Selasa, 16 Maret 2021

Pohon Kehidupan dan Pohon Pengetahuan Baik dan Jahat

 


Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. (Kej. 2:9)


Taman Eden

Allah membuat sebuah taman yang indah yang terletak di Eden. Manusia pertama, yaitu Adam, ditempatkanNya disana untuk tinggal di tempat itu. Kemudian ditumbuhkannya berbagai pohon dari dalam tanah. Pohon itu amat menarik dan lezat dimakan buahnya. Di tengah-tengah taman itu tumbuh pula dua pohon yang istimewa, yaitu pohon kehidupan dan pohon pengetahuan tentang yang baik dan jahat. 

Lalu Tuhan memberi sebuah perintah kepada manusia, "Semua pohon dalam taman ini boleh kau makan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati." (Kej. 2:16-17) Itulah perintah Allah kepada manusia saat itu. Kalau engkau memakannya, engkau akan mati. Sesudah itu Tuhan Allah menjadikan Hawa sebagai isterinya. 


Dosa Manusia

Adam dan Hawa berbahagia di taman Eden. Berapa lama mereka hidup disana? Kita tidak mengetahuinya. Mungkin lama sekali, sebab belum ada waktu saat itu. Mereka amat menikmati kebahagiaan yang Tuhan sediakan.

Lalu datanglah ular dan berkata, "Tentulah Allah berfirman, semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?" Perempuan itu menjawab, "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan. Tetapi buah pohon yang di tengah taman, Allah berfirman, Jangan kamu makan atau raba buahnya, nanti kamu mati." (Kej. 3:1-3) 

Nah, disini mulai ada penyimpangan perintah Allah yang disampaikan oleh Hawa. Pertama, Allah hanya melarang makan buah pohon pengetahuan baik dan jahat, tapi Hawa mengatakan buah pohon di tengah taman. Berarti pohon Kehidupan juga termasuk dilarang. Kedua, Allah mengatakan jangan makan buahnya, tetapi Hawa berkata makan dan raba buahnya. 


Kebohongan ular

Ular itu berkata, "Sekali-kali kamu tidak akan mati. tetapi Allah mengetahui bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat." Kebohongan ular yang pertama adalah kamu tidak akan mati. Padahal kenyataannya manusia akan mati. Pada waktu itu mereka juga tidak tahu apa maksud dari mati itu, karna belum ada manusia yang mati. 

Yang kedua adalah kamu akan menjadi seperti Allah yaitu mengetahui yang baik dan jahat. Kenyataannya, manusia tidak menjadi seperti Allah, malahan menjadi seperti iblis. Berwatak menyerupai iblis dalam hal kejahatan. 

Tapi perempuan itu termakan tipuan ular. Dia melihat pohon itu sedap dimakan dan juga memberi pengertian. Lalu ia mengambil buahnya dan dimakannya. Juga diberikan kepada suaminya. dan suaminya ikut memakannya. Mata mereka lalu terbuka bahwa mereka telanjang. Setelah itu datanglah hukuman Tuhan dan mereka diusir dari taman Eden. Mulailah waktu diperhitungkan dan penderitaan harus dijalani. 


Pohon Kehidupan

Ia menghalau manusia itu dan di timur taman Eden ditempatkan kerub dengan pedang bernyala untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan. (Kej. 3:24) Mengapa pohon kehidupan itu dijaga? Supaya manusia jangan memakan buah pohon itu sehingga akan hidup selamanya.

Tapi sebagai anak Tuhan, kita jangan kuatir sebab dikatakan, "Barangsiapa yang menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah." (Wah. 2:7) Itu adalah janji Yesus yang sudah pasti kepada kita anak-anakNya. Puji Tuhan.


Pohon Pengetahuan Baik dan Jahat

Sekarang bagaimana dengan pohon pengetahuan tentang yang baik dan jahat? Bukankah pohon ini memberikan pengetahuan kepada kita? Tuhan berfirman, "Apabila engkau memakannya, engkau akan mati." 

Nah, kita perhatikan. Saat ini bukankah ada demikian banyak ajaran tentang kebaikan dan kejahatan. Mereka mengajarkan jika berbuat baik, kita akan masuk sorga. Sebaliknya jika berbuat jahat, kita akan masuk neraka. Jadi sorga hanya terkait dengan kebaikan dan kejahatan. 

Bagaimana jika manusia berbuat baik dan jahat masing-masing hanya 50 persen? Bisa tidak masuk sorga? Tidak jelas. Lagi pula kebaikan apa yang bisa membuat kita masuk sorga. Masing-masing ajaran mengajarkan kebaikan yang berbeda-beda. Jadi tentu saja hal itu tidak akan menyelamatkan kita.


Hanya Yesus saja

Dalam ajaran Yesus kita mendapatkan keyakinan bahwa bukan karena kebaikan yang bisa membuat orang selamat dan masuk sorga. Tapi karena karunia keselamatan yang diberikan oleh Yesus yang bisa memasukkan kita ke sorga. Jadi hanya dengan percaya kepada Yesus, kita bisa selamat. Bukan karena berbuat baik. 

Jadi ajaran tentang baik dan jahat akan membawa kita pada kematian. Hanya anugerah keselamatan yang dapat menyelamatkan kita. Setelah kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat kita, barulah kita berbuat kebaikan. Kita berbuat kebaikan bukan agar kita selamat, tetapi hanya untuk membalas kasih Tuhan. Demikianlah renungan kita. Amin.

Yohannes Lie, Selasa 16 Maret 2021