sehari di sana meninggal dunia. Suasana amat mencekam.
Bahaya mengintai
Namun banyak dari kita tidak menyadarinya karena melihat grafik orang tertular mulai menurun. Walaupun pemerintah sudah memperingatkan agar jangan mudik karena bisa menjadi seperti India, namun mereka membandel. Mereka juga banyak yang berkerumun di mall, pasar, toko dan lain-lain. Mereka ramai-ramai berlibur ke tempat-tempat wisata. Mereka pikir kita kan sudah aman.
Kira-kira dua minggu sesudah itu, muncullah serangan covid, disebut gelombang kedua. Mulailah mereka terkejut. Tidak terbayangkan betapa gawatnya serangan virus delta ini. Virus itu menyerang negara kita, Indonesia, melalui kerumunan orang. Grafiknya naik meroket sampai-sampai dua puluh ribu orang tertular setiap harinya.
Melanda Indonesia
Saat ini di pulau Jawa dan pulau lainnya, virus delta ini telah melanda dan menulari banyak orang. Rumah sakit dan wisma-wisma sudah penuh bahkan sudah dipasangi tenda untuk tempat sementara sambil menunggu giliran untuk diperiksa. Wajah orang yang menderita banyak terlihat. Tabung oksigen mulai menipis, bahkan di banyak tempat sudah mulai kehabisan. IDI (Ikatan Dokter Indonesia) minta penanganan pemerintah lebih dari PPKM biasa. Kalau tidak, kata beberapa ahli, kita mungkin sudah akan kesulitan sekali atau bahkan akan lumpuh.
Para petugas pemakaman terlihat amat kelelahan. Kini sudah mencapai sekitar tigapuluhan orang yang wafat. Tempat pemakaman terus bertambah. Belum lagi mereka juga tertular, sehingga kesulitan mengatasi hal itu. Tenaga kesehatan juga banyak yang sudah terpapar, memang sebagian besar sudah sembuh, tetapi sebagian lagi mereka gugur dalam menjalankan tugasnya.
Virus ini banyak juga menulari anak-anak. Banyak sudah meninggal karena covid ini. Tidak pandang usia, terus menghantam siapa saja yang lengah. Setiap hari makin banyak yang datang ke rumah sakit. Sebagian terpaksa isolasi mandiri. Tetapi banyak juga yang meninggal karena tidak ada tempat lagi. Sekolah di daerah zona merah dilarang untuk tatap muka. Rumah ibadah pun sudah banyak yang harus dikunci.
Kota yang terkena
Mula-mula kota Kudus menjadi pusat penyebaran Covid, disusul Bangkalan Madura dan di Jakarta. Kemarin dulu di dekat jembatan Suramadu pun terjadi kerusuhan karena sudah banyak orang yang terjebak antri untuk diswab sehingga massa pun meledak.
Disusul merebaknya virus ini tempat lainnya di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, dan Yogyakarta. Bahkan sudah sampai di Sumatera. Pada 18 Juni 2021 kemarin terjadi lonjakan sampai 12.624 orang yang terkena covid dan 277 orang meninggal. Sekitar 52 orang anggota DPR terkonfirmasi covid. Akhirnya untuk sementara DPR di-lockdown.
Vaksin dipercepat
Pemerintah terus menvaksin begitu banyak orang untuk mengatasi masalah ini. Vaksinasi dilakukan di mal-mal, di stasion kereta api, dan terminal bus. Dimana saja. Vaksin untuk para pemuda akan mulai diberikan Juli ini, juga anak-anak antara usia 12 - 17 tahun. Vaksin ini harus dipercepat untuk mencegah semakin meluasnya virus ini. Orang yang tidak bisa datang ke tempat vaksin, didatangi petugas. Ada saran agar para tenaga kesehatan divaksin untuk ketiga kali agar bertambah sehat.
Tapi masih membandel
Herannya, ada saja orang yang membandel. Mereka masih saja tidak pakai masker. Di tempat-tempat tertentu masih berkerumun. Petugas pemakaman bahkan dipukul atau diusir oleh mereka. Petugas keamanan dilawan. Lebih parah lagi ada pejabat pemerintah malah berjoget ria. Apakah mereka sudah merasa kebal? Namun masih saja mereka terkadang juga membuat hoax untuk menunjukkan mereka berani menentang pemerintah. Setelah ditangkap, mereka mengaku menyesal.
Negara lain sudah mulai bebas
Pemerintah Israel sudah tidak lagi menggunakan masker sebab sudah bebas dari covid ini. Demikian juga Amerika Serikat sudah tidak mengharuskan lagi penduduknya menggunakan masker. Semua tempat-tempat sudah mulai dibuka kembali. Mereka sudah aman. Tetapi kita kapan?
Kapankah kita akan terbebas?
Sekarang sudah ada yang mulai luntur imannya. Mereka kecewa dengan munculnya virus ini. Banyak suami, istri, anak, orang tua, famili dan teman mereka yang tidak tertolong. Belum lagi yang perekonomian keluarganya sudah hancur. Mereka amat kecewa, bahkan marah kepada Tuhan. Mereka bertanya, mengapa Tuhan tidak segera bertindak.
Kini kita harus segera menyadari bahwa manusia itu sedemikian lemahnya. Terserang virus ini sudah satu setengah tahun lebih, tapi masih belum hilang. Ternyata kita tidak cukup beriman kepada Tuhan, tapi juga harus berhikmat dalam menghadapi semua itu, Kita tetap harus menjaga protokol kesehatan kita. Jagalah iman dan imun tubuh kita.
Penutup
Ampunilah mereka yang tanpa sadar telah marah kepadaMu, ya Tuhan. Mereka hanya marah sesaat sebab mereka hanya merasa emosi dan putus asa. Pada saat semua masalah ini selesai, mereka akan kembali kepadaMu. Segeralah Engkau kembalikan keadaan menjadi normal kembali.
Kita harus selalu mengingat bahwa Tuhan berjanji akan selalu menolong kita sesuai ayat yang kita baca. Demikianlah Firman Tuhan. Puji Tuhan. Amin.