“Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa." (2 Kor 4:8-9)
Setiap manusia mempunyai masalah
Setiap manusia hidup pasti pernah mengalami masalah, baik masalah berat atau ringan, tergantung kasus yang dihadapinya. Saat menghadapi masalah itulah, seseorang bisa mengukur kualitas dirinya, apakah dia siap menghadapi masalah itu atau justru mencoba melarikan diri darinya.
Dia juga bisa menilai dirinya apakah berhasil menyelesaikan masalah itu atau gagal. Jika berhasil, dia akan merasa bangga dan puas. Dia juga akan merasakan hidupnya menjadi lebih baik. Bukan hanya dirinya yang merasa bangga, tapi kerabat yang mengenalnya pun akan merasa kagum.
Sebaliknya jika gagal, dia akan merasa malu, merasa diri akan dipandang rendah oleh orang lain dan hidupnya menjadi semakin menderita.
Dia juga bisa menilai dirinya apakah berhasil menyelesaikan masalah itu atau gagal. Jika berhasil, dia akan merasa bangga dan puas. Dia juga akan merasakan hidupnya menjadi lebih baik. Bukan hanya dirinya yang merasa bangga, tapi kerabat yang mengenalnya pun akan merasa kagum.
Sebaliknya jika gagal, dia akan merasa malu, merasa diri akan dipandang rendah oleh orang lain dan hidupnya menjadi semakin menderita.
Keberhasilan dan kegagalan
Siswa yang berhasil menyelesaikan ujian sekolah akan naik kelas atau lulus ujian. Dia dan keluarganya pasti merasa bangga. Teman-teman pun bertubi-tubi menyampaikan ucapan selamat. Namun apa yang terjadi jika dia gagal? Rasa percaya diri akan hilang, terhimpit oleh rasa malu. Keluarga bersedih dan orang memandang iba. Sungguh menyakitkan.
Suami istri yang berhasil menjalani pernikahan sampai menjadi opa-oma akan merasa bahagia saat merayakan ulang tahun pernikahannya. Pasangan ini pasti disayang dan dihormati anak cucu, bahkan juga oleh kaum kerabatnya.
Namun sebaliknya, pasangan yang gagal dalam pernikahan akan merasa terpuruk dan rendah diri. Demikian pula, pengusaha yang berhasil akan semakin berjaya, sedangkan yang gagal akan rugi atau bahkan menjadi bangkrut.
Berusahalah mengatasi kegagalan
Kegagalan dalam bentuk apa pun pasti amat menyakitkan. Karena itu sebagai orang percaya yang hidup dalam lindungan Tuhan, berusahalah secermat mungkin saat merencanakan sesuatu, berhati-hatilah dalam bertindak dan tekunlah dalam usaha meraih visi masa depan.
Ketahuilah bahwa masalah sering terjadi karena seseorang memandang enteng perencanaan. Mereka sering berpikir, “Ah, mengapa susah-susah membuat perencanaan. Tidak perlu njelimet. Segera saja mulai bertindak, nanti dipikir lagi sambil jalan.”
Atau kegagalan bisa terjadi karena tindakan ceroboh akibat rasa percaya diri yang berlebihan. Oleh karena itu, perhitungkan hal-hal yang kelak bisa menimbulkan masalah.
Berpikirlah bijak penuh hikmat sesuai ajaran Firman Allah. Jangan bertindak emosional saat mengambil putusan. Bekerjalah profesional, gunakan tenaga, pikiran, dan waktu dengan serius, disertai doa pada Tuhan agar dapat mengatasi masalah apa pun sehingga tidak mengalami kegagalan.
Ketahuilah bahwa masalah sering terjadi karena seseorang memandang enteng perencanaan. Mereka sering berpikir, “Ah, mengapa susah-susah membuat perencanaan. Tidak perlu njelimet. Segera saja mulai bertindak, nanti dipikir lagi sambil jalan.”
Atau kegagalan bisa terjadi karena tindakan ceroboh akibat rasa percaya diri yang berlebihan. Oleh karena itu, perhitungkan hal-hal yang kelak bisa menimbulkan masalah.
Berpikirlah bijak penuh hikmat sesuai ajaran Firman Allah. Jangan bertindak emosional saat mengambil putusan. Bekerjalah profesional, gunakan tenaga, pikiran, dan waktu dengan serius, disertai doa pada Tuhan agar dapat mengatasi masalah apa pun sehingga tidak mengalami kegagalan.
Kegagalan menjadi keberhasilan
Namun sehebat apapun manusia merencanakan dan bertindak, kegagalan mungkin saja terjadi. Itulah salah satu kelemahan manusia, sebab tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini, kecuali Yesus. Jika kegagalan itu terjadi dalam kehidupan kita, janganlah membiarkan diri kita terpuruk dan terus menangisi kegagalan atau selalu menyalahkan situasi atau orang lain. Bangkitlah dan berusaha kembali.
Orang bijak yang berpikiran positip mengatakan bahwa kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. Atau, kegagalan adalah awal keberhasilan. Sebab jika seseorang mau terbuka hati saat mengalami kegagalan dan berusaha belajar dari kegagalan itu tentu dia akan mengetahui penyebab kegagalan.
Sehingga kelak dia akan lebih cermat dalam perencanaan, lebih berhati-hati saat bertindak, dan semua itu pada akhirnya akan berbuahkan keberhasilan.
Penemu bola lampu listrik, Thomas Alva Edison, gagal sebanyak 9.955 kali, tapi dia belajar terus dari kegagalan itu sehingga pada akhirnya dia berhasil. Dunia pun kini turut menikmati lampu listrik
Penderitaan karena Kristus
Masalah tidak selalu terjadi akibat kesalahan kita, namun bisa juga terjadi karena status kita sebagai orang percaya, yang harus memikul salib Kristus dan mengalami masalah akibat dari iman kita pada Tuhan Yesus Kristus.
Matius 16:24, Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.” Menyangkal diri artinya usaha melawan keinginan kedagingan yang penuh kejahatan, memikul salib artinya siap menderita karena nama Yesus, dan mengikut Yesus artinya siap sedia menuruti segala perintah dan ajaranNya.
Matius 16:24, Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.” Menyangkal diri artinya usaha melawan keinginan kedagingan yang penuh kejahatan, memikul salib artinya siap menderita karena nama Yesus, dan mengikut Yesus artinya siap sedia menuruti segala perintah dan ajaranNya.
Banyak kejadian dimana para pengikut Yesus dianiaya, di penjara, bahkan dibunuh. Contohnya para rasul Tuhan dan para murid Tuhan, termasuk Paulus. Mereka diintimidasi, ditindas, dianiaya, diasingkan dirajam, dan dibunuh. Stefanus dirajam sampai mati.
Teladan Paulus menghadapi penderitaan
Namun renungkan ayat pokok tadi, bagaimana Paulus sanggup mengatakan bahwa mereka ditindas tapi tidak terjepit, mereka habis akal tapi tidak putus asa, mereka dianiaya namun tetap disertai Tuhan, dihempaskan tapi tidak binasa. Bahkan dia percaya penuh bahwa ketika dibunuh, mereka akan menerima mahkota kehidupan kekal di sorga.
Inilah sikap orang percaya yang beriman teguh pada Tuhan yaitu ketika menghadapi masalah karena imannya itu, mereka tidak akan menjadi terpuruk, namun justru makin kuat dan teguh tidak tergoyahkan. Bahkan mereka sanggup bersukacita saat merasa telah menderita bersama-sama Kristus.
Inilah sikap orang percaya yang beriman teguh pada Tuhan yaitu ketika menghadapi masalah karena imannya itu, mereka tidak akan menjadi terpuruk, namun justru makin kuat dan teguh tidak tergoyahkan. Bahkan mereka sanggup bersukacita saat merasa telah menderita bersama-sama Kristus.
Tetap kuat saat menghadapi ujian
Kita menyaksikan bagaimana dunia selalu berusaha menindas umat Tuhan yang percaya pada Kristus. Namun karena kuasa Roh Kudus, semakin ditindas, umat Tuhan semakin berkembang. Sebab Tuhan Yesus telah berfirman, “Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.” (Mat. 16:18)
Tidak ada yang bisa menghambat Injil Kerajaan Allah. Ketika umat Tuhan ditindas di Tiongkok, mereka terus bertumbuh secara diam-diam. Ketika umat Tuhan dibebaskan untuk beribadah, ternyata umat Tuhan bertumbuh amat luar biasa. Demikian juga di Rusia, umat Tuhan terus bertambah dan bertumbuh.
Tidak ada yang bisa menghambat Injil Kerajaan Allah. Ketika umat Tuhan ditindas di Tiongkok, mereka terus bertumbuh secara diam-diam. Ketika umat Tuhan dibebaskan untuk beribadah, ternyata umat Tuhan bertumbuh amat luar biasa. Demikian juga di Rusia, umat Tuhan terus bertambah dan bertumbuh.
Jangan pernah menyerah
Karena itu, marilah kita, jika saat ini menghadapi masalah, jangan pernah menyerah. Tetaplah berharap pada Tuhan, disertai doa kepada Tuhan. Maka Tuhan yang penuh kasih itu akan menolong kita mengatasi berbagai masalah itu asalkan kita tetap percaya padaNya. Amin.
Yohannes Lie, Heartline, Jumat 19 Mei 2017
Sumur Batu, Kamis 29 Nopember 2018