Jumat, 10 Maret 2017

Air Sejuk untuk Nabi

 Nabi Elia


“Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah nabi, dan barangsiapa menyambut seorang benar sebagai orang benar, ia akan menerima upah orang benar. Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir sajapun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya." (Mat 10:41-42)

Nabi adalah Hamba Tuhan

Nabi adalah abdi atau hamba Allah, disebut juga pelihat yang diberi kemampuan khusus oleh Allah untuk melihat hal rohani dan masa depan. Nabi menerima mimpi, penglihatan, dan penyataan dari Allah, bernubuat dan menyampaikan pesan Allah. Jadi, nabi adalah juru bicara Allah.
   
Para nabi berbicara atas perintah Allah pada umatNya, berdasarkan apa yang sudah mereka dengar, lihat, dan terima dari Dia. Nabi adalah orang yang ada "Roh Allah atasnya" (Yes 61:1-3), "penjaga" (Yeh 3:17), dan "utusan Tuhan" (Hag 1:13).

Nabi-nabi juga menafsirkan mimpi-mimpi yang bersifat nubuat (mis. Yusuf, Daniel) dan memberikan pengertian mengenai sejarah, baik yang sekarang maupun akan datang. Itulah tugas nabi.

Seringkali tidak disukai

Namun tidak semua orang menyukai perkataan nabi, terutama jika perkataan itu merupakan teguran. Ada beberapa raja Israel memusuhi nabi. Misal raja Ahab amat membenci nabi Elia karena Elia sering menyampaikan teguran Allah atas tindakannya yang jahat.
   
Untuk menyenangkan dirinya sendiri, raja Ahab memelihara nabi-nabi palsu yang perkataannya selalu mendukung perbuatan Ahab, walau pun perkataan itu hanya menipu. Ahab senang menipu dirinya sendiri.

Lebih suka kotbah menyenangkan

Hal itu terkadang terjadi juga pada zaman kini. Orang lebih suka mendengar kotbah menyenangkan telinga daripada kotbah berisi pengajaran kebenaran untuk membimbing hidup sesuai kehendak Allah.
   
Firman Tuhan dalam 2 Tim. 4:2-4 mengatakan, “Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran. Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya. Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.” 

Berhati-hati terhadap ajaran palsu

Berhati-hatilah terhadap berbagai ajaran palsu akhir-akhir ini yang aneh dan membingungkan jemaat. Firman Tuhan mengingatkan dalam Kis. 20:30, “Bahkan dari antara kamu sendiri akan muncul beberapa orang, yang dengan ajaran palsu mereka berusaha menarik murid-murid dari jalan yang benar dan supaya mengikut mereka.” 
 
Jadi selidikilah ajaran baru apakah sesuai ajaran Firman Tuhan atau tidak. Jangan mudah terpesona dengan gaya kotbah berapi-api dengan kesaksian yang hebat-hebat. Karena pengajaran sesat itu bisa membahayakan keselamatanmu.

Siapakah Nabi masa kini?

Saat ini nabi secara fisik memang belum nampak lagi, tapi karunia kenabian ada banyak. Yaitu para hamba Tuhan yang memang sungguh-sungguh menyampaikan pengajaran Tuhan sesuai yang tertulis Alkitab dan menafsirkannya dengan benar di bawah bimbingan Roh Kudus. Siapakah mereka itu?
 
Mereka adalah para gembala jemaat sejati yang membimbing jemaatnya menuju kedewasaan rohani, guru rohani sejati yang mengajarkan pemahaman Firman Tuhan secara murni, dan para Penginjil sejati yang memberitakan Injil Kristus ke berbagai daerah demi memenangkan banyak jiwa untuk Kerajaan Allah.

Menyambut Nabi 

Apakah maksudnya menyambut nabi sebagai nabi? Dan mengapa akan menerima karunia nabi? Maksudnya adalah menerima pengajaran nabi sejati. Sebagai orang percaya yang ingin hidup dalam Tuhan wajib menyambut ajarannya walaupun berupa teguran yang menyakitkan rasa egoisme kita.

Sepahit apa pun teguran yang disampaikan hamba Tuhan sejati, terimalah itu sebagai kebenaran. Sehingga kita dapat mengikis kedagingan dan memperbaiki jalan hidup kita. Dengan demikian kita akan semakin bertumbuh dan berbuah dalam kebenaran menjadi seperti nabi sejati. Itulah yang dimaksud menyambut nabi mendapat karunia nabi. 
 
Pengertian lainnya adalah menyambut nabi secara fisik. Seperti janda miskin di Sarfat yang menyambut nabi Elia dan perempuan Sunem yang menyambut nabi Elisa. Mereka memberi penginapan dan memberi makan bagi nabi-nabi itu. Mereka diberkati secara rohani dan jasmani oleh Tuhan.
 
Umat Tuhan yang senang menyambut para hamba Tuhan dengan cara seperti itu juga akan diberkati secara rohani karena bisa mendengar langsung pengajaran mereka dan didoakan mereka dan juga akan diberkati secara jasmani baik kesehatan, kedamaian, keamanan maupun berkat penghasilan.

Membutuhkan dukungan

Dalam menjalankan misi Tuhan sebagai gembala, guru, maupun penginjil, para hamba Tuhan itu membutuhkan dukungan dari segenap orang percaya. Dukungan tersebut berupa dukungan moril, berupa doa dan perhatian, maupun dukungan finansial, berupa dana, sarana dan barang untuk mendukung pelayanan dan kehidupan baik diri dan keluarganya. 
 
“Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya.” (2 Tim 2:4) Tentara ketika sedang berjuang, tidak perlu menyiapkan peluru dan makanan, sebab bagian logistik yang menyiapkannya. Sehingga tentara itu bisa fokus pada perjuangannya. 
 
Demikian juga seorang hamba Tuhan dalam menjalankan misinya, harus tidak lagi dipusingkan dengan urusan keperluan hidup, tapi fokus saja pada pelayanannya. Namun bagaimana caranya? Itulah peran kita sebagai orang percaya untuk membantu dan mendukung pelayanan mereka. Itulah yang dimaksud dengan memberi secangkir air sejuk kepada hamba Tuhan.

Maukah menyambutnya?

Sudahkah kita menyambut mereka sebagai hamba Tuhan? Kita menyambutnya dengan rasa hormat serta mendengarkan dan melakukan pengajaran yang sesuai Firman Tuhan. Sudahkah kita membantu pelayanan dan perjuangan mereka dalam memperluas Kerajaan Allah? Marilah kita turut mendukung mereka. Tuhan pasti memberkati. Amin

Yohannes Lie, Rayon Sukarame, 23 Pebruari 2017
Heartline, Jumat 10 Maret 2017