Kamis, 25 Maret 2021

Kalender Bangsa Yahudi

 

Kalender Yahudi


Perbedaan dengan Kalender Internasional

Mengapa kita perlu mengenal sistem kalender bangsa Yahudi atau bahasa Ibraninya "ha'luach ha'ivri"? Karena terdapat beberapa perbedaan yang amat mendasar jika dibandingkan dengan kalender Internasional. 

Sistem kalender Internasional atau sistem Gregorian menganut sistem solar atau matahari. Jadi perhitungan satu tahun itu dari peredaran bumi mengitari matahari dari satu titik ke tempat titik semula yaitu sekitar 365 hari ditambah seperempat hari. 

Sedangkan sistem kalender Yahudi itu mula-mula menganut sistem lunar atau sistem peredaran bulan mengitari bumi. Namun kemudian berkembang menjadi sistem lunisolar yaitu peredaran bulan menganut sistem lunar namun perhitungan satu tahun mengikuti sistem solar.

Hitungan harinya juga berbeda. Kalau kalender Internasional, perhitungan harinya dari tengah malam sampai tengah malam esok harinya. Untuk kalender Yahudi dihitung dari awal senja sampai awal senja esok hari. Tentu saja perbedaan itu harusnya kita ketahui pada saat kita menghitung hari dan bulan yang tercantum dalam Alkitab. 


Hari menurut bangsa Yahudi

Bangsa Yahudi memulai hari berdasarkan pada kitab Kejadian 1:5, "Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama." 

Menurut tafsir para rabbi klasik, satu hari itu dimulai dari awal petang atau matahari terbenam sampai awal petang esok harinya. Ini berbeda dengan hari menurut penanggalan internasional, yaitu satu hari dihitung dari akhir pukul 12 malam sampai akhir pukul 12 malam esok harinya. 


Nama hari

Sesuai dengan proses penciptaan alam oleh Tuhan, maka dipakailah siklus selama tujuh hari atau bahasa Ibraninya adalah "shevua". Jadi satu minggu terbagi atas tujuh hari. Ini mirip dengan tanggal Internasional, yaitu selama satu minggu juga terdiri dari tujuh hari, tetapi jam mulainya dan berakhirnya pada satu hari itu berbeda. 

Nama-nama hari ini hanya tertulis dalam bilangan urut selama seminggu. Dalam bahasa Ibrani, nama hari itu ditulis menggunakan angka yang diwakili oleh,

1. Hari pertama adalah Yom Rishon, dimulai hari Sabtu petang sampai saat pada hari Minggu petang.

2. Hari kedua adalah Yom Sheni. Dari Minggu petang sampai Senin petang.

3. Hari ketiga adalah Yom Shlishi. Dari Senin petang sampai Selasa petang.

4. Hari keempat adalah Yom Revi'i. Dari Selasa petang sampai Rabu petang.

5. Hari kelima adalah Yom Chamishi. Dari Rabu petang sampai Kamis petang.

6. Hari keenam adalah Yom Shishi. Dari Kamis petang sampai Jumat petang.

7. Hari ketujuh adalah Yom Shabbat, yaitu saat Tuhan selesai menciptakan Alam semesta. Disebut juga sebagai Hari Perhentian. Dari Jumat petang sampai Sabtu petang.


Bulan 

Pada awalnya perhitungan bulan bangsa Yahudi menggunakan sistem lunar yaitu satu bulan terjadi dari saatnya munculnya bulan sabit baru di horizon sampai bulan sabit baru bulan berikutnya. Itulah satu bulan. Dalam satu tahun terdapat 12 bulan. Setiap bulan berkisar 29 sampai 30 hari maka kurang lebih total setahun menjadi 354 hari. Ternyata setelah dijalani bertahun-tahun terjadi ketidak sesuaian pada musim. 

Kemudian berubahlah kalender lunar ini menjadi lunisolar, yaitu penggabungan antara kalender lunar berdasarkan bulan dengan kalender solar berdasarkan matahari. Ternyata selisihnya terdapat 11 hari sebab kalender solar dalam satu tahun terdapat 365 hari plus seperempat hari. Sehingga muncul bulan ke 13 untuk tahun kabisat.


Nama bulan

Dalam kalender Yahudi dikenal dua sistem bulan, yaitu sistem Eklesias dimana bulan pertama adalah bulan Nissan saat bangsa Israel keluar dari Mesir dan sistem Sipil yang muncul kemudian dimana bulan pertama adalah bulan Tisyri yaitu perhitungan mereka saat lahirnya Adam.

Nama-nama bulan pada kalender Yahudi adalah sebagai berikut,

1. Bulan Nisan berjumlah 30 hari. Menurut tahun Eklesias disebut bulan pertama tetapi menurut tahun sipil disebut bulan ketujuh. Jatuh pada Maret-April. Disebut juga bulan Abib (Kel. 13:4). Bulan dimana bangsa Israel bersiap keluar dari perbudakan Mesir.

2. Bulan Iyar berjumlah 29 hari. Bulan kedua (Eklesias) atau bulan ke delapan (Sipil). Jatuh pada bulan April-Mei. Disebut juga bulan Ziw (1 Raja 6:1).

3. Bulan Sivan berjumlah 30 hari. Bulan ketiga (Eklesias) atau bulan ke sembilan (Sipil). Jatuh pada bulan Mei-Juni.

4. Bulan Tamus berjumlah 29 hari. Bulan keempat (Eklesias) atau bulan ke sepuluh (Sipil). Jatuh pada bulan Juni-Juli.

5. Bulan Ab berjumlah 30 hari. Bulan kelima (Eklesias) atau bulan ke sebelas (Sipil). Jatuh pada bulan Juli-Agustus.

6. Bulan Elul berjumlah 29 hari. Bulan keenam (Eklesias) atau bulan ke dua belas (Sipil). Jatuh pada bulan Agustus-September.

7. Bulan Tisyri berjumlah 30 hari. Bulan ketujuh (Eklesias) atau bulan pertama (Sipil). Jatuh pada bulan September-Oktober. Disebut juga bulan Ethanim (1 Raja 8:2) Pada bulan ini dirayakan Tahun Baru atau "Rosh Hashanah" orang Yahudi. Menurut mereka hari inilah tanggal lahirnya Adam. 

8. Bulan Heshvan berjumlah 29 hari. Bulan kedelapan (Eklesias) dan bulan kedua (Sipil). Jatuh pada bulan Oktober-Nopember. Disebut juga bulan Bul (1 Raja 6:38) 

9. Bulan Kislew berjumlah 30 hari. Bulan kesembilan (Eklesias) dan bulan ketiga (Sipil). Jatuh pada bulan Nopember-Desember. 

10. Bulan Tebeth berjumlah 29 hari. Bulan kesepuluh (Eklesias) dan bulan keempat (Sipil). Jatuh pada bulan Desember-Januari.

11. Bulan Syebat berjumlah 30 hari. Bulan kesebelas (Eklesias) dan bulan kelima (Sipil). Jatuh pada Januari-Pebruari.

12. Bulan Adar berjumlah 29 hari. Bulan keduabelas (Eklesias) dan bulan keenam (Sipil). Jatuh pada Pebruari-Maret.

13. Bulan Adar kedua (untuk tahun kabisat). Bulan keduabelas (Eklesias) dan bulan keenam (Sipil). Jatuh pada bulan Pebruari-Maret. 


Kalender Tertua

Kalender Ibrani tertua yang pernah ditemukan disebut "Seder Olam" yang dibuat oleh Rabbi Yose ben Halafta. Menurut perhitungan ini, proses penciptaan alam semesta terjadi pada tahun 3.761 SM.

Pada zaman raja-raja, penambahan bulan ke-13 dilakukan secara periodik setelah mengamati kondisi pertanian pada akhir bulan ke-12 (Eklesias). Dalam perkembangan selanjutnya penambahan itu dilakukan pada tahun ke-3, 6, 8, 11, 14, 17, dan 19 dalam siklus 19 tahun. Pada tahun 359, patriakh Hillel II mengajukan sebuah kalender permanen yang didasarkan pada perhitungan astronomi.


Penutup

Demikianlah sekilas pengetahuan tentang sistem Kalender bangsa Yahudi. Semoga bermanfaat. Puji Tuhan. Amin.

Yohannes Lie, Kamis 25 Maret 2021