“Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah." (Gal. 3:29)
Semua orang suka berkat
Semua orang, baik Kristen maupun bukan, pasti senang mendapat berkat, baik berkat rohani maupun berkat jasmani. Waktu masih kanak-kanak di kampung, saya sering melihat, jika ada kenduren di rumah tetangga, saat pulang para tamu tersenyum-senyum sambil membawa bingkisan berupa makanan. Bingkisan makanan itu disebut berkat.
Tetangga saya pun suka mengirim berkat pada keluarga kami. Biasanya, kami anak-anak menyerbu makanan itu. Senang menerimanya karena kami sudah menunggu-nunggu.
Tetangga saya pun suka mengirim berkat pada keluarga kami. Biasanya, kami anak-anak menyerbu makanan itu. Senang menerimanya karena kami sudah menunggu-nunggu.
Suatu hari seseorang Kristen bertamu, lalu pulangnya diberi amplop berisi uang oleh tuan rumah, Dengan gembira tamu itu berkata, “Terima kasih berkatnya, pak.”
Keluarga yang hidup berkecukupan, disebut keluarga yang diberkati. Berkat bukan hanya mengenai makan, uang, tapi juga terkait dengan keberhasilan dalam pekerjaan dan kenaikan kedudukan. Juga bila dikaruniai anak atau cucu, kesehatan, umur panjang, anak-anak berhasil, keluarga saling menyayangi, hidup damai sejahtera, semuanya disebut berkat. Itulah sebabnya semua orang suka berkat.
Lebih Suka Berkat Jasmani
Sejujurnya, manusia lebih menyukai berkat jasmani daripada berkat rohani. Seseorang yang sedang dililit kesulitan keuangan, sikapnya biasa-biasa saja saat diberi nasehat rohani, namun amat berterima-kasih saat diberi bantuan dana.
Yakobus pun menulis, “Jika seorang saudara atau saudari tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanan sehari-hari, dan seorang dari antara kamu berkata: "Selamat jalan, kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang!," tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya, apakah gunanya itu?” (Yak 2:15-16)
Yakobus pun menulis, “Jika seorang saudara atau saudari tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanan sehari-hari, dan seorang dari antara kamu berkata: "Selamat jalan, kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang!," tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya, apakah gunanya itu?” (Yak 2:15-16)
Manusia membutuhkan berkat jasmani
Yesus berfirman, “Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah." (Mat. 4:4) Dan sebaliknya, manusia pun tidak bisa hidup hanya dari hal rohani saja, tapi juga membutuhkan hal jasmani.
Manusia butuh makan, minum, rumah, pekerjaan, kesehatan, pasangan hidup, kendaraan, dan semua yang bersifat jasmani. Tidak mungkin keluarga hidup damai jika mengalami krisis keuangan. Bahkan hal itu bisa menyebabkan pertengkaran yang bahkan berujung pada perceraian.
Bagaimana mungkin seseorang melayani dengan sukacita jika tubuhnya tidak sehat? Tak mungkin bisa memberi bantuan dana pelayanan jika usahanya bangkrut.
Pada zaman para rasul pun, pelayanan membutuhkan bantuan dana. “Sebab pelayanan kasih yang berisi pemberian ini bukan hanya mencukupkan keperluan-keperluan orang-orang kudus, tetapi juga melimpahkan ucapan syukur kepada Allah. (2 Kor. 9:12)
Manusia butuh makan, minum, rumah, pekerjaan, kesehatan, pasangan hidup, kendaraan, dan semua yang bersifat jasmani. Tidak mungkin keluarga hidup damai jika mengalami krisis keuangan. Bahkan hal itu bisa menyebabkan pertengkaran yang bahkan berujung pada perceraian.
Bagaimana mungkin seseorang melayani dengan sukacita jika tubuhnya tidak sehat? Tak mungkin bisa memberi bantuan dana pelayanan jika usahanya bangkrut.
Pada zaman para rasul pun, pelayanan membutuhkan bantuan dana. “Sebab pelayanan kasih yang berisi pemberian ini bukan hanya mencukupkan keperluan-keperluan orang-orang kudus, tetapi juga melimpahkan ucapan syukur kepada Allah. (2 Kor. 9:12)
Allah Menjanjikan Berkat
Di samping berkat rohani berupa keselamatan, damai sejahtera, sukacita, dan kebahagiaan, Tuhan juga menjanjikan berkat jasmani. “Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.” (Mat. 6:31-32)
Karena Bapa di Sorga tahu apa yang kita butuhkan, maka Dia berjanji akan juga memberkati kita secara jasmani. Kita harus meyakini janji Bapa dengan sepenuh hati tanpa keraguan sedikit pun. Serahkan seluruh kehidupan dan kekuatiran kita padaNya. Dia pasti menolong seluruh kehidupan kita.
Karena Bapa di Sorga tahu apa yang kita butuhkan, maka Dia berjanji akan juga memberkati kita secara jasmani. Kita harus meyakini janji Bapa dengan sepenuh hati tanpa keraguan sedikit pun. Serahkan seluruh kehidupan dan kekuatiran kita padaNya. Dia pasti menolong seluruh kehidupan kita.
Diperoleh dengan perjuangan
Namun satu hal yang harus kita pahami bahwa janji Allah itu, baik janji berkat rohani maupun jasmani, harus kita perjuangkan. Mengapa? Tuhan mendidik kita menjadi umat yang kuat, rajin bekerja, pantang menyerah, dan bersemangat. Dia tidak menghendaki kita menjadi umat lemah, malas, mudah menyerah, dan terima nasib saja.
Coba renungkan. Tuhan menjanjikan keselamatan kekal bagi kita. Apakah untuk mendapatkan janji itu kita cukup santai-santai saja? Tidak. Tuhan Yesus berfirman, "Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat.” Keselamatan harus diperjuangkan. (Luk. 13:24)
Coba renungkan. Tuhan menjanjikan keselamatan kekal bagi kita. Apakah untuk mendapatkan janji itu kita cukup santai-santai saja? Tidak. Tuhan Yesus berfirman, "Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat.” Keselamatan harus diperjuangkan. (Luk. 13:24)
Yesus berfirman, “Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya." (Mat. 24:14) Yesus menjanjikan bahwa Injil akan diberitakan ke seluruh dunia. Apakah itu terjadi secara otomatis? Tidak. Injil itu diberitakan melalui perjuangan dan pengorbanan Yesus, para rasul, dan seluruh umat Tuhan, termasuk kita semua.
Allah menjanjikan pada Musa dan bangsa Israel bahwa mereka akan masuk ke tanah perjanjian. Apakah tanpa perjuangan sehingga mereka langsung menerima janji itu? Tidak. Mereka berjuang selama 40 tahun untuk akhirnya menerima janji itu dan memasuki tanah Kanaan, tanah yang dijanjikan Allah.
Daud dilantik oleh nabi Samuel menjadi raja Israel. Apakah otomatis Daud segera menjadi raja Israel? Tidak. Dia harus berjuang dulu penuh penderitaan, sampai akhirnya bisa meraih kedudukan sebagai raja Israel. Semuanya harus diraih melalui perjuangan.
Harus berjuang penuh semangat
Kita membutuhkan berkat rohani dan jasmani. Allah berjanji akan memenuhi semua kebutuhan itu. Namun untuk meraihnya, apakah kita hanya cukup tidur-tidur saja? Kita pun harus berjuang penuh semangat.
Bukan dengan kekuatan dan kemampuan kita, tapi dengan pertolongan dan bimbingan Roh Kudus, kita akan terus berjuang dan bekerja tanpa mengenal lelah untuk meraih janji Allah itu. Tanpa putus asa, tanpa mengeluh, tanpa bersungut-sungut, tapi lakukan dengan penuh sukacita.
Bukan dengan kekuatan dan kemampuan kita, tapi dengan pertolongan dan bimbingan Roh Kudus, kita akan terus berjuang dan bekerja tanpa mengenal lelah untuk meraih janji Allah itu. Tanpa putus asa, tanpa mengeluh, tanpa bersungut-sungut, tapi lakukan dengan penuh sukacita.
Untuk meraih berkat rohani, lakukan perintah Allah seperti rajin beribadah, berdoa, merenungkan Firman Tuhan, dan melakukan perintahNya. Juga kita melayani Tuhan, hidup dalam kekudusan, memberitakan Injil, dan saling mengasihi. Pasti janji keselamatan, damai sejahtera, sukacita, dan kebahagiaan akan menjadi akan milik kita.
Berjuang meraih janji Allah
Untuk meraih janji Allah secara jasmani, rajinlah bekerja, bersikap jujur pada orang lain, tingkatkan kemampuan diri, jagalah hubungan baik dan kepercayaan orang. Pasti hidup kita akan sukses secara jasmani dan rohani. Demikianlah renungan malam ini. Tuhan memberkati. Amin
Yohannes Lie, Samaria, Senin 23 Januari 2017
Sumur Batu, Kamis 26 Januari 2017
Heartline, Jumat 10 Pebruari 2017