Rabu, 13 September 2017

Keberhasilan Hidup Sesuai Ajaran Tuhan

 Keberhasilan dalam Tuhan


Hamba-hamba hendaklah taat kepada tuannya dalam segala hal dan berkenan kepada mereka, jangan membantah, jangan curang, tetapi hendaklah selalu tulus dan setia, supaya dengan demikian mereka dalam segala hal memuliakan ajaran Allah, Juruselamat kita. (Titus 2:9-10)

Mengapa hidup tidak berhasil?

Seorang jemaat bertanya, “Pak pendeta, mengapa saya belum berhasil?” Dijawab, “Rajinlah berdoa, ibadah, dan memberi perpuluhan”. Jemaat bertanya lagi, “Saya sudah melakukan semuanya, tapi mengapa masih belum berhasil?” Dijawab, “Tunggulah waktunya Tuhan.” Si penanya terdiam tapi merasa belum dapat solusi.
   
Jawaban pendeta tadi sesuai Firman Tuhan dalam Kel. 23:25 dan Mal. 3:10, tapi kurang lengkap. Karena jawaban itu hanya memandang persoalan dari sisi rohani saja, tidak menyinggung sisi jasmani. Padahal Alkitab mengajarkan dua hal itu harus seimbang agar berhasil.
 
Pengk 11:6 menasihati agar menabur benih pagi dan terus bekerja hingga petang. Tuhan Yesus mengajar, sebelum membangun menara, rencanakan dulu. (Luk. 14:28) Paulus menulis, "seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan" (2 Tes. 3:10) Bukankah itu petunjuk agar kita tidak hanya bertindak secara rohani saja, tapi juga secara jasmani?

Keberhasilan itu diperjuangkan

Keberhasilan tidak datang dengan sendirinya, tapi harus diperjuangkan. Agar petani mendapat hasil panen, dia harus bekerja keras, membajak, menabur benih, memupuk dan merawat tanamannya. Atlit bisa meraih kejuaraan jika dia berlatih keras. Siswa bisa lulus dengan nilai tertinggi jika dia rajin belajar. Pengusaha berhasil jika dia bekerja serius. Pelayanan pekerjaan Tuhan berhasil jika terus melengkapi diri dengan pertolongan Tuhan. 
 
Memang saat memperjuangkan keberhasilan, bisa timbul kesulitan. Hal ini sering membuat seseorang putus asa dan kecewa. Namun bagi kita yang beriman dan mengandalkan Tuhan, kesulitan itu justru membuat makin cerdas, kuat, rajin, militan, dan berhikmat, sehingga pada akhirnya dapat meraih keberhasilan

Nasihat Firman Tuhan 

Paulus memberi nasihat berharga dalam Titus 2:9-10, tentang bekerja secara profesional untuk meraih sukses sejati. Nasihat ini semula ditujukan untuk hamba dan tuan, namun bisa diterapkan dalam hubungan pegawai dan majikan, pedagang dan pelanggan, siswa dan guru, anak dan orangtua.
  1. Taat dalam segala hal: taat pada hukum Allah, hukum negara dan peraturan.
  2. Berkenan: memuaskan. Bekerja rajin, memberi lebih, berprestasi, kreatif, dan mutu pekerjaan dapat dipertanggung-jawabkan
  3. Jangan membantah: tidak suka konflik dan menuntut, menghormati atasan.
  4. Jangan curang: jujur, jawab, berdedikasi., bisa dipercaya dan diandalkan
  5. Tulus: tidak tertuju pada upah semata namun lebih pada pelayanan, mementingkan tugas daripada hak
  6. Setia: tekun, tidak mudah putus asa, tidak mudah bosan, tidak mengeluh, membolos atau bermalas-malasan 
Jika kita berlaku demikian, semua orang yang dilayani pasti akan merasa puas atas pekerjaan kita, dan Tuhan akan memberi kesuksesan baik secara jasmani dan rohani

Bagaimana kalau belum bekerja?

Dalam hidup ini ada beberapa fase standar yang harus dilalui, yaitu 
  • Fase pengenalan: dari masa lahir sampai masa sekolah, 
  • Fase persiapan: dari playgrup sampai perguruan tinggi, 
  • Fase bekerja: dari lulus sekolah sampai pensiun, dan 
  • Fase istirahat: dari masa pensiun sampai dipanggil Tuhan. 
Semua fase itu ada batas waktunya dan tidak bisa diulangi lagi. Jalani setiap fase kehidupan dengan mengisinya dengan hal-hal bermutu. Jangan sia-siakan waktu. Saat berada di fase persiapan, belajarlah serius, raih ilmu dan ketrampilan sebanyak mungkin. Janganlah malas-malasan, bermain terus, hura-hura, atau berbuat dosa. Pikirkan masa depanmu.

Kau akan menyesal

Jika saat fase itu habis, dan kau tidak memanfaatkannya sebaik-baiknya, kau akan menyesal. Ketika masuk fase bekerja, kau akan kebingungan karena tidak memiliki keahlian. Cari kerja sulit dan sering ditolak karena tidak memenuhi kriteria yang dibutuhkan. Jika diterima bekerja, umumnya gajinya kecil. Mau usaha mandiri perlu modal dan pengalaman.
 
Sementara itu mereka yang serius belajar dan memiliki keahlian dan ketrampilan profesional, umumnya mudah mendapat pekerjaan, bahkan terkadang justru ditawari pekerjaan dengan posisi dan gaji tinggi.

Pemuda memiliki visi

Para pemuda Kristen, kalian harus mempersiapkan masa depanmu dengan memiliki visi yang jelas sebab Tuhan akan mempercayakan pelayananNya kepada pemuda yang memiliki visi dan masa depan gemilang.
   
Aktiflah dalam pelayanan di gereja atau di kampus. Karena saat aktif dalam pelayanan, engkau akan belajar berorganisasi, belajar bersikap rendah hati dalam bergaul, dan belajar bekerja sama. Engkau memiliki banyak sahabat yang akan menjadi jaringanmu saat kau bekerja kelak.
 
Engkau pun bisa belajar menyelenggarakan kegiatan kepemudaan atau kerohanian dalam berbagai event besar. Semua itu akan menambah wawasan dan pengalaman yang amat berharga bagi masa depanmu.

Raihlah keberhasilan 

Tuhan menghendaki semua umat pilihanNya meraih hidup sukses dalam segala hal. Namun semua itu harus diperjuangkan dengan kerja keras, baik secara rohani maupun jasmani, bukan hanya dengan berangan-angan. 
   
Raihlah keberhasilan dengan mengikuti ajaran Tuhan. Engkau akan berhasil dan nama Tuhan dipermuliakan. Amin.

Yohannes Lie, Heartline Jumat 1 Mei 2015
dan Youth, Rabu 13 September 2017