Rabu, 30 Januari 2019

Raja Herodes

 Dinasti Herodes

Dinasti Herodes

Kali ini akan saya sajikan tokoh cukup signifikan dalam kitab Perjanjian Baru, yaitu Herodes. Ternyata Herodes bukan hanya satu orang, tetapi ada lima orang. Mereka itu semuanya adalah:
1. Herodes Agung,
2. Herodes Arkhelaus,
3. Herodes Antipas,
4. Herodes Agripa, dan
5. Herodes Agripa II.

Siapakah mereka yang begitu berperan dalam kehidupan orang banyak? Mereka adalah para raja, tetapi merupakan bentukan dari para tokoh Roma. Mereka dijadikan sebagai penguasa di wilayah sekitar Israel. Berikut akan digambarkan sekilas tentang mereka.

1. Herodes Agung

Sejarah Herodes Agung 

Kita perlu mengenal terlebih dahulu Herodes Agung, orang pertama yang memerintah di Israel. Ternyata dia bukanlah keturunan Israel, tetapi keturunan suku Edom atau suku Esau, saudara Yakub. Karena itu dia dipandang rendah oleh orang Yahudi asli. 

Herodes Agung menggantikan Antipas, ayahnya yang meninggal dunia. Dia terkenal dalam Alkitab sebagai penguasa Yudea pada masa Kristus lahir. Lalu Antonius, pemimpin Roma, menjadikan Herodes Agung raja atas orang Yahudi. 

Dalam upaya membangun bagi bangsa Yahudi, Herodes Agung merancang Bait Suci Yerusalem. Namun hal itu tidak menjadikannya lebih dihargai, karena dia juga membangun kuil-kuil bagi dewa-dewa bangsa kafir.

Sifat culas Herodes Agung

Herodes Agung memiliki sifat curiga ketika orang Majus datang ke Yerusalem dan menanyakan dimana putra raja yang baru dilahirkan. Dia benar-benar terkejut mendengar hal itu. Tapi dia berpura-pura. Lalu dibujuknyalah orang Majus agar kembali kepadanya. Tapi orang Majus tidak kembali padanya. (Matius 2:1-8)

Dan setelah dia merasa dibohongi, kemudian dia memerintahkan para prajuritnya agar membunuh anak-anak di Betlehem dan sekitarnya sekitar dua tahun kebawah, dengan tujuan untuk membunuh Yesus. (Matius 2:16-18). 

Dalam Matius 2:19, Herodes pun mati. Dalam wasiatnya ia mewariskan kerajaannya kepada tiga anaknya yaitu Herodes Arkhelaus daerah Yudea dan Samaria (Matius 2:22), Herodes Antipas daerah Galilea dan Perea, dan Filipus daerah bagian timurlaut (Lukas 3:1). Pembagian warisan ini disahkan oleh Agustus.

2. Herodes Arkhelaus 

Herodes Arkhelaus memerintah di Yudea, di tempat ayahnya, Herodes Agung, tetapi tanpa gelar raja. Ia adalah anak sulung Herodes. Namun ia memerintah dengan buruk. Banyak penindasan yang dia terapkan dalam pemerintahannya. 

Akhirnya utusan Yudea dan Samaria berangkat ke Roma. Mereka mengingatkan kaisar Agustus bahwa jika Arkhelaus tidak disingkirkan, akan terjadi pemberontakan. Sesuai tuntutan mereka, Arkhelaus dipecat dan dibuang. 

3. Herodes Antipas 

Yang dimaksudkan dengan “raja wilayah Herodes” dalam Lukas 3:19 sebenarnya adalah Herodes Antipas. Ia adalah anak termuda dari Herodes Agung dan mewarisi wilayah Galilea dan Perea. 

Dia terkenal karena peristiwa Yohanes Pembaptis dipenjarakan dan dihukum mati (Markus 6:17-28). Juga karena pertemuannya yang singkat dengan Yesus sewaktu Yesus dikirim kepadanya oleh Pilatus untuk diadili (Lukas 23:7). Dicatat bahwa Yesus menjuluki dia “si serigala itu” (Lukas 13:32). 

Dinasti Herodes

Dari semua anak Herodes Agung, dialah yang paling pintar. Kota Tiberias di Danau Galilea adalah bangunannya untuk menghormati kaisar Tiberius. Ia mengawini putri raja Nabatea Aretas IV, tapi kemudian menceraikannya supaya dapat mengawini Herodias. istri saudaranya dari satu ayah dua ibu, Filipus. 

Raja Nabatea Aretas IV marah karena penghinaan terhadap putrinya. Beberapa tahun kemudian, ia mengumumkan perang terhadap Herodes Antipas. Antipas menderita kekalahan hebat. Kemudian Antipas diadukan kepada kaisar Gayus oleh kemenakannya, Agripa. Dia dituduh berkomplot untuk memberontak. Akibatnya ia dipecat dan terpaksa menghabiskan sisa hidupnya di pembuangan.

4. Herodes Agripa I 

Sedangkan yang dimaksud dengan “raja Herodes” (Kisah 12:1) adalah Herodes Agripa Pertama. Ia adalah anak dari Aristobulus dan cucu dari Herodes Agung. Setelah ayahnya menjalani hukuman mati, ia dibesarkan di Roma, erat berhubungan dengan keluarga kaisar. 

Dia mempunyai hutang besar sehingga harus meninggalkan Roma. Dalam waktu tertentu dia mendapat perlindungan di Tiberias dari pamannya, Antipas. Itu berkat bantuan kakak perempuannya, Herodias, yang baru saja dinikahi Antipas. 

Tapi kemudian dia bertengkar dengan Antipas. Dia kembali ke Roma. Di sini ia melukai perasaan kaisar Tiberius lalu dipenjarakan. Tapi satu tahun kemudian, setelah Tiberius meninggal, ia dibebaskan oleh kaisar baru, Gayus (Kaligula), dan menganugerahkan dia gelar raja dengan wilayah timur-laut Palestina sebagai kerajaannya. 

Karena Antipas dihukum buang, daerah Galilea dan Perea ditambahkan ke dalam kerajaan Agripa. Setelah Klaudius menjadi kaisar, selanjutnya memperluas wilayah Agripa dengan memberikan kepadanya Yudea dan Samaria. 

Kematiannya yang tiba-tiba pada umur 54 tahun, dicatat oleh Lukas (Kisah 12:20-23). Ia meninggalkan seorang anak laki-laki, Agripa, dan dua anak perempuan, Bernike. disebut dalam Kisah 25:13) dan Drusila yang menjadi istri ketiga dari wali negeri Feliks (Kisah 24:24).

5. Herodes Agripa II 

Herodes Agripa II adalah anak Herodes Agripa I. Ia menerima gelar raja dari Klaudius, dan memerintah atas wilayah utara dan timur-laut Palestina yang diperluas oleh kaisar Nero. Ia mengubah nama ibukotanya dari Kaisarea-Filipi menjadi Neronias, sebagai pujiannya terhadap kaisar Nero. 

Kemudian dia mendapat hak istimewa untuk mengangkat imam-imam besar bangsa Yahudi. la berusaha sekuat-kuatnya untuk mencegah pecahnya perang Yahudi melawan Roma. Ketika usaha ini gagal, ia tetap setia kepada Roma dan dihadiahi perluasan kerajaannya. Ia meninggal tanpa keturunan. 

Ia berbicara kepada Paulus (Kisah 25:13-26:32). Lalu dengan gurauannya. ia mengatakan hampir-hampir saja dia diyakinkan menjadi orang Kristen (Kisah 26:28).

Dinasti Herodes

Penutup

Demikianlah kumpulan dari beberapa orang yang barangkali bisa membingungkan para pembaca kitab Injil karena semuanya bernama Herodes. Jadi ternyata ada beberapa orang yang juga bernama Herodes. Dengan sedikit penjelasan ini, semoga menjadi lebih mengerti dan memahami Firman Tuhan. Amin.

Yohannes, Rabu 30 Januari 2019