Nasehat saat pemberkatan pernikahan
Sering kali setiap ada pemberkatan pernikahan, pendeta akan berkata, “Istri bukan diciptakan dari tulang kepala suami agar tidak memerintah suami, bukan juga dari tulang kaki suami agar tidak direndahkan suami, tapi diciptakan dari tulang rusuk suami agar sejajar dan berada di dekat hatinya”
Biasanya kedua mempelai dan jemaat pun mengangguk setuju. Nasehat pendeta itu mengacu pada kisah penciptaan Hawa dalam Kejadian 2:21, "Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging."
Dan dalam Kejadian 2:22-23, "Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu. Lalu berkatalah manusia itu: Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki."
Dari kisah itulah, sang pendeta memulai kisahnya. Jadi dari kisah kelahiran Hawa, diciptakanlah kisah lanjutannya, yaitu bahwa semua wanita di dunia ini diciptakan dari tulang rusuk laki-laki, yang kemudian menjadi suaminya. Kedua mempelai dan semua pendengar merasa setuju dan bahkan mendukung kisah tersebut sebab kisah itu cukup romantis dan sepertinya masuk akal.
Biasanya kedua mempelai dan jemaat pun mengangguk setuju. Nasehat pendeta itu mengacu pada kisah penciptaan Hawa dalam Kejadian 2:21, "Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging."
Dan dalam Kejadian 2:22-23, "Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu. Lalu berkatalah manusia itu: Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki."
Dari kisah itulah, sang pendeta memulai kisahnya. Jadi dari kisah kelahiran Hawa, diciptakanlah kisah lanjutannya, yaitu bahwa semua wanita di dunia ini diciptakan dari tulang rusuk laki-laki, yang kemudian menjadi suaminya. Kedua mempelai dan semua pendengar merasa setuju dan bahkan mendukung kisah tersebut sebab kisah itu cukup romantis dan sepertinya masuk akal.
Benarkah wanita diciptakan dari rusuk suami?
Namun tentu saja kita tidak harus menelan mentah-mentah kisah ciptaan itu. Sebab ada banyak sekali masalah yang akan terjadi di balik kisah ini. Karena itu kita harus kritis. Jika kisah penciptaan Hawa itu lalu diterapkan bagi seluruh wanita di dunia saat ini, pasti akan menimbulkan banyak pertanyaan kritis. Tentu banyak sekali menimbulkan pertanyaan.
Kita tahu bahwa raja Salomo memiliki tujuh ratus isteri dan tiga ratus gundik? "Ia mempunyai tujuh ratus istri dari kaum bangsawan dan tiga ratus gundik; isteri-isterinya itu menarik hatinya dari pada TUHAN" (1 Raja 11:3) Itulah istrinya Salomo, jadi semuanya ada 1000 orang. Lantas kalau istri dibuat dari tulang rusuk suami, apakah tulang rusuk Salomo dibagi menjadi 1000 bagian? Bukankah akan habis tulang rusuknya.
Kemudian jika ada seorang wanita yang berulang-ulang kawin cerai. Menikah lalu bercerai, menikah lagi lalu bercerai lagi, demikianlah seterusnya. Dari tulang rusuk siapakah wanita itu diciptakan? Apakah dia diciptakan dari tulang rusuk suami pertamanya atau gabungan tulang rusuk semua suaminya? Jika dari tulang rusuk suami pertama, bagaimana dengan suami-suami yang lain? Jika dari tulang rusuk gabungan, berarti Tuhan memang sudah menetapkan wanita itu akan kawin cerai atau menikah berulang-ulang?
Lalu bagaimana jika istri lebih tua dari suaminya. Sehingga ketika menikah ternyata diketahui bahwa istri lahir lebih dulu daripada suaminya. Berarti si istri sudah lebih dulu ada sebelum suaminya lahir. Dari tulang rusuk siapakah wanita itu? Dan jika ada seorang wanita ternyata tidak bersuami sampai akhir hidupnya? Dari rusuk siapa wanita itu diciptakan?
Kita tahu bahwa raja Salomo memiliki tujuh ratus isteri dan tiga ratus gundik? "Ia mempunyai tujuh ratus istri dari kaum bangsawan dan tiga ratus gundik; isteri-isterinya itu menarik hatinya dari pada TUHAN" (1 Raja 11:3) Itulah istrinya Salomo, jadi semuanya ada 1000 orang. Lantas kalau istri dibuat dari tulang rusuk suami, apakah tulang rusuk Salomo dibagi menjadi 1000 bagian? Bukankah akan habis tulang rusuknya.
Kemudian jika ada seorang wanita yang berulang-ulang kawin cerai. Menikah lalu bercerai, menikah lagi lalu bercerai lagi, demikianlah seterusnya. Dari tulang rusuk siapakah wanita itu diciptakan? Apakah dia diciptakan dari tulang rusuk suami pertamanya atau gabungan tulang rusuk semua suaminya? Jika dari tulang rusuk suami pertama, bagaimana dengan suami-suami yang lain? Jika dari tulang rusuk gabungan, berarti Tuhan memang sudah menetapkan wanita itu akan kawin cerai atau menikah berulang-ulang?
Lalu bagaimana jika istri lebih tua dari suaminya. Sehingga ketika menikah ternyata diketahui bahwa istri lahir lebih dulu daripada suaminya. Berarti si istri sudah lebih dulu ada sebelum suaminya lahir. Dari tulang rusuk siapakah wanita itu? Dan jika ada seorang wanita ternyata tidak bersuami sampai akhir hidupnya? Dari rusuk siapa wanita itu diciptakan?
Hanya Hawa yang dari tulang rusuk
Jadi pendapat bahwa istri diciptakan dari tulang rusuk suami, sulit diterima akal sehat dan hanya bersifat mitos saja. Alkitab pun tidak menuliskan hal itu. Jadi hanya Hawa sajalah yang diciptakan dari tulang rusuk suaminya, Adam. Wanita sesudah Hawa dilahirkan dari hubungan kedua orangtuanya. Sehingga tidak ada kaitan dengan tulang rusuk sang suaminya kelak.
Yohannes Lie, Rabu 11 Januari 2017